🌲 162. Lewat Tengah Malam (2) 🌲

1.1K 161 177
                                    

-

-

-

-

-

-

-

Keluarga Cemara

-

-

-

-

-

-

-

Flashback
-

Suatu sore yang indah dimana jam-jam segini para anak biasanya sudah wangi sudah ganteng dan cantik sehabis dimandikan oleh orang tua mereka, tapi tidak bagi Sehun dan Chanyeol. Keduanya masih asyik menendang bola bersama teman-teman yang lain di lapangan yang keadaannya tak jauh berbeda dari mereka berdua. Anak-anak bengal yang berangkat main sejak pulang sekolah, kabur tidak mau tidur siang dan sampai sore hari masih betah bermain di luar.

Tapi itu berakhir ketika mama Tiffany, mamanya Chanyeol dan Sehun datang menemukan mereka berdua lalu menyuruh keduanya segera pulang.

"Ya ampun! Bentar lagi maghrib, ayo kalian semua pulang!" ujarnya ke semua anak-anak tanpa terkecuali.
Seketika permainan bubar. Toh dua pemain juga hilang.

Sehun yang paling repot. Dia terburu memungut sendalnya yang dia letakkan jauh di bawah pohon sana lalu tergopoh menyambut uluran tangan mamanya. Chanyeol sih udah stay di sebelah mama sambil nangkring di atas sepedanya.

"Ayo Sehun.. Bentar lagi papa pulang lho. Papa pasti sebel tahu kalian main ngga tahu waktu gini." kata mama pada Sehun yang repot lagi untuk berbenah. Kali ini dia berebut bola dulu dengan temannya. Lagian itu kan bolanya Sehun, masa mau dibawa pulang sama temannya.

Tapi mendengar perkataan mamanya mengenai papa yang akan segera pulang, Sehun melepas genggaman pada bola. "Nih titip. Besok balikin!" katanya sebelum berlalu dan dijawab "Oke" dengan sangat bahagia oleh temannya.

Akhirnya Chanyeol, Sehun dan mama berjalan untuk pulang. Sepanjang jalan mereka berdua diceramahi mama. Chanyeol yang semula menaiki sepedanya dengan lambat-lambat, izin untuk melaju duluan. Kebelet katanya. Cuma alasan doang lho, Bunda! Anaknya cuma mau lari dari omelan. Tinggal Sehun yang lanjut diomelin mama.

Sampai di rumah, Chanyeol meneguk ludahnya dengan susah payah sekali. Mobil papa sudah terparkir apik di halaman mereka. Chanyeol jadi sangsi buat masuk duluan.

Semua anak di rumah ini takut dan akan selalu patuh pada papa karena memang bagi mereka papa itu menyeramkan jika marah. Galak.

Tapi Chanyeol memberanikan diri masuk duluan. Dia melongok ke dalam melalui pintu yang dia buka sedikit.

Aman

Sepi

Chanyeol siap nyelonong. Tapi baru berhasil melewati ruang tamu, pas sampai di ruang tengah dia menemukan Sena yang diam berdiri di tempat sambil memeluk boneka beruang pink miliknya. Sena menghadap ke luar jendela yang mengarah langsung ke halaman. Mata Sena fokus ke sana. Awalnya Chanyeol tak merasa ada yang janggal, dia berniat langsung ke kamarnya seperti rencananya. Tapi langkahnya terhenti ketika dia mendengar Sena tiba-tiba berteriak kencang.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang