-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-
Sebelumnya...
"Mau apalagi kamu?" Chanyeol berucap jengah pada Irene di seberang sana. Dia masih sibuk membujuk Rose dan menjelaskan kesalah pahaman ini, tapi lagi-lagi Irene menerornya. Menelepon berulang kali membuat Chanyeol jengah. Terpaksa dia angkat.
"Memberimu kabar dan bernegosiasi."
Chanyeol mengernyit, "Jangan bertele-tele. Ada apa?" Chanyeol meninggalkan sisi jendela, menuju tempat tidurnya. Dia lelah. Hari ini sangat melelahkan untuknya. Dadanya berdenyut nyeri sejak tadi siang setelah dia meluapkan amarahnya ke Irene di basement.
Apalagi sekarang?!
"Soal kejadian tadi siang, aku punya rekaman cctv saat kita di basement." jeda sebentar. "Bagaimana jadinya ya kalau rekaman itu sampai ditangan polisi sebagai bukti laporan tindakan pelecehan yang kamu lakuin ke aku?"
Chanyeol langsung berdiri.
"APA-APAAN?! JANGAN MAIN-MAIN!"
"Bukan main-main. Aku serius. Mau lihat? Sudutnya sangat pas, kamu mengurungku dan terlihat memukulku lalu yaa aku bisa bilang kamu memaksaku." kata Irene seringan kapas.
Terlalu licik. Apa dia penulis skenario ftv Indosiar, hah?!
Chanyeol sudah memburu napasnya. Pening mendadak. Ini beneran kayaknya dia kena serangan jantung. Dadanya bergerak naik turun dengan cepat. Tapi dia abaikan. Kabar gila dari Irene membuatnya murka.
"Apa maumu?!"
"Nikahi aku. Atau karir sebagai jaksamu hancur?"
BRAKKKK
Chanyeol melemparkan lampu tidurnya yang ada dinakas ke arah cermin. Dia sudah tak bisa berbicara baik-baik lagi ke Irene.
"SINTING!"
"Ya, dan itu karenamu, Chan." nada Irene semakin rendah tanda bahwa dia serius.
"Aku beri kesempatan sampai besok. Temui aku dan keluargaku. Kita bicarakan pernikahan kita. Atau kamu mau, aku melaporkanmu?"
"PEDULI SETAN! DASAR WANITA GILA!"
Chanyeol matikan panggilan. Dan dia kalut sejadi-jadinya. Dia bahkan tak sadar sejak kapan Sehun ada di sisinya menenangkannya. Emosinya masih di tinggi di permukaan, sampai akhirnya papa dan mama berhasil menyita perhatiannya.
"Kenapa Chanyeol?" Papa mendongakkan kepalanya agar menatapnya. Tapi Chanyeol malah semakin fokus pada denyutan sakit di dadanya.
"Irene mau nuntut aku, Pa." katanya susah payah. Dia sudah berkeringat banyak.
Sakit sekali.
Tolong!
"APA?!"
Dan Chanyeol tak bisa menjelaskan, dia sudah pingsan dengan segera ditahan papanya.
Semua panik. Dibantu Sehun, Siwon membaringkan Chanyeol. Suho sudah berlari ke ruangan papanya mencari peralatan medis sang papa. Dan mama mengobrak-abrik persediaan obat milik Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara
FanfictionSuho-Si sulung yang ternistakan Chanyeol-Si tuan muda kekinian Sehun-Pangeran dari negeri antah berantah Sena-Apapun yang Sena mau Papa Mama harus turutin! Cover by: @Alizrobear 😍
