🌲 176.Minggat 🌲

569 80 26
                                        

-

-

-

-

-

"Ryujin ga bohong Pa! Rumah papa itu angker! Banyak setan." Ryujin mencicit di akhir kalimat. Sambil menatap awas kanan kiri takut-takut makhluk yang tadi muncul tiba-tiba menampakkan diri lagi.

Di seberang sana Siwon memijit pelipisnya. Dia tidak kaget dan percaya saja jika Ryujin bilang seperti demikian. Rumahnya memang angker.

Tapi siapa yang dilihat Ryujin tadi?

"Iya papa tahu. Kamu diganggu yang bagaimana wujudnya?" Siwon penasaran.

Ryujin membeo. Bapaknya mengiyakan. "Anoo, itu anak kecil. Pucat banget, Pa.. Kayak Noni Belanda gitu." Ryujin sangat ingat bentuk makhluk tadi.

Siwon kembali menghela napas. Hening sesaat. Sampai akhirnya Siwon mengutus Ryujin untuk memberi tahu dia sekarang sedang sendiri atau bersama seseorang?

"Ada Tante Fanny sama Kak Suho." Jawab Ryujin.

"Berikan handphonenya pada Mama, Sayang. Papa mau bicara."

Ryujin mengikuti mandat papa. Mengangsurkan handphone miliknya kepada Tiffany.

"Papa mau ngomong, Tan."

Tiffany lantas menerima handphone yang diulurkan Ryujin.

"Halo?"

"Fan, aku tahu ini perbuatan anak-anak. Kamu juga bisa menebaknya kan?"

Dalam hati Tiffany setuju dengan ucapan Siwon. Tapi dia tidak ingin memperpanjang lagi masalah ini. "Kamu ngga usah khawatir, aku akan menjaga Ryujin. Biar aku yang bicara kepada anak-anak."

Maksudnya Tiffany akan menegur Sena atau Chanyeol yang pasti mereka yang punya ide buat ngerjain Ryujin seperti ini.

Ryujin yang mendengar obrolan Tiffany, hanya bisa meraba-raba dengan bingung. Apa hubungannya setan sama kakak-kakaknya?

Tiffany mematikan sambungan. Langsung menghadap ke arah Ryujin.

"Kamu berani tidur sendiri? Jika tidak, Tante akan menemani kamu."

Ryujin itu pemberani. Tapi kalo urusan setan Ryujin takut. Baru kali ini dia ditampaki begituan. Seluruh bulu kuduknya masih berdiri. Maka tanpa pakai gengsi, Ryujin mengiyakan tawaran Tiffany.

Anak itu langsung meringkuk dalam selimut sedang Tiffany berbicara entah apa kepada Suho. Yang terjadi selanjutnya adalah Suho pergi dari kamari Ryujin.

Tiffany hendak mematikan lampu kamar tapi dilarang oleh Ryujin.

"Ngga usah dimatikan Tante!"

Tiffany tersenyum tipis "Iya." Dia juga ikut naik ke atas tempat tidur Ryujin.

Canggung untuk Ryujin. Tapi tidak dengan Tiffany. Dia malah dengan telaten membenahi letak selimut anak itu. Dan terakhir dia bersandar ke tempat tidur, mengusap dengan lembut kepala Ryujin.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang