🌲 51. Blind eyes 🌲

2K 232 66
                                    

"Papa enggak mau!"

Sena mencengkeram erat seatbeltnya. Dia beneran tidak mau turun.

Suho juga ikut.

Dia bingung harus bagaimana.

Satu sisi kasihan, satu sisi ini ada benarnya juga.

Biar hidup Sena tenang. Hidup mereka juga sih.

Urusan Sehun, Willis dan Rachel itu soal nanti.

Entah bagaimana, Suho keasyikan melamun tadi dan sekarang Sena sudah turun dari mobil.

Tapi sekarang dia malah mencoba lari tapi langsung ketangkep sama papa.

"Kalau kamu engga nurut? Mau papa seret ke dalam?"

Suho terhenyak.

Ini papa saking frustasinya atau bagaimana sih?

Kok jadi kasar gini.

Sena menggeleng. Mukanya sudah masam karena kesal dan takut jadi satu.

"Ayo!"

Papa menggandeng Sena berjalan menuju sebuah bangunan khas China.

Klenteng?

Suho baru sadar mereka ada di sini sekarang.

"Papaaaa!"

Sena mundur begitu sampai gerbang utama.

Dia takut melihat dua penjaga di sana.

Bukan manusia ya! Tapi...

"Kenapa?" Papa mulai melembut. Pasti Sena lihat sesuatu lagi.

"Enggak mau masuk! hiks" Sena nangis sesenggukan akhirnya. Dia berusaha mundur dan sembunyi di belakang Suho.

Dan mengkeret takut melihat dua penjaga itu memelototinya tajam.

"Kamu lihat apa, Sayang?"

Sena masih tersedu.

"I-itu hiks.. hiks.. ada hiks.. harimau besar, dua di situ!" Tunjuk Sena di pintu gerbang. Tapi buru-buru menurunkan tangannya.

"Pa mending orangnya suruh ke sini aja. Kasihan adek."

"Ya udah kalian tunggu sini. Papa mau masuk dulu."

Papa segera masuk ke dalam bangunan tersebut.

Suho menenangkan adiknya itu. Yang masih setia bersembunyi di belakangnya.

Dia merasa kemejanya basah, karena Sena menangis sambil bersandar di punggungnya.

"Bener kata papa, mending punya kamu di tutup aja dek!" lirih Suho.

Sena tambah nangis ingat tujuan mereka ke sini.

Dia berat melepaskan kemampuannya.

Tidak lama papa datang dengan seorang laki-laki tinggi dan seorang laki-laki berpipi chubby lainnya.

"Kenalin Suho, ini temen-temen Papa.."

"Zhoumi." Ini yang laki-laki tinggi.

"Henry." Dan ini yang berpipi chubby dan keduanya keturunan chinese.

"Suho Om."

Kirain papa bakal bawa biksu seperti di film boboho gitu yang pakai pakaian khas dan botak.

Tapi ini enggak. Yang zhoumi pakai kemeja casual kayak papa. Yang Henry pakai kaos polo saja.

"Terus ini yang cantik siapa?" Om Henry menyadari keberadaan Sena di belakang Suho.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang