🌲57. Forgive Me, Princess🌲

1.8K 257 79
                                    

"Maaf ya baru jengukin, aku baru dapet izinnya sekarang."

Sena memejamkan matanya menikmati usapan tangan Doyoung dikepalanya.

"Aku mau pulang." ucap Sena dengan suara yang lemah.

Bagaimana tidak?

Baru satu hari di rawat, dan semalam dia kambuh lagi.

Stress dan emosinya yang tidak stabil sangat memengaruhi keadaannya.

"Kamu nggak boleh pulang, kalau kamu belum sembuh. Makanya, jangan dipikirin lagi ya? Ini semua pasti berlalu kok." Doyoung terus membujuki Sena.

"Aku ngantuk"

"Ya udah tidur, ya!" Doyoung membenahi letak selimut Sena.

Sena sudah memejamkan matanya tapi lalu gadis itu bergumam sesuatu.

"Jangan pergi!~"

Doyoung meraih tangan Sena dan menggenggamnya. Sedang satu tangan kembali mengusap kepala Sena.

"Aku bakalan di sini sampai kamu bangun."

-
-
-
-
-
-
-

"Ya ampun romantis banget, Pa!"

"Keturunan aku itu si Doyoung."

"Idih Pede!"

"Kenyataan lho, Ma! Kan anak aku."

Sekarang Minho dan Soyoung sedang ada di depan kamar Sena.

Mereka baru saja tiba dan disuguhi adegan Sena Doyoung.

Tidak jadi masuk takut ganggu.

"Aduh!!! mama baper."

"Apa sih, Ma? Mau??"

Dan Sooyoung mengangguk. Minho tertawa.

"Sini papa peluk."

"Ihh malu ah tempat umum." Tapi pada akhirnya dia sendiri yang merapat dan menggandeng lengan suaminya.

"Uhmm.. Permisi."

Keduanya menoleh ke samping. Ada seorang wanita cantik seusia mereka yang menatap bingung keduanya.

"Maaf, tapi anda kenapa melihat terus ke dalam ruang rawat anak saya?" Baru saja dia tiba setelah anak-anaknya pulang ke rumah. Mereka menitipkan Sena kepada Doyoung sebentar.

Tapi langsung menemukan dua orang ini.

"Mamanya Sena?" tanya Sooyoung.

Tiffany mengangguk.

"Hiyaaaaa calon besan! Apa kabar?!"

Ooh papa mamanya Doyoung ternyata.

-
-
-
-
-
-
-

"Apa tidak apa-apa kita ninggalin mereka cuma berdua?" Sooyoung mengambil cangkir kopinya.

Sedang Tiffany meletakkan tehnya.

"Tenang saja! keamanan tidak akan mengizinkan media masuk ke dalam."

"Syukurlah." Sooyoung masih takut kalau dua anak itu akan difitnah, dijebak, disalah pahami atau semacamnya.

"Ma."

Mereka semua menoleh. Seorang pria yang masih menggunakan jas dokternya datang mendekati meja mereka.

"Eh, Minho-Sooyoung." mereka saling bersalaman dan menyapa.

"Kok bisa sampai sini?"

"Mau jengukin Sena, tapi kayaknya Doyoung butuh waktu lebih banyak buat berdua dulu."

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang