🌲138. Peri 🌲

1.3K 202 50
                                    

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-


"Hah hah hah hah capek" Sehun terengah. Dia turunkan Sena yang dari tadi dia bopong macem anak koala buat lari menjauh dari tempat kejadian perkara tadi.

Sena beringsut untuk mendusal diantara Chanyeol dan Suho yang masih menetralkan napas mereka. Sedang Sehun sudah luruh ke tanah. Gempor dia. Sena berat juga ternyata.

"Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah.. Ya Allah Astagfirullah, Astagfirullah!" Chanyeol masih terus nyebut sambil sesekali menengok ke belakang memastikan makhluk itu tidak mengejar.

Seumur-umur dia baru lihat genderuwo sekarang. Sangat nyata ada di depannya.

Hiii

Takut :(

Ya Sena apalagi?! Tadi dia yang dicolek. Face to Face yang ngga ada jarak satu meter.

Untung Sena ngga pingsan di tempat.

"Kayaknya dia ngga ngejar kita." kata Suho masih dengan napas satu duanya. Sena bergelayut di lengannya. Lalu memaksa Suho untuk merunduk sedikit. Sena beralih minta digendong Suho. Ngga mungkin kan dia jalan? Dia ngga punya sepatu.

Sepatunya ikut kena rampok. Sialan tuh yang ngerampok! Bukannya nolong malah bikin makin susah saja.

Suho tak protes saat Sena manjat ke punggungnya, gelayutan kayak anak monyet minta digendong. Dia malah dengan baik hatinya membenarkan posisi Sena yang hampir jatuh melorot biar nyaman digendongannya.

"Ayok jalan! Kita harus lebih jauh lagi dari tempat tadi." Suho masih bergidik. Tak mau bertemu Om genderuwo lagi.

Sehun dan Chanyeol ngikut. Dan Sehun baru sadar jika kini mereka berjalan menyusuri pinggiran sungai.

Dia haus.

Dan mereka tak punya persediaan air sedikitpun. Maka Sehun tertarik untuk sekedar minum dari air sungai itu.

Dia utarakan maksudnya, dan diiyakan oleh yang lainnya.

"Huhuhu seger banget!" kata Sehun saat mencecap air dan sukses membasahi tenggorokkannya.

Sedang yang lain sibuk minum, Sena setengah tidak percaya kembali mengusap matanya. Ini perasaannya saja atau memang benar kunang-kunang yang dilihatnya itu memiliki kaki dan kepala?

Seperti ..

"TINKERBELL?!"

"Eh?" ketiga kakaknya membeo. Sena tadi ngomong apa? Tinkerbell?

"Kenapa Na?" Chanyeol berjalan dari tepian sungai mendekati Sena.

Sena menoleh ke Chanyeol lalu menunjuk dimana tadi dia melihat kunang-kunang di semak-semak yang letaknya persis di sampingnya.

Tapi nihil.

Kunang-kunang itu tidak ada.

"Ih tadi dia di sini!" pekik Sena celingukan mencari kunang-kunang itu.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang