🌲10. Nobar 🌲

2.9K 289 54
                                    

Sena terbangun dari tidur siangnya. Dia mengerjap dan menoleh ke arah jam dindingnya.

16.00

Berapa jam dia tidur?

4 jam?

Dia bangkit dan mencari ikat rambutnya. Lalu dia memutuskan untuk keluar kamar.

Sepi.

Ini Para abang kemana?

"Kak~"

Tak ada yang menyahut.

Lalu sena berjalan menuju balkon. Ternyata mereka ada di sana. Di taman belakang. Yang satu lagi main ayunan. Yang dua lagi ngobrol santai dibangku. Sambil ngeteh pula.

Sena memperhatikan mereka.

Dia terkekeh geli ketika melihat Sehun yang pusing sendiri setelah membuat ayunannya berputar-putar.

Pingin main ayunan juga jadinya.

Alhasil Sena bergegas turun dan menuju ke taman belakang. Dia disambut kakak-kakaknya yang menanyakan keadaannya.

"Udah mendingan Kak. Pusingnya juga udah ilang." Sena menempatkan dirinya di ayunan yang tersisa. Di samping Sehun. Dia lalu menggerakkan ayunannya dengan pelan.

Sehun ikutan kembali menggerakkan ayunannya.

"Dek, tinggi-tinggian Yok!"

"Ayuk!"

"Hati-hati, jangan kekencengan!" Suho mencoba memperingati. Bahaya.

Tapi tak dihiraukan keduanya.

Sampai pada akhirnya, karena terlalu kencang Sehun terlempar dari ayunan.

Brukkkk

"Kak Sehun!"

"HUWEEEE!"

Suho langsung tergopoh menghampiri Sehun. Chanyeol bahkan hampir saja melemparkan kameranya tadi. Lagi asyik merekam, Sehun malah terpental.

Sena ikut menghampiri.

"Huweeee sakit~"

Sehun berusaha untuk duduk dengan dibantu Suho dan Chanyeol.

"Dibilangin ngeyel sih!" Chanyeol langsung marah-marah.

"Ini juga, ngeyel mulu kalo dibilangin!" Sena menunduk takut. Dia dipelototin kak Chanyeolnya. Kan Serem, matanya kan bulat, belo, kayak mau keluar gitu.

Suho masih sibuk mengecek keadaan Sehun. Si bayi besar masih ngerengek sakit. Mana tadi jatuhnya telungkup lagi. Dia nyungsep di tanah. Kan sakit. Mukanya.

Eh mukanya?!

"Sakitttt!" Sehun meringis merasakan pipinya perih.

"Ini ada lukanya Hun! Lecet dikit."

"Huwweee obatin!" Rengeknya semakin menjadi.

"Iya udah masuk dulu yuk! Diobatin di dalem." ujar Chanyeol.

Sehun mengangguk dan dengan dibantu Chanyeol dia berjalan memasuki rumah.

Suho dan Sena nyusul. Suho langsung mengambil kotak obat dan Sena menuju ke dapur mengambilkan air minum untuk Sehun. Pasti masih kaget dia.

Chanyeol dan Sehun juga ada di sana. Mereka lagi ada di depan wastafel.

"Perih~! Jangan di usap!" Tangis Sehun.

"Ya terus gimana Bihun? Ini kudu dibersihin dulu lukanya."

"hiks pelan~"

" Iya sini!" Chanyeol kembali merengkuh tubuh Sehun untuk mendekat dan membasuhkan air pada wajah Sehun dengan lembut.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang