🌲 42. Not Your Self 🌲

2.5K 250 103
                                    

Mau ku up minggu depan, tapi aku tahu digantung itu engga enak wkwkwk
-
-
-
-
-
-
-

Selamat membaca ^^

-
-
-
-
-
-
-

Pada akhirnya setelah hujan agak mereda, eyang menelpon salah satu tetangganya untuk minta tolong dijemput.

Tak berapa lama jemputan datang, dan akhirnya mobil mereka tinggal begitu saja. Berharap aman dan tidak hilang sampai besok pagi.

Setidaknya sekarang bisa pulang ke rumah dulu.

Begitu sampai rumah, Siwon yang baru saja keluar dari pintu penumpang, mendengar teriakan anak-anaknya.

Sontak dia langsung lari ke dalam rumah meninggalkan istri dan ayahnya untuk berterimakasih dan pamitan.

Dan dia kaget bukan main ketika masuk dan tahu Sehun tergeletak di lantai.

"Papa Kak Sehun pingsan!" Sena mengadu.

Padahal sudah jelas papanya tahu itu. Tapi kenapa?

Jangan bilang ada hubungannya sama makhluk halus lagi.

Mama dan eyang yang baru masuk jadi terkaget-kaget lihat Sehun yang terpejam dan dibopong papanya dan dua kakaknya.

"Sehun kenapa?!" mama mengikuti mereka berjalan ke kamar.

Eyang juga.

"Mama, tadi.. lampu mati terus kita kekunci di kamar.. Kak Sehun ilang. Terus dia pingsan." Sena berucap random. Masih panik.

Tapi tiga orang tua itu dapat menangkap maksud Sena.

"Aku lihat Rachel." ucap Sena lagi.

"Aku juga." Sahut Suho cepat.

Papa menoleh ke arah dua anaknya itu.

"Bahas itu nanti!" ucapnya tegas. Kini papa harus fokus memeriksa keadaan Sehun.

Dia merasa de javu dengan hal ini. Sehun pingsan dan keadaaan kacau.

"Ma, ambilin perkap Papa di kamar ya."

Papa berucap sambil melonggarkan pakaian Sehun.

"Sehun bangun!" mencoba mengetes kesadaran Sehun. Tapi sepertinya kesadarannya menghilang seutuhnya.

Eyang masih mengamati.

Diam-diam berpikir. Ada apa sehingga Rachel menampakkan dirinya lagi?

Lagi pula, cucu-cucunya mengenali Rachel?

Ya, eyang tidak tahu jika Rachel sudah berkenalan sejak lama dengan cucu-cucunya.

"Ini Pa..." Mama menyerahkan tas medical milik papa.

Papa memeriksa dan melakukan pertolongan pertama untuk Sehun.

Untung saja tekanan darahnya tidak lemah lagi seperti dulu.

Tapi tiba-tiba saja mata Sehun terbuka dengan cepat. Membuat papanya itu kaget sekali.

"Sehun"

"Sehun"

"Kak"

Semua mendekat.

Sehun mengedarkan pandangannya. Dia bangkit duduk dengan cepat.

Tatapannya awas untuk mencari sesuatu.

"Sehun kamu cari apa?" Papa menanyai. Tapi Sehun terus menoleh ke segala arah.

"Hey-hey, Sehun kamu cari siapa? Ini papa.".

Papa meraih wajah Sehun dan berusaha mengarahkannya padanya.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang