🌲83. Why you always cry?🌲

1.4K 201 52
                                        

Kemarin adalah hari yang buruk bagi Sena. Tapi gadis itu tak menampik jika Doyoung bisa menghapus hal buruk itu di penghujung harinya. Sena menyambut Doyoung dengan mata berkaca ketika laki-laki itu turun dari panggung dan menemuinya.

Doyoung tak mengucapkan sepatah katapun sampai akhirnya dia membawa Sena pulang. Mengabaikan teman-temannya yang berebut berbicara apa pun padanya.

Sena merasa jika saat itu Doyoung sedang kesal. Tapi kekhawatiran Sena sirna ketika Doyoung mengantarkan dirinya ke depan pintu rumah dengan senyuman manis.

"I love you"

Kata itu yang terucap tepat sebelum pintu di belakang mereka terbuka dan menampilkan papanya dan KakSuho.

Doyoung berpamitan setelah berhasil mengembalikan Sena dengan selamat. Dan malam itu, Sena habiskan dengan senyuman sampai dia terlelap karena hatinya menghangat dan itu semua karena Doyoung.

I love you too, Doy.

"Kesambet ngga sih?"

"Kesambet cintanya Doyoung, Kak."

Bahkan Sena tak mendengar ketika pagi ini Suho dan Sehun membicarakannya secara terang-terangan di depannya.  Sena  mengunyah rotinya sambil tersenyum-senyum senang mengingat perilaku Doyoung semalam.

Dan pagi ini, Sena disambut pesan sederhana Doyoung tapi terasa luar biasa untuk Sena. Ahh dia sedang kasmaran lagi dengan orang yang sama.

"Ayo cepet habisin sarapannya! Habis ini kalian ikut lagi ke kampus, ya!"

Ucapan Suho bagaikan petir di siang bolong. Sena terkejut.

Dia menggeleng ribut.

Suho dan Sehun melihatnya meminta kejelasan.

"Kenapa Sena?"

Sena lagi-lagi menggeleng ribut. Dia berpendar gugup mencoba mencari alasan dan cara menjelaskan.

Erangan tak jelas dia keluarkan untuk merengek tanpa sadar membuat Suho dan Sehun semakin bingung.

"Kamu bosen ya di sana?" celetuk Sehun.

Sena terdiam.

Lalu dia mengangguk mengiyakan. Sehun memberinya jalan.

Sena menunjuk dia dan Sehun lalu menggerakan tangannya merapat dan bertumpu di pipinya. Dia memejamkan matanya.

Sena menggeleng kembali.

"Cuma sebentar kok, Kakak ngga ada jadwal ngajar hari ini. Cuma absen. Lagian, ntar malem kan ada hajatan di rumah. Mau bantuin mama siap-siap. Mama juga kerja setengah hari aja."

"Iya dek. Ikut aja! Jangan bikin Kak Suho repot. Ntar Kakak traktir bakso di kantin."

Sena tak bisa menolak lagi sekarang.

Semoga dia tak bertemu lagi dengan laki-laki itu.

-
-
-
-
-
-
-

Sehun menepati janjinya untuk membelikannya bakso. Mereka sedang ada di kantin yang baru saja buka. Masih sedikit orang yang jajan di sini. Mungkin sejam atau dua jam lagi baru akan ramai.

Sena memilih tempat pojok dan sedikit tertutupi oleh pilar untuknya bersandar sedang dia sendiri menghadap tembok.
Dan Sehun di depannya.

Mereka makan dengan khidmad. Sehun bercerita betapa menyebalkan dosen pembimbingnya dan mereka membanding-bandingka kampus ini dengan kampus mereka.

Sena tiba-tiba teringat Chanyeol. Kenapa tidak ada kabar sama sekali.

Sena membuka chatingnya dengan Chanyeol dan mengiriminya pesan.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang