🌲 152. Kenapa to?🌲

1K 177 139
                                    

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

"Kamu harus berterima kasih sama Suho.. Dia yang udah gantiin kamu, Chan."

"Dan Suho, papa beri kamu waktu untuk berpikir, apa kamu ingin melanjutkan pertunangan ini atau tidak?"

Chanyeol dan Suho sama-sama sedang dibuat mikir oleh ucapan papa tadi.

"Kenapa ngga dari awal saja Papa menolak pertunangan ini! Kenapa baru kejadian, dan Kak Suho yang tunangan, Papa baru respon kayak gini!" Chanyeol marah tadi. Cemburu.
Papa saja tidak percaya dengannya kemarin.

"Karena sekarang kondisinya sudah beda! Irene tidak menginginkan Suho, dia pasti juga tidak akan keberatan jika pertunangan ini dibatalkan. Tinggal cari cara saja agar ayahnya juga setuju untuk membatalkannya. Di sini Irene tidak akan lagi mengancam. Dan kemarin, Papa bukannya tidak percaya padamu, Chan.. Papa hanya mau melindungi masa depan kamu. Apa jadinya kalau calon jaksa seperti kamu terseret kasus kriminal? Masa depanmu bisa hancur!"

"Dan kayaknya Papa malah harus berterimakasih ke Sena soal ini."  Siwon sedikit gengsi mengatakannya tadi.

Ngomong-ngomong soal Sena, Suho jadi teringat tentang kalung yang tadi dia beli. Suho meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri di ambang pintu ruang kerja papa. Chanyeol mengikuti.

"Lo marah Kak?" Suho menoleh ke Chanyeol. Langkah mereka terhenti di anak tangga.

"Engga.." Suho mengernyit. "Ngga Chan. Serius." Suho baru sadar kayaknya Chanyeol salah tingkah ke dia.

Chanyeol masih belum percaya. "Gue minta maaf." katanya tulus.

Suho tepuk bahu Chanyeol. Merangkulnya buat kembali jalan. "Bukan salah Lo. Dan ngga usah khawatir! Gue yang akan urus semuanya mulai sekarang."

Chanyeol senyum. Dia lega. Sedikit.. Karena masih ada yang mengganjal dihatinya.

Bagaimana perasaan Suho ke Irene sebenarnya?

Kalo tidak cinta lagi, kan kasihan harus terjebak. Kalo masih cinta, kasihan juga.. Cintanya bertepuk sebelah tangan.

Chanyeol benar-benar sukses membuat Suho tersakiti sedalam ini.

-
-
-
-
-
-
-

"Woah"

Suho pindah untuk berada di belakang Sena. Memakaikan kalung emas putih dengan berlian dan  mutiara yang jadi bandulnya. Menyuruh Sena berbalik menghadapnya.

Persis dugaannya. Cantik.

Sena menunduk memegang dan memandang bandul kalung itu. Dia tak berhenti dibuat kagum.

"Suka?"

Sena mengangguk antusias. Lalu memeluk Suho. "Makasih Kak.. Kak Suho memang yang terbaik."

Chanyeol yang ada diambang pintu baru masuk dan menyaksikan moment itu, dibuat mendengus.

"Gue juga bisa beliin yang kayak gitu."

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang