🌲93. Kunjungan Eyang🌲

1.6K 206 45
                                    

"Kok kamu itu ngga bilang kalau ada masalah berat kayak gini sih, Won?!"

"Maaf Yah, Bukannya mau menyepelekan Ayah, cuma emang engga kepikiran aja Yah."

"Gob--Astagfirullah..."

Sehun dan Chanyeol yang melihat eyang mau ngumpat tapi tak jadi, menahan tawa mereka.

Bisa-bisa kena semprot juga lagi kayak papa sekarang.

Jangan tanya mukanya papa sekarang kayak gimana?

Mengenaskan, mirip kayak mereka kalau lagi dimarahin papa.

Karma is real, Pa :)

"Eyang, Gimana kalau istirahat dulu aja? Baru sampe kan, Eyang." Suho menengahi. Niat hati ingin menyelamatkan papanya dari amukan Eyang.

Tadi siang Suho menelepon Eyang dan cerita soal Chanyeol yang digangguin dan Sena yang sampe ngga bisa ngomong. Siapa yang sangka kalau Eyang langsung meluncur ke Semarang.

Dua jam kemudian sudah telepon, minta dijemput di bandara. Pas banget, papa pulang kerja.

Ya sudah, langsung semprot si Papa.

"Eyang mau ketemu Sena dulu." ujar Eyang sambil mengedar mencari cucu perempuan satu-satunya itu.

"Sena kemana?" Siwon juga baru ngeh anaknya yang bungsu ngga ada di sini.

"Diajak keluar sama mama, Pa. Ngga tahu kemana."

Soalnya mama ngga tahu eyang mau dateng, jadi tadi pas udah pulang kerja, bersih-bersih bentar eh terus ngajakin Sena pergi.

Urusan perempuan katanya.

Nyatanya sekarang mereka lagi ke Salon. Mama mau ngajakin anak gadisnya itu memanjakan diri sejenak.

Tiffanya sudah pusing tujuh keliling, jadi sekarang dia butuh treatment supaya segar. Dua-duanya lagi creambath. Lagi dipakein krim sekalian dipijit.

"Sayang, kamu potong rambut sekalian, ya?" tawar Tiffany pada Sena yang duduk di sebelahnya.

Sena menoleh sekilas.

"Buat buang sial. Ngga usah pendek-pendek, dikir aja ngga apa-apa. Biar kamu juga lebih fresh."

Sena berpikir sejenak. Lalu mengangguk setelahnya.

Lagian rambut hitam berkilaunya juga sudah harus dirapikan lagi ujung-ujungnya biar tidak crispy.

Sena mau potong rambut ala Cha Eung Sang di The heirs aja deh. Ngga terlalu panjang ngga terlalu pendek, Sena like.

"Lho Jeng Fanny?"

Tiffany dan Sena menoleh ke sumber suara.

"Eh, Jeng Citra." ucap mama ngga kalah heboh sama temennya itu.

"Beneran kamu to, kebetulan banget ketemu di sini. Sendiri aja, nih?"

"Engga, nih sama anak aku." tunjuk mama ke Sena. Sena menunduk dan tersenyum memberikan salam.

"Ini yang bungsu bukan?"

"Iya. Kakak-kakaknya kan cowok semua."

"Wah, Suho apa kabar? Udah lama ngga ketemu. Angga udah punya anak dua sekarang. Istrinya baru sebulan yang lalu lahirin anak bungsu mereka." cerita wanita itu.

Sena mencelos. Menatap was-was mama yang sekarang sedikit tersenyum kecut.

"Boro-boro cucu jeng, Suho aja masih lajang."

"Lho belum nikah?"

"Belum, belum nemu yang cocok katanya."

"Aduh, andai saya punya anak perempuan Jeng, mau lah kalau dijodohin sama Suho. Ganteng, pinter kayak gitu. Semoga lekas ya Jeng."

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang