🌲 136. 04.12🌲

1.2K 203 122
                                    

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

"Aldi"

Sena meremat jaket Suho. Dadanya berdesir tak enak dengan tiba-tiba.

Orang ini..

..Apakah dia manusia?

Sepertinya bukan hanya Sena yang berpikir seperti itu. Terlihat ketiga kakaknya juga saling bertukar pandang seolah sama-sama curiga.

Tapi tak ada yang berani menyuarakan hal yang mengganjal ini.

Aldi berjalan bersisian dengan Chanyeol. Sehun ada ditengah, sedang Sena dan Suho memimpin.

"K--kok sendirian mas?" akhirnya Chanyeol bertanya tentang ini.

"Teman saya sudah duluan. Saya ketinggalan."

"Oalaaa" koor semua orang.

Mereka berjalan, terus berjalan dan lagi-lagi Sena mengeluh lelah.
Tapi kali ini tak hanya Sena, Sehun bahkan Chanyeol juga berkata hal yang sama.

Suho sedikit mengernyit, "Yang lain mana? Kok ngga keburu dari tadi."

"Iya! Jahat banget nih ninggalin." -Sehun.

"HAHAHA"

Chanyeol berjengit, yang lain menoleh. Mas Aldinya ketawa kenceng.

Sena merinding lagi :(

"Kenapa mas?" Suho bertanya.

DEG!

Tatapan itu.. tatapan mata itu sukses membuat Sena membeku. Kayaknya jantungnya dia ikut imigrasi pindah ke jempol kayak Chanyeol ataupun Sehun sekarang. Mungkin Suho juga.

Aldi melotot ke Suho, "BAYAR!!!"

Aldi tertawa terbahak sedang keempat saudara itu berteriak histeris. Mereka lari tunggang langgang.

"SETAN!!!"

"MAMAAAA HUWEEEEE"
-
-
-
-
-
-
-

Mereka tergopoh-gopoh berlari dengan cepat bahkan beberapa kali Sehun terjauh, tapi buru-buru digeret untuk segera sama Chanyeol.

Dan sekarang, mereka berhenti. Bertumpu pada lutut ataupun mengusap dada mereka. Napas mereka tinggal satu dua kayaknya.

"Anrit!!"

"CHAN!!!" peringat Suho kepada Chanyeol.

Ingat soal tak boleh mengumpat di sini?

Sehun menoleh ke belakang. Adalah hanya kepulan kabut yang terlihat ketika senter dia arahkan ke sana.

"Hah hah hah untung dia ngga ngejar kita." lalu Sehun bergidik ngeri. Lau merapat ke Chanyeol dan diterima baik oleh Chanyeol. Takut coy!!!

Sena sudah pucat pasi. Dia ikut merapatkan diri ke Suho. Dia peluk erat-erat lengan kakaknya itu.

"D-dia beneran hantu?"

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang