🌲 180. Sister Complex🌲

435 40 8
                                    

Selamat membaca ^^
_

Bulan Februari, 10 tahun yang lalu..

"MAMA, KAK CHAN GA MAU ANTER SENA LES, MAMAAAAAA.."

"Kak, adeknya dianterin dong.. Nanti pulangnya Kak Suho yang jemput."

Chanyeol menoleh, berpindah posisi cuma buat mendongak pada yang Sena sudah mau nangis, sepuluh menit lagi jam lesnya dimulai tapi Chanyeol tak juga bergeming.

Sena menarik tangan Chanyeol, tapi sedikit terkesiap kenapa tangan abangnya ini terasa hangat. Chanyeol menyipit lalu mengerang ketika Sena menempelkan tangannya di dahi Chanyeol.

"MAMAAAAAAA KAKAK DEMAM!"

Iya, Chanyeol merasa tidak enak badan, itu mengapa dia memilih membolos kelas terakhir jam tiga sore tadi. Sekarang hampir jam empat, dia yang tadi tertidur di sofa jadi terbangun gara-gara teriakan Sena.

"Kak Chan, Kak Chan, Kakak ngga pingsan kan?"

Soalnya Sena melihat kakaknya itu terpejam lagi, kepalanya juga terkulai, kan panik!

"Ngga Dek, Kamu diantar Sehun aja sana," ngomong gini doang udah kepayahan si Chanyeol. Tenggorokannya sakit, kayaknya sebentar lagi dia flu.

"Kak Sehun kan masih di sekolah.. udah Sena bolos les aja deh, bentar mau izin dulu ke miss Vivi.." tapi bukannya mengambil ponselnya buat telepon gurunya, malah Sena beranjak ke dalam kamarnya sendiri. Datang-datang Sena menggelar selimutnya lalu dipakaikan ke Chanyeol.

Chanyeol merasakan sesuatu yang lembut dan hangat membalut dirinya, jadi melek. Jika kondisinya fit, dipastikan selimut berwarna pink itu sudah dia tendang. Tapi kali ini Chanyeol menyamankan dirinya bergelung di dalam selimut imut tersebut.

"Mama mana sih? MAMAAAAAAAAA KAKAK SAKITTT MA!"

Chanyeol menutup telinganya, berisik sekali anak gadis satu ini. "Jangan teriak-teriak, Adek!"

"Ih mama kemana sih?" dengan tergesa Sena memutuskan untuk turun ke bawah mencari mamanya. Tapi sudah Sena cari di dapur dan di seluruh ruangan serta halaman, mama tidak ada di sana.

Sena menepuk jidatnya tiba-tiba. Mama kan tadi udah pamitan buat arisan. Duh kecepatan nih mama berangkatnya. Jadi pasti pas masih menyahuti Sena, mama mau otw tuh pasti.

"Terus sekarang gimana?" Kendati pintar, Sena itu yang biasa dimanja jadi clueless harus apa. Dia tidak pernah merawat orang sakit sebelumnya.

"Ah iya kompres" Sena ingat jika Sehun atau dirinya demam, mama suka sekali memberikan mereka plester untuk kompres. Sena mencari kotak obat tersebut, berharap persediaan benda itu masih ada. Tapi rupanya habis, dia tidak menemukan benda tersebut di kotak P3K.

Akhirnya Sena menyiapkan air di sebuah baskom dan mengambil wash lap. Sena kompres Chanyeol secara manual.

Chanyeol yang tertidur, tidak merasa terganggu ketika Sena menempelkan kain yang basah dengan air dingin itu di keningnya. Sena terus melakukan hal tersebut hingga setengah jam ke depan. Hingga akhirnya Chanyeol yang tidurnya memang tidak nyenyak jadi terbangun.

"Kakak udah bangun?"

Chanyeol mengangguk dia lalu perlahan duduk. Membuat dia harus melepaskan handuk yang bertengger manis di keningnya. Chanyeol menyipit lagi melihat warnanya.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang