🌲 127. Dalgona Kopi dan Kado buat Sehun🌲

1.9K 210 149
                                    

127
_________

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Sehun memeluk erat lututnya yang lemas sekali. Suara Chanyeol dan Sena yang memanggilnya tak membuat Sehun beranjak sedikitpun sampai akhirnya kakak dan adiknya itu benar-benar sampai di tempatnya.
Barulah Sehun mendongak ketika Chanyeol meraih punggungnya.

"Lo ngga apa-apa kan, Hun?" Chanyeol panik. Tambah ngga tenang pas lihat Sehun kelihatan berantakan.

Sehun menggeleng, "Mual Kak."

Sena terpekur. Sehun juga kena.

"Kita pulang yuk, Kak~" Sehun mengiba ke Chanyeol. Dia udah ngga kuat. Rasanya kayak masuk angin.
Mau pingsan aja rasanya. Matanya perih, kepalanya pusing belum lagi rasa mual yang kembali muncul.

"Huweeeek"

Chanyeol berjengit karena tiba-tiba Sehun muntah dan itu mengenai kaos dan kemejanya.

Tapi Chanyeol tidak niat marah kali ini malah dia mengkhawatirkan Sehun yang jadi sakit sekarang.
Chanyeol mengurut tengkuk Sehun agar mengeluarkan isi perutnya agar lega.

Sena ikutan jongkok, dia membuka botol minuman yang tadi Sehun angsurkan untuknya lalu membantu Sehun minum.

"Pusing~" lenguh Sehun sambil menyenderkan kepalanya lagi di kedua tangannya yang bertumpu di dengkul.

"Iya-iya ayo pulang! Kuat jalan ngga?" Chanyeol bertanya.

Sehun menggeleng. Maka Chanyeol melepas tas ranselnya untuk dia gendong di depan. Lalu dia berjongkok membelakangi Sehun.

"Ayo naik!"

Sehun yang sudah lemas, tak pikir dua kali langsung mengulurkan tangannya ke pundak Chanyeol. Siap digendong.

Sena ikut bangkit sambil menggendong tas ransel milik Sehun. Dia tak jauh beda sama Sehun yang berantakan dan berkeringat, maka Sena menyempatkan diri untuk melepas jaket denim milik Chanyeol yang dipinjamkan padanya tadi.

Meski sempat kerasukan tapi Sena merasa baik-baik saja sekarang.

Chanyeol menyuruh Sena jalan terlebih dulu di depannya.

Mereka kembali mengarungi jalan gelap yang tadi mereka lalui. Dan saat itu juga Sena yang sejak tadi sudah melihat kehadiran Rachel dibuat bingung. Kok Rachel kayak jalannya cepet banget. Kayak ngibrit mau lari.
Sena berjalan lebih cepat untuk mensejajari langkah anak kecil itu.

"Kenapa Chel?" ucap Sena pelan supaya Chanyeol sama Sehun ngga denger.

"Sen, Jangan cepet-cepet jalannya!" tegur Chanyeol di belakang. Ya mohon maap jalannya lelet. Sehun kan berat.

Sena melambatkan jalannya sedikit membuat Rachel unggul.

"Chel?" panggil Sena lagi.

Tapi yang ada Rachel tidak menggubris dan terus berjalan memimpin.

Sena berdecak. Rachel aneh emang.
Cuma Sena itu parno jadinya. Rachel saja terkesan pingin cepet-cepet kabur. Apa ada makhluk menyeramkan yang mengintai mereka? Jangan lupakan ini adalah hutan.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang