Keluarga Cemara

🌲 150. Di Solo🌲

-
-
-
-
-
-
-

Kekuarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

"Lo mau bawa gue kemana?" Chanyeol serius tanya. Soalnya sekarang ini mereka membelah jalan tol. Seperti Baskhyun mau bawa dia pergi jauh.

"Ke Solo. Yang sekiranya bokap Lo ngga bisa nemuin. Lo ngga ada sodara atau kolega di sana."

"Tahu darimana?" Chanyeol heran kok Baekhyun benar.

"Sena. Dan dia udah booking hotel buat Lo. Pake Cash anjir, Biar ngga ketahuan Bokap Lo. Jadi Lo jangan pake dulu kartu kredit punya Lo! Hp juga jangan dihidupin dulu!"

"Wah? Rencana Sena mateng banget."
Chanyeol masih takjub. Adiknya seniat ini menculiknya.

"Banget." Baekhyun menghela napasnya.

"Ngga kebayang kalo Om Siwon tahu, nanti Sena bakal diapain." ucapan Baekhyun menggugah lagi kekhawatirannya. Pingin minta balik jadinya. Tapi dia tak mau membuat rencana dan niat baik Sena gagal total. Dan memang ini yang sedang Chanyeol butuhkan.

Kabur.

Perjalanan dari Semarang ke Solo hanya membutuhkan waktu satu jam dengan cara menyetir Baekhyun yang kencang dan lewat jalan tol. Baekhyun drop Chanyeol di depan hotel yang dimaksud Sena. Dia juga yang nurunin koper isi baju Chanyeol dan tas daypack kecil, isi duit cash buat Chanyeol.

"Masuk gih! Tinggal bilang reservasi atas nama Sena."

"Lo ngga masuk?"

"Gue harus balik cepet. Biar orang-orang ngga curiga. Lo ngilang, gue juga ikut ilang."

"Thanks Baek~" ucap Chanyeol tulus. Baekhyun mengangguk. Berpeluk dengan Chanyeol sebentar mencoba menyemangati temannya itu.

"Titip Sena" kata Chanyeol.

"Pasti"

Dan Baekhyun langsung naik ke mobil. Berpesan kepada Chanyeol lagi, "Ingat! Jangan hidupin HP lo! atau gunain kartu kredit, Lo! Kalau ada apa-apa hubungin gue lewat hotel. Jangan hubungi Sena!"

Chanyeol iyakan.

Lalu Baekhyun pergi, dirinya masuk ke dalam lobby sambil menggeret koper dan menenteng jasnya yang sudah dia lepas.

Kemejanya pun sudah keluar. Chanyeol lelah. Dia butuh istirahat.

Mengurus reservasi, dan Chanyeol diantar ke kamarnya. Seminggu ke depan dia akan tinggal di sini.

Chanyeol banting dirinya ke atas kasur. Memejamkan matanya mencoba meresapi semua yang terjadi hari ini.

Dia kabur dari pesta pertunangannya sendiri.

Papa pasti marah. Mama pasti khawatir. Sena dan Sehun yang harus dikhawatirkan, dan Suho.. menyusup perasaan bersalah yang dalam untuk kakaknya. Suho pasti juga kena imbasnya sekarang.

Apapun, apapun,apapun itu, Sulung di keluarga ini yang selalu maju dan diminta pertanggung jawaban. Suho pasti dimarahi Papa.