🌲 33. Panggilan 🌲

2.4K 239 142
                                    

Sehun menghentikan suapannya dan menoleh ke arah Sena. Adiknya itu duduk di sofa dan tampak murung.

Melengkungkan bibirnya ke bawah dan merengut, Sehun jadi ikut galau juga.

Gara-gara dia, Sena di serang banyak orang tadi.

Suho yang duduk di kursi di samping ranjang rawat inap Sehun menghela napasnya.

Adik-adiknya sensitif sekali.

"Sehun ayo dimakan lagi!"

Sehun menoleh ke Suho, lalu mengangguk dan kembali mengambil sendoknya untuk menyuap rainbow cake dari Baekhyun kemarin.

"Abisin ya!"

Sehun mengangguk patuh ketika Suho mentitahnya dan menepuk pelan pucuk kepalanya.

Ehh beneran enak lho!

Mami Hani pinter banget bikinnya. Untung Sehun lagi enggak puasa hehe bisa buat dia semua.

Sedang Suho beranjak dan menghampiri Sena yang sedang gelisah menatap layar ponselnya.

"Doyoung belum bales?"

Sena menggeleng.

Boro-boro dibales di read aja belum. Online padahal.

Marah deh ini pasti.

Kira-kira Dio ngomong apa aja ke Doyoung?

Sena jadi tambah resah pas tahu Dio nge-dm Doyoung tadi.

Di satu sisi dia juga lagi down soal omongan dan komentar kebencian buat dia.

Sena nangis.

Dia terkena serangan shock karena hattersnya tadi. Kenapa banyak banget sih yang ngga suka sama dia?

Apa bener yang mereka omongin? Dia itu maruk, pelakor, jalang, dia engga pantes buat jadi adik dari kakak-kakaknya.

Suho juga marah pas baca itu semua, tapi dia bisa apa?

Nyamperin satu-satu terus diajak gelud?

Hmm yang ada malah kesenengan itu para degemnya Sehun.

Tapi emang bener juga sih kalau Jennie berhak marah. Kai pacaranya kan? Tapi sudah rahasia umum kalau Kai itu lebih perhatian ke Sena.

Ini dia yang Suho takutkan. Pertengkaran.

Terlebih lagi Suho juga tidak mau kalau adiknya dicap pelakor kayak tadi. Tapi..

Kalau Sena terus menempel pada Kai begitu juga sebaliknya bisa-bisa tuduhan itu benar terjadi.

"Kamu masih suka sama Kai?" Suho bertanya ragu-ragu.

Sena tertohok.

Dia harus jawab apa?

Dia punya Doyoung. Dia sayang dan cinta Doyoung. Tapi dia tidak mengingkari kalau Kai masih menempati tempat tersendiri di hatinya.

Sehun terbatuk karena tersedak dan itu membuat lamunan Sena buyar. Suho sudah kembali di sisi Sehum untuk mengambilkan air minum.

Dan saat itu suara pintu terbuka dari luar.

Chanyeol masuk dengan langkah terburu dan langsung mengedar mencari keberadaan seseorang.

Sena.

Wendy tergopoh masuk ke dalam, tapi dia terlambat.

"Jauhin Kai!" Chanyeol mencengkeram erat kedua pundak Sena.

Sena meringis kesakitan.

"Kakak jangan kasar sama adek!" Itu Sehun yang membela. Ingin rasanya lari ke Sena terus menghalau Chanyeol yang lagi emosi. Tapi dia tidak bisa melakukan itu.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang