🌲 130. Sena Tahu?🌲

1.7K 205 96
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Puasa kali ini memang sedikit berbeda dari biasanya. Kenapa?
Jelas karena khofid masih melanda, tidak ada terawih jama'ah di masjid, ngabuburit, apalagi buka bersama.

Papa belum balik pun. Bikin Sehun terus uring-uringan.

Seperti sekarang, cuaca sedang panas tapi telinga Chanyeol lebih panas dengerin omelan mama soalnya mereka goleran sepanjang hari. Dan Sehun ngerengek minta vidcall sama papa lagi.

"Ngga usah manja, Kak.. Papa itu sibuk, ngga bisa sembarang ditelepon. Malah ganggu ntar." tukas Sena yang tengah sibuk dengan laptopnya.

Tuh yang bungsu aja paham. Masa Sehun kalah.

Tapi ada yang salah kayaknya dari cara penyampaian dan ucapan Sena. Chanyeol memandang Sena yang masih berkutat dengan laptop dipangkuannya. Nonton drama.

"Sen, PMS yah?"

Sena melirik sekilas. Lalu menggeleng.

Sudah begitu saja lalu diam. Membuat Chanyeol dan Suho saling pandang. Seolah jika tatapan mereka diartikan, akan berbunyi, "Sena lagi ngambek kayaknya."

Itu benar, sudah dijelaskan jika sikap Sena itu memang aneh belakangan. Tidak meledak, kendati diam dan tenang tapi terlihat sekali dia sedang marah.

Sehun yang tadi habis ditegur sama Sena, malah tidak terima. Menatap Sena tajam.

"Nyebelin!" lalu Sehun bangun dengan cepat, pergi dari sana.

Sena cuma diam. Matanya fokus ke drama yang dia tonton.

Suho dan Chanyeol lagi-lagi saling pandang.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"Hun,"

Sehun menoleh tapi tetap saja kepalanya ia tumpukan ke guling dimana dia sekarang dia sedang berbaring tengkurap di atas kasur.

Chanyeol masuk ke dalam kamar Sehun. Tak lupa menutup pintu.

"Hmm?" gumam Sehun yang terlambat.

Chanyeol duduk di tepi kasur. "Ngapain pake ngambek segala? Sena ngga ada maksud apa-apa tadi."

Sehun merengut. Dia menggembungkan pipinya.
Chanyeol beralih ikut merebahkan diri di samping Sehun.

"Ngga suka sama nada bicaranya Sena tadi." ujar Sehun.

"Kayak ngga tahu aja adek Lo, mood swingnya parah banget." tukas Chanyeol.

Sehun bangkit untuk duduk. Menoel-noel perut Chanyeol yang bergerak naik-turun teratur mengikuti napasnya.

"Berarti Sena lagi badmood? Tapi kenapa?"

Chanyeol menatap langit-langit kamar Sehun. Seolah mengingat-ingat sekiranya Sena kenapa?

Tapi belakangan tak ada yang terjadi diantara mereka. Semuanya baik. Kecuali Sehun yang sempat sakit dan papa yang belum balik juga.

Sedang Chanyeol berpikir, Sehun yang gabut memainkan lagi perut Chanyeol dia pukul-pukul pelan kali ini.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang