Author note:
Uploadan sebelum ini aku hapus karena ngerasa ada yang kurang sreg aja dari ceritanya, aku mau rombak dulu.
Makasih untuk segala kalimat positif dan doa-doa kalian. Semoga doa baiknya juga kembali pada kalian.
Enjoy readers ❤
MITOS
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Lisa gak habis fikir kenapa ada makhluk aneh semacam June. Pemuda bertubuh bongsor itu duduk tepat didepan tempatnya. Tiada hari tanpa tingkah anehnya. Mungkin hari ini adalah tingkah ter-anehnya sepanjang masa.
Lisa sedang sibuk mencatat tugas yang diberikan di papan tulis. Hingga tangan panjang itu terulur keatas. Kebiasaan anak laki-laki dikelasnya. Mondar-mandir izin kamar mandi sampai bel istirahat berkumandang untuk mengusir rasa bosan.
Lisa biasanya tidak akan terganggu. Lisa bukan orang tua mereka yang habis banting tulang untuk anak-anak yang durhakanya ngalahin malin kundang. Tapi itu biasanya.
"Sst! Lisanong!"
Itu juga salah satu hal menyebalkan dari pemuda itu. Percuma bertahun-tahun Lisa menyembunyikan dahinya dari khalayak ramai kalau June dengan entengnya mengatainya terang-terangan. Ingin rasanya Lisa memaki angin yang menerbangkan poninya tepat saat June berada didekatnya. Kalau saja ia bisa.
"Apa lagi sih June!"
June menungging nunggingkan sedikit bokong berisinya, "Ada sesuatu gak?"
Kedua alis gadis berponi itu menaut, "Sesuatu apaan? June! Jangan bilang lu kecepirit?"
"June lu kecepirit? Ko kalah sama keponakan Rose sih! Keponakan Rose udah bisa poop di kamar mandi" gadis polos yang duduk disebrang tempat Lisa ikut nyeletuk karena tak sengaja dengar obrolan keduanya. Lisa hampir terbahak sambil memukul-mukul meja kalau saja tidak ada guru yang sedang mengajar didepan sana.
June langsung dengan entengnya noyor dahi Lisa, "Yee si kampret, lu sih!" Lalu beralih pada Rose yang masih menatap keduanya bergantian,
"Enggak ko Rose sayang, June yang ganteng maksimal ini mana mungkin kecepirit dicelana." Lisa berlaga mual mendengar mulut buaya June.
"JUNEDI KUSNANDAR! SIAPA SURUH NGOBROL! TADI KATANYA MAU KEKAMAR MANDI!"
Lisa pengen bersyukur tapi juga pengen mengeluh. Soalnya tadi dia belum sempet bales toyorannya June. Tangan Lisa terulur mengelus dahinya dan bermonolog, "Gak tau apa kalau ditoyor ni dahi bisa ngeluarin Jin yang bisa ngabulin tiga permintaan. Tapi kalau dielus jinnya gak jadi keluar."
Lisa juga aneh, tapi karena cantik. Ia terselamatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!