LALISA X LEE MIN HO FEAT HARUTO (Little girl : Bagian enam)

3.2K 441 192
                                    













LITTLE GIRL (Bagian enam)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lee kembali berdeham, namun tak membuat sepasang manusia disana beralih. Semula pria itu cukup bersyukur gadis kecilnya yang tak lagi gadis itu belum menunjukan tanda bahwa malam itu mereka berhasil. Namun sekarang ia jadi sedikit menyesal mensyukurinya. Hanya sedikit.

Terlebih setelah bundanya yang semula mendorongnya mendekati gadis--yang tak lagi gadis--pilihannya itu sekarang malah dengan mudahnya membuat pemuda lain tinggal sementara waktu ditempatnya. Semua karena dahulu Lee tidak lolos jadi idol. Jadi keponakannya itulah yang di banggakan.

   "Haruto sedang liburan, dia kan artis besar sekarang ini akan lebih baik tinggal di rumahmu sementara waktu agar tak tercium media yang bisa mengganggu waktu istirahatnya."

Lee ingat jelas bagaimana Lisa ternganga dengan mulut terbuka lebar dan bambinya yang berbinar ketika mendapati pemuda--keponakan Lee--sudah berdiri diambang pintu. Belakangan ini gadis seumurannya memang sedang gencar-gencarnya mengagumi grup keluaran terbaru dimana keponakannya itu menjadi bagian didalamnya. Dengan bar-barnya Lisa menggoyangkan lengannya,

    "Paman! Kenapa tidak bilang kalau keponakanmu adalah Haruto Treasure? Kalau Haruto, aku sangat bolehkan tinggal disini, bahkan selamanya pun tak apa!" Cih! Padahal sebelumnya ia yang merengek lantaran orang asing akan mengganggu kedekatan keduanya.

  "Pimin Lii ninti kili idi iring liin Lisi mili, kiti tidik bisi misri-misriin. Heleh! Dangdut!"

Memangnya kenapa kalau keponakannya Haruto Treasure? Toh Lee duluan yang terlahir tampan jauh sebelum dirinya.

Sekarang lihatlah bagaimana keduanya jadi begitu akrab. Membuat Lee seolah yang jadi orang ketiga.

   "Lisa, ko kamu mau sih jadi istrinya om aku?" Lee yang sedang berlaga mengambil minum didapur menajamkan telinganya. Sesekali ia melirik, mendapati istri kecilnya itu tengah memikirkan jawaban untuk pertanyaan kurang ajar bocah pengganggu itu.

  "Kalau tidak jadi istrinya paman Lee mungkin aku akan sangat-sangat menyesal. Tidak bisa tidur, tidak enak makan, tidak ada gairah hidup." jelas Lisa dengan mimik mendramatisir. Lee membusungkan dada, meneguk segelas air dengan senyum bak seorang bintang iklan. Sudah Lee bilang bukan kalau ketampanannya lebih senior? Nasibnya hanya kurang beruntung saja, itu saja.

Setelah minum, Lee melipir menghampiri keduanya, duduk di single sofa dengan satu kaki ia topangkan di atas kaki lainnya. Tersenyum arrogant penuh kemenangan pada Haruto yang mendelik kearahnya. Haruto juga punya dendam tersendiri pada om nya yang satu itu. Pria tua itu kerap kali membedakannya dengan keponakannya yang lain hanya karena bundanya lebih sering memihaknya. Sudah tua tapi pendendam, harusnya dia diazab menjadi perjaka tua bukannya malah mendapat keberuntungan menikahi daun muda secantik Lisa yang harusnya lebih pantas jadi gebetannya.

   "Kenapa bisa begitu Lisa? aku tau sih om ku tampan, seperti ayahku juga. Tapi kamu yang cantik ini kan masih bisa mendapatkan yang tampan plus muda!" dikata terakhir, bocah tampan itu jelas-jelas melempar delikan pada Lee. Lee bangkit, menggulung lengannya dengan wajah kesalnya sebelum ucapan Lisa selanjutnya membuatnya tertegun.


























   "KAN KALAU AKU GAK MENIKAH SAMA PAMAN LEE. AKU GAK BISA SEDEKET INI SAMA KAMU HARUTO!" Pekik Lisa sambil menggelayuti lengan Haruto dengan senyum lebarnya. Pemuda itu merasa berada diatas angin.

Lee dengan geram menghampiri keduanya, menarik gadis kecilnya--yang tak lagi gadis-- dan menggendongnya ala bridal style.

   "Sekarang kita praktek sampai berhasil dapat dede bayi!"

Sepeninggal Lee dan Lisa yang menghilang kebalik pintu kamar, Haruto tertegun dengan wajah herannya.

  "Praktek apaan yang bisa hasilin bayi?"






























































Jakarta, 15 september 2020
Pukul 06:51
-Nurafyani-



*******

Paman lee balik lagi!

Untuk work lain, pelan-pelan yah, aku masih nyicil ngetik.. Waktu jomblo insom mulu, setelah menikah percayalah tidur jadi sangat berharga

Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang