ADA YANG MANIS TAPI BUKAN GULA
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di kehamilan pertama sang istri, bahkan Jaehyun langsung mengambil cuti sebulan penuh untuk menemani Lisa dirumah. Di pertengahan bulan, kehamilan Lisa termasuk kehamilan yang sedikit sulit. Seperti saat ini, Jaehyun terbangun tengah malam karena mendengar tangisan lirih sang istri.
Jaehyun bangkit, menyalakan lampu kamar sebelum bersimpuh disisi ranjang. Lisa memejam tapi bahunya tetap naik turun, Jaehyun tau mungkin Lisa mencoba untuk tak membangunkan sang suami yang tengah terlelap. Tangan Jaehyun terulur, menyingkirkan helaian surainya yang menutupi sebagian wajahnya lalu tangannya beralih menepuk pelan bahu Lisa yang tengah tertidur menyamping itu.
"Hei Lisa, ada apa sayang?" mata yang memejam itu perlahan membuka, "Pinggang aku sakit." Jaehyun langsung bangkit, duduk ditepian ranjang meletakan perlahan kepala Lisa kepangkuannya. Tangannya dengan lembut mengusap naik-turun diseputar pinggang Lisa yang ia rasa sakit. Satu tangannya yang lain mengusap kepala Lisa.
"Masih sakit?" Lisa mengangguk, ia meraih tangan Jaehyun yang tengah mengusap kepalanya dan menggenggamnya erat, "Aku bohong, ini sudah mendingan dibandingkan tadi. Jae, maaf aku mengganggu tidurmu."
Jaehyun tersenyum, menampilkan cekungan dalam dikedua pipinya, "Kau sama sekali tidak menganggu sayang. Tidurlah! Aku akan menyanyikan lagu untukmu." setelah itu alunan merdu suara Jaehyun menjadi lagu penghantar tidur sampai Lisa benar-benar terlelap.
Meski terjaga semalaman. Jaehyun sudah bangun pagi-pagi, tak berniat untuk kembali tidur. Jaehyun akan menyiapkan sarapan, karena Lisa masih sensitif dengan bau masakan.
"Sarapan dulu Lisa, baru nanti minum obatnya." Jaehyun menata piring, mengambilkan nasi beserta lauk pauknya. Ia benar-benar memperlakukan sang istri layaknya ratu. Menjadi istri dan calon ibu adalah hal yang patut ia hargai. Jaehyun tidak bisa menggantikan segala pengorbanan itu, bahkan dengan sikapnya saat ini atau limpahan harta sekalipun. Pria berdimple itu bahkan kerap menahan tangis bila melihat Lisa mengeluh sakit atau merasa tak enak badan semasa kehamilannya.
Lisa mengesampingkan piringnya, ikut menumpukan kepalanya dilipatan tangannya sebagaimana sang suami dihadapannya, "Makasih yah Jae. Sarapannya enak." Lisa tersenyum manis, Jaehyun mengulurkan tangannya guna mengusak surai cokelat istrinya,
"Mau langsung kuambilkan obatnya hm?"
Lisa menyebikan bibirnya dan menggeleng, "Aku tidak ingin obat dulu, bisakah kamu tersenyum untukku Jae. Pertunjukan dimple, seperti biasa." titah Lisa dengan bambi yang berbinar. Semasa hamil, Lisa memang kerap kali tiba-tiba meminta Jaehyun tersenyum dalam keadaan apapun. Jaehyun jadi ingat, bahkan beberapa hari lalu Lisa menarik ujung bajunya dan menyuruhnya tersenyum. Padahal saat itu, Jaehyun sedang ingin menuntaskan hajatnya ke kamar mandi. Bayangkan? Jaehyun dipaksa tersenyum dalam keadaan pasokan makanannya yang mendorong untuk keluar? Entah bagaimana penampakan senyum terpaksanya saat itu.
Jaehyun menurut dan tersenyum, menampilkan dimple mematikannya. Lisa tersenyum, mengangkat kepalanya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Tangannya mengelus perutnya yang mulai membesar, "Tularkan dimplenya untuk anak kita yah Jae, hehe." Jaehyun cuma terkekeh pelan. Aneh-aneh saja memang istrinya yang satu itu.
Aktifitas siang mereka adalah menonton drakor bersama. Sepasang suami istri itu tengah berbaring menyamping diatas sofa. Jaehyun menopang tubuh sang istri dibelakang sambil melingkarkan tangannya di perut besar Lisa. Didepannya, Lisa terfokus dengan layar televisi sambil terus mengoceh perihal film yang sedang terputar.
"Menurut kamu pemeran wanitanya kaya aku banget gak sih?" Jaehyun meletakan kepalanya diperpotongan leher istrinya, mengangguk pelan mengiyakan ucapannya, "Iyah, galak dan tingkah anehnya, sama persis sama kamu."
Lisa langsung mencubit tangan Jaehyun yang sedang melingkar ditubuhnya, "Padahal aku menunggu kamu bilang, kalau aku dan pemeran wanitanya sama cantiknya."
"Tidak mau"
"Jaehyun mah!" rajuk Lisa, Jaehyun hanya terkekeh pelan, hidungnya menghirup harum tubuh Lisa. Dibanding dengan parfum Jaehyun lebih suka harum alaminya saat polos tanpa parfum apapun seperti saat ini. Belakangan ini Jaehyun memang melarangnya untuk mengenakan parfum apapun karena takut akan kandungan bahan kimia didalamnya dapat berpengaruh pada kehamilannya.
"Kalian tidak sama, karena istriku lebih cantik." cuma kata sederhana, tapi selalu bisa membuat Lisa melayang kalau Jaehyun yang mengatakannya. Bahkan dulu Lisa akan geli bila mendengar para lelaki berusaha mengalusinya. Sekarang ia malah nagih, terlebih suaminya yang mengatakannya.
"Ada apa dengan wajahmu? memerah seperti gadis tujuh belas tahun saja." goda Jaehyun sambil menepuk-nepuk pelan pipi bulat Lisa yang semakin membulat saja semenjak kehamilannya.
"Kau juga, menggombal seperti anak SMA saja!" balas Lisa tak mau kalah. Membuat Jaehyun gemas dan memeluknya dari belakang.
Setelahnya keduanya kembali terfokus pada film. Jaehyun dibelakang Lisa sudah terkantuk-kantuk saking mengantuknya. Dia belum tertidur sejak malam.
"Jae?" suara Lisa membuat mata yang hampir terpejam itu terpaksa kembali terbuka, "Hm, kenapa sayang?"
"Aku mencintaimu, sangat." Lisa bangkit perlahan, hendak mengubah posisinya untuk menghadap Jaehyun. Jaehyun dengan siaga menahan tubuhnya dan membantu Lisa agar wanitanya tak terjatuh.
"Jangan seperti ini, nanti perutmu sakit karena tertekan sayang."
Lisa menggeleng, wanita keras kepala itu malah memeluk erat sang suami, "Selama hamil besar, kamu tak pernah memelukku dari depan." Lisa menyebikan bibirnya, "Sebentar saja nanti kalau tidak dituruti, calon baby kita bisa ileran." dalih Lisa. Hal yang selalu Lisa jadikan alasan jika menginginkan sesuatu semasa kehamilannya.
Jaehyun hanya mencubit pelan hidung istri manjanya itu, "Selalu saja kau berdalih, gadis manis."
Lisa mengangkat sedikit kepalanya, menatap manik cokelat sang suami, "Jae? Kau tak mau membalas pernyataan cintaku tadi hm?" Jaehyun lagi-lagi terkekeh pelan karena sikap Lisa. Sebelum menikah, Lisa itu tipe gadis cuek yang galak. Tipe gadis yang tidak mudah berkata manis atau dihadiahi perkataan manis. Menggelikan katanya mah. Tapi Lisanya kini berubah semenjak menikah dan hamil anak pertamanya. Jaehyun suka seperti apapun Lisanya, versi cuek atau manjanya. Bagaimanapun asalkan tetap Lisa yang disampingnya.
"Aku mencintaimu juga, sangat-sangat!"
"Aku lebih sangat-sangat mencintaimu!"
"Aku lebih-lebih, sangat-sangat mencintaimu!"
"Pokoknya aku yang sangaaaaat mencintaimu."
"Aku yang---" ucapan Jaehyun terhenti ketika Lisa memberikan satu kecupan dibibirnya,
"Tidurlah, aku tau kamu mengantuk sayang. Aku mencintaimu--tak terhingga."
Jakarta, 08 Juni 2020
Pukul 12:07
-Nurafyani-********
Lagunya manis jadi terbayang hal-hal manis
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!