PETIR
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hanbin keluar rumah sambil terus ngegerutu. Bagaimana tidak? Yang abis pakai motor kan si Haruto, malah Hanbin yang suruh masukin kedalem pas hujan gede begini. Padahal tadi Hanbin lagi seru-serunya nonton Dangdut Academy. Mana lagi giliran Soimah yang komentar. Pasti receh banget nih. Bisa-bisa besok dia gak bisa ikut nimbrung ngegibahin tingkahnya Soimah sama June dan Bobby.
"Ngalah sama adikmu Bin, nanti dia sakit gimana?" itu kata bundanya tadi. Jadi kalau Hanbin kehujanan gak bakalan sakit gitu bun? Hanbin anak bunda bukan sih?
Tentunya Hanbin tidak akan mengatakannya. Hanbin gak berani mengelak perintah sang bunda. Bisa-bisa dia dikutuk jadi batu macem si Malin.
Hujannya gede banget, petir juga bersahutan. Tak jauh dari tempat motor Hanbin terparkir, Hanbin liat Lisa lagi jalan mendekat kearah Hanbin. Tepatnya kearah rumahnya yang memang sebelahan dengan rumah Hanbin. Lisa itu teman kecil Hanbin, dia lebih tua beberapa tahun dari Hanbin. Hanbin masih sekolah, sedangkan Lisa sekarang sudah berkerja.
Dulu saking dekatnya, teman-temannya yang lain tuh sering banget ngecengin mereka berdua. Mereka jadi canggung dan perlahan ngejauh, terlebih saat Hanbin jadian sama Jennie--teman dekatnya Lisa. Cuma sebentar sih jadiannya, kayanya perbedaan umur memang bermasalah. Hanbin sama Jennie sering cekcok karena berbeda pemikiran.
Hanbin kangen, itu pasti. Mereka udah gak saling tegur entah berapa tahun lamanya tanpa kejelasan. Mereka saling ngejauh begitu aja. Baik Hanbin atau Lisa sampai sekarang gak tau alasan pastinya.
Lisa megang erat payungnya sambil nunduk dalam-dalam. Tiap ada flash dan bunyi petir gadis berponi itu langsung istighfar. Lisa tau Lisa banyak dosa ya Allah. Bahkan baru aja lagi pagi pas nyuci Lisa ngembat uang abangnya yang tak sengaja tertinggal di saku celananya. Cuma lima puluh ribu ko, nanti kalau Lisa pulang dengan selamat Lisa janji akan langsung ganti uangnya. Lisa kan baru gajian.
Saat ini cuma Hanbin yang sadar presensi Lisa. Sedangkan Lisa nya terlalu sibuk, yang gadis itu fikirkan hanya bagaimana sampai dirumahnya dengan cepat dan selamat. Tapi yah bagaimana mau cepat sampai kalau jalannya kaya penganten solo, belum lagi ia sesekali terhenti karena petir yang sahut menyahut. Hanbin sih gak kaget, Lisa memang dari zaman masih sering berkeliaran pake kaus kutang dan celana dalam udah takut banget sama petir.
Hanbin sama Lisa udah berhadapan, tapi Lisa masih nunduk. Belum sadar kalau pemuda dengan balutan jas hujan Frozen kepunyaan Hanbyul itu memperhatikannya sedari tadi.
DUAARRR!
"ARGGGHHH!" Payung hitam dari Iis Dahlia terlempar dan sang empunya payung langsung hinggap pada pemuda dihadapannya. Lisa menenggelamkan kepalanya dalam-dalam didada bidang Hanbin.
"Masih takut petir aja Lis?" Lisa baru tersadar. Lisa mengumpati dirinya sendiri. Main peluk aja sih Lis, kalau yang dia peluk saat ini pak satpam komplek yang lagi keliling bagaimana? Bisa abis dia di jengguti istrinya pak satpam yang galaknya ngalahin heldernya si Chanu. Lisa mengeratkan dekapannya. Eh gak deng! Mana ada satpam komplek badan cem triplek begini.
"Apa kabar Lis? Kangen banget sama gue kayanya yah?" Lisa langsung melepas dekapannya, menengadah untuk memperhatikan pemuda bangir dihadapannya. Lisa kaget, tapi setelahnya dia justru kembali meluk Hanbin. Petirnya nyeremin. Dan-- Lisa rindu. Bodo amat berat juga.
"Masih bacot aja kaya dulu lo bocah!"
Sekarang baik Hanbin atau Lisa tau kenapa alasan mereka saling ngejauh. Hanbin jadi ingat perkataan Hayi waktu itu, "Karena kalian ngerasa makannya kalian ngejauh. Kalau gak ada perasaan mah biasa aja kali mau dicengin juga."
Sama yang lebih tua lagi? Yah, Hanbin sih gak masalah. Kali aja sama Lisa beda. Kaya ada manis-manisnya gitcu.
Sama yang lebih muda? Hanbin lanjut sekolah lalu Lisa yang cari nafkah gitu? Lisa sih masih ngeri ngebayanginnya.
"BUNDA! BANG HANBIN BUKANNYA MASUKIN MOTOR MALAH PELUKAN SAMBIL HUJAN-HUJANAN KAYA ALIANDO SAMA PRILLY!"
Jakarta, 17 Maret 2020
Pukul 23:13
Terinspirasi dari petir menyeramkan malam ini
-Nurafyani-*****
Hanbin come back!
Vote dan comment dipersilahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!