CHILHOOD MEMORIES
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Lisa mundur perlahan, meminta Rose menutupi tubuhnya. Pasalnya Lisa merasa salah satu katingnya yang tengah menemani kating lainnya memberi sambutan terus saja melihat kearahnya. Entah Lisa yang kegeeran atau memang cowok tinggi itu memang memperhatikannya.
"HEI LO! PONI!" Para peserta Ospek celingukan. Bingung siapa yang dimaksud oleh pria ber name tag Jaewon Yunanda itu. Rose menoleh kekanan-dan kekiri, lalu berhenti pada Lisa dibelakangnya, "Lis! Lu dipanggil noh!" Lisa ngegeleng cepet,
"Emang gue doang apa yang ponian!" sanggahnya. Tangannya sibuk meremat ujung kemeja putihnya. Itu kan kating yang sedari tadi merhatiin dia.
"Yah! Lo liat aja sendiri!" memang benar sih apa kata Rose, cuma dia doang yang ponian.
"HEH! PONI! MALAH CELINGUKAN! MAJU!" Lisa meneguk salivanya. Perasaan selama dua hari Orientasi Lisa gak buat masalah apa-apa. Dia juga datang tepat waktu dan menuruti apapun yang diperintahkan. Seperti menguncir rambutnya persis kaya Uun--orang gila yang biasa berkeliaran digangan rumahnya kaya saat ini misalnya.
Lisa maju, dia terus aja nunduk. Lisa benci jadi perhatian banyak orang kaya gini. Rasanya dia udah pengen nangis aja.
"Heh! Jae! Mau ngapain manggil nih anak?" cowok bertubuh pendek dengan name tag Muhammad Jinan di almamaternya menegur Jaewon yang memanggil Lisa kedepan. Lisa berharap cowok itu membantunya untuk kembali lagi ketempatnya. Tapi, Malang bagi Lisa. Bukan Jaewon Yunanda kalau ia tak keras kepala.
"Gue minjem dia bentar! Ada urusan!" ucapnya seenak jidatnya langsung aja narik Lisa keluar dari kerumunan. Jinan mah cuma ngebiarin aja, anak dari pemilik yayasan mah bebas.
"Ka! Ada apa sih? Aku gak ngerasa punya salah apa-apa. Kalau ada pun aku minta maaf, sekarang biarin aku balik ke tempat acara yah?" Jaewon menatap sang gadis sambil bersedekap, "Lu Adhisty Nalisa kan?" poninya bergerak seiring dengan anggukan. Lisa masih meremat ujung kemejanya takut.
Jaewon memajukan wajahnya, tangannya perlahan mengamit dagu sang gadis, membuatnya bisa melihat manik bambinya yang bergetar dengan jelas. Dia takut? Seorang Nalisa bisa takut?
"Kenal gue?" Lisa mengangguk, matanya bergulir, berusaha tak langsung bertatapan dengan mata elang milik sang pemuda.
"Ka Jaewon Yunanda kan? Dialmamaternya ada tulisannya" jawab Lisa polos. Jaewon mendengus, bocah taman kanak-kanak yang udah bisa baca juga tau kalau dia Jaewon. Maksud Jaewon tuh bukan mengenal nama aja tapi secara personal.
"Gak inget sama bocah laki-laki yang kecebur di selokan?" Lisa mengernyit, bocah yang kecebur diselokan? Apa maksudnya?
"Lu beneran gak inget gue?! Gak mau minta maaf juga gitu?" Lisa makin menautkan alisnya, dia makin bingung. Kayanya Jaewon salah makan tadi pagi deh, atau belum poop setelah sarapan, jadinya perutnya begah terus berpengaruh deh ke otaknya.
"GUE JAEWON YUNANDA! BOCAH YANG LU DORONG PAS LAGI NYARI IKAN CERE DI SELOKAN! MASIH GAK INGET HAH?!" pupil mata Lisa sontak melebar. Otaknya langsung saja memutar kenangan beberapa tahun kebelakang, dimana dia belum genap enam tahun.
"Nda! Itu tuh gede banget! Ambil yang itu!" Lisa kecil merunduk didekat Jaewon yang tengah nungging di ambang selokan dengan saringannya.
"Sabar Lis! Susah ini!" Lisa berdecak sebal, Jaewon tuh bloon banget.
"LISA! TERUS AJA MAINNYA DEKET GOT, BELUM PERNAH NYEMPLUNG KAMU YAH!" Lisa yang panik denger cocot bundanya, langsung nepuk-nepuk bahu Jaewon untuk segera melarikan diri. Yang salah itu, Lisa nepuknya pakai tenaga dalam.
BYUUR!
"MAMA! HUAAAA!" Lisa panik, ngeliat Jaewon yang tadinya putih jadi menghitam kaya si Mingyu. Berarti Mingyu juga pernah kecebur kaya gini kali yah? Salah emaknya tuh, anaknya pasti gak langsung dimandiin jadinya permanen deh.
"Lisa! Kenapa si Jaewon?"
"Bukan Lisa tante, itu tadi ikan cerenya berdoa. Jaewon kena karma karena mencoba memisahkan anak ikan dengan ibunya."
Setelah sadar, Lisa cuma cengengesan, "Yaelah maaf ka, gak sengaja itu. Sumpah dah."
"Untung lu cakep sekarang yah Lis. Kalau enggak udah gue balik ceburin lu ke selokan sekarang."
"Lu harusnya berterimakasih ka, buktinya lu makin ganteng. Hehe."
"YEE MANA ADA KECEBUR BISA BUAT GUE MAKIN GANTENG! GUE MAH UDAH GANTENG DARI LAHIR MAEMUNAH!"
Iyah-iyah, percaya ko bwang!
Jakarta, 10 April 2020
Pukul 20:29
-nurafyani-****
Request by MayaPutri314
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!