KOTAK MAKAN (Bagian: tiga)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hanbin menatap sekilas gadis yang nampak sibuk dengan ponsel ditangannya serta sepasang headset yang menyumpal kedua telinganya.
Lalisa tuh gadis paling gak peka sedunia. Udah dikasih kode dengan jelas, nih anak masih aja bersikap seolah gak terjadi apa-apa. Hanbin gak tau aja, Lalisa tuh lagi akting. Dari hasil konferensi dadakan dirumah Chaeyoung bersama teman-temannya semalam. Lalisa tuh belum boleh kepedean sebelum Hanbin menyatakan sendiri dengan gamblang. Lalisa harus tetap stay cool seperti biasanya. Sebenarnya tuh rasanya hari ini gadis berponi itu mau bolos aja atau pindah tempat duduk disamping Chaeyoung atau Eunha. Setelah insiden kemarin, dia benar-benar kesulitan bersikap biasa didekat Hanbin kaya gini.
Hanbin menusuk-nusuk lengan teman sebangkunya itu dengan jari telunjuknya, "Lis! Lalisa! Kagak ke kantin?" Lalisa cuma nengok sekilas, lalu kembali terfokus kelayar ponselnya. Lalisa kudu ottokhe? Sekarang dia bahkan gak kuat natap Hanbin lebih dari lima detik, "Jangan ganggu! Gue lagi streaming pertandingan basket si Jungkook!" Hanbin mendekat, melihat layar ponsel sang gadis yang memang menampilkan pertandingan yang dimaksud. Memang, gadis itu tak dapat menonton langsung pertandingan sang pujaannya itu karena ditarik bu Sandara untuk membantunya membereskan buku di perpustakaan. Beruntunglah setiap pertandingan memang selalu dibuat dokumenternya.
Hanbin merengut, "Jungkook mulu! Tau gak sih kalau gue tuh suka sama lu?!" Hanbin berbicara sedikit kencang. Toh hanya ada mereka berdua didalam kelas. Lagi pula Lalisa sedang menyumpal kedua telinganya dengan headset. Jangankan sedang pakai headset, tidak sedang disumpal apapun saja gadis itu selalu tuli kalau sedang fokus dengan Jungkook. Hanbin langsung menyumpal kedua telinganya juga dengan headset, menyalakan lagu dua kursinya bunda Rita. Lagu favoritnya dari saat masa orientasi. Mungkin Lalisa lupa dialah yang membuat Hanbin jadi dangduters saat pertama kali melihat gadis itu dengan bar-barnya bergoyang didepan para peserta MOS demi mendapatkan gelar peserta teraktif setelah ia gagal mengincar posisi Ratu dengan sikap kalemnya yang sangat terlihat dibuat-buat. Hanbin meletakan kepalanya diatas lipatan tangannya dan memejam sambil menikmati lagunya. Hanbin mah jauh kalau dibandingin sama Jungkook yang sempurna kaya gitu. Jadi yaudah, dia nyerah.
Tanpa Hanbin ketahui. Lalisa tuh denger semua yang tadi pemuda itu katakan. Memang, layar ponselnya menampilkan pertandingan Jungkook yang tadi ia katakan. Tapi headset hanya alibinya. Itu hanya video yang berjalan tanpa suara. Lalisa menahan mati-matian agar tetap pada ekspresinya, seolah tak mendengar apapun. Padahal dia udah pengen teriak sambil jejingkrakan. Tadi Hanbin bilang suka sama dia kan? Iyah kan? Lalisa gak salah denger kan? Lalisa tuh jadi gereget sendiri. Ditembak juga nih lama-lama. Padahal apa susahnya sih bilang 'Lalisa, gue suka sama lu, mau gak jadi pacar gue?'
Lalisa yang berusaha menahan diri akhirnya greget juga, ditariklah kedua headset yang menyumpal telinga Hanbin.
"HANBIN IH! GUE JUGA SUKA SAMA LO TAU! KITA SEKARANG PACARAN YAH!"
Hanbin syok bukan main.
Lalisa ngedipin satu matanya sambil berlagak menembakan pistol yang dibuat dengan ibu jari dan jari telunjuknya.
"Dor! Dor!"
Hanbin menoleh kearah gadis berponi itu sekilas, lalu kembali merunduk. Ini tak baik untuk kesehatan jantungnya.
Sedangkan diambang pintu kelas, Chaeyoung dan Eunha saling tatap kemudian menepuk dahi berbarengan. Disuruh jual mahal dulu, nih anak perawannya emak Jaen-ab malah nembak duluan. Hadeh!
Jakarta, 04 April 2020
Pukul 13:18
-nurafyani-******
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!