LITTLE GIRL
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
Yang orang lain lihat. Lee min ho adalah pria dewasa yang berwibawa, namun didepan kedua orang tuanya, pria tampan itu tak lebih dari seorang anak kecil yang kerap membuat masalah. Lebih sering mengacau saat memimpin perusahaan. Belum lagi, hobinya yang suka jajan wanita sana-sini.
Aera, sebagai seorang ibu mulai gerah akan sikap anaknya satu itu. Ia memutuskan untuk mengambil jalan terakhir. Menikahkan sang anak. Paling tidak untuk menghilangkan atau meminimalisir hobinya bermain wanita yang mulai berpengaruh pada citra baik sang ayah belakangan ini.
"Menikah? Oh astaga eomma! Bagaimana dengan Jessica dan Clara? Aku sedang mengencani wanita-wanita bule itu. Lagi pula, bisakah aku menikah dengan wanita yang seumuran atau lebih tua saja!"
Lee min ho mencoba menyangkal, namun bila ibunya sudah berucap maka tidak ada yang bisa menyangkal bahkan ayahnya sekalipun. Seseram itu ibunya. Keputusannya tidak bisa diganggu gugat.
Sekarang, biar tuan muda Lee ini menjelaskan siapa wanitanya--atau lebih cocok disebut gadis kecilnya.
Namanya Lisa, gadis itu masih duduk di tahun kedua sekolah menengah. Dari apa yang ia dengar dari Aera, Lisa adalah anak yatim piatu yang hanya tinggal dengan neneknya, ia adalah anak tunggal dari almarhum kedua sahabat terbaik Aera. Baru-baru ini neneknya meninggal dan berdasarkan rasa tanggung jawab dan janjinya, Aera memutuskan untuk mengurusnya dan menikahkannya dengan putranya yang umurnya memang terpaut lumayan jauh dengannya."Hya! Eomma! Bagaimana bisa aku meniduri gadis yang bahkan masih bersekolah nantinya?! Eomma sendiri yang bilang, aku menikah agar tak lagi main-main dengan wanita diluar sana!"
Sembari melakukan aktifitas menata bunga-bunganya Aera hanya menjawabnya dengan santai, "Apa kegunaannya pengaman? Anak eomma satu ini sok polos sekali. Padahal kamu jauh lebih berpengalaman." Cibir Aera. Hampir saja Lee kelepasan untuk menepuk lambe sang ibu, pelan--kalau kencang nanti dia durhaka dan dikutuk jadi batu ginjal.
"Tapi kan tidak en--"
"Minggu depan kalian menikah dan tak ada alasan lain. Jika kamu melihatnya, kamu pasti tidak bisa menolak pesonanya, eomma jamin itu."
Dan perkataan Aera memang benar adanya. Gadis kecilnya itu terlihat seperti Barbie hidup. Darah campuran Thailand dan Korea dalam dirinya benar-benar membuatnya punya daya tarik tersendiri. Mata besar dengan double eyelid, pipi merona yang bulat, bibir pulmnya serta gummy smilenya. Dia bahkan lebih menarik dibandingkan dengan dua wanita bule yang sebelumnya menjadi pasangan kencannya.
Singkatnya, tuan muda Lee dan Lisa akhirnya menikah. Acara private yang begitu megah yang mampu membuat kaki keduanya pegal bukan main. Sekarang, disinilah keduanya berada. Kamar mewah bernuansa klasik milik Lee. Lee sudah mandi lebih dulu, ia kini sedang memainkan ponselnya ditepian ranjang, membalas pesan-pesan bodoh teman-temannya yang menanyakan malam pertamanya. Pertanyaan yang tak mungkin Lee jawab. Dasar, jomblo-jomblo haus belaian!
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!