LALISA X JAEHYUN (Jae the killer : Bagian sebelas)

2.1K 388 25
                                    








JAE THE KILLER (Bagian sebelas)




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rahang Jaehyun mengeras, menatap gadis yang sedang menopang dagunya diatas meja itu. Gadis itu menepuk tempat kosong disebelahnya. Meski enggan, Jaehyun menurut seperti biasanya.

Gadis itu menatap dalam Jaehyun lalu menangkup kedua pipi sang pemuda dengan tangannya. Tanpa sempat Jaehyun menyadari, Yerin kini sudah memagut bibirnya. Lembut dan perlahan menuntut lebih dari pada itu. Jaehyun mulai kehilangan kesadaran. Emosi, rasa lelah dan bayangan segalanya disalurkan dari setiap gerakan liarnya. Yerin menuntun Jaehyun bangkit, menyudutkan punggungnya pada dinding. Hanya inilah yang bisa ia jadikan pengalihan.

   "Cih! Siapa yah yang kemarin menghina seenak jidatnya? Lu bahkan lebih gak berakhlak ngelakuin hal kaya gini didalam kelas. Persetan dengan jabatan! Bangsat!" mendengar ketukan lalu suara yang tak asing dari ambang pintu, membuat Jaehyun mendapatkan kesadarannya kembali. Jaehyun menjauh, melihat gadis berponi itu berdiri dengan angkuh disana lalu pergi begitu saja.

   "Lisa!" Jaehyun hendak mengejarnya, namun Yerin menahannya, "Sudah jatuh cinta dengannya hm? Kau gila bila tebakanku itu benar Jae! Jangan lupa kita kemari untuk apa?" Jaehyun menepis tangan yang telah melingkar di lengannya itu, maniknya menajam menghujam manik serupa milik sang gadis,

   "Kau lebih gila! Kau itu adikku kalau kau lupa! Yang kita lakukan itu salah!"

   "Kau lebih gila karena tadi kau menikmatinya abangku tersayang dan jangan lupakan segala yang keluarga gadis itu lakukan--aku juga masih punya kartu as kalau nanti kau macam-macam." Yerin melenggang pergi setelah menepuk bahu Jaehyun. Jaehyun terduduk lemas di kursinya, kemana kembarannya yang begitu manis? Kemana perginya ia saat ini? Yang tertinggal hanya sosok yang dipenuhi dendam karena kematian ayahnya dan obsesi berlebihannya pada Jaehyun. Jaehyun hanya menurutinya, rasa sayang dan tanggung jawabnya yang mendorongnya untuk tetap bertahan dan membalas segala rasa yang tak semestinya itu. Yerin hanya punya dia.

Jaehyun selalu memaklumi, bundanya dan Yerin lah yang melihat bagaimana peluru itu menebus dada sang ayah dan mengakhiri kehidupannya. Ayahnya harus membayar segala hutang dengan nyawanya. Melihat bundanya dan Yerin menangis malam itu, Jaehyun dengan bodohnya menyarankan hal gila yang akhirnya ia sesali saat ini. Ia telah mengubah bunda dan adiknya menjadi monster.

Lisa tidak salah, ia bahkan tak tau apapun. Bagaimana Jaehyun mengakhiri segalanya sekarang?












*******











Lisa dan keempat sahabatnya berjalan riang menelusuri koridor. Saat ini seperti biasa, mereka akan mengantar Lisa dan Jungkook kekelasnya. Taehyung dan Hanbin asik saling toyor menoyor, saling menyalahkan perihal tawuran waktu itu.

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang