LALISA X JUNGKOOK X JUNGHWAN (Ending scene : Bagian empat)

2.4K 463 96
                                    








ENDING SCENE (Bagian empat)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Junghwan mengerjapkan matanya ketika semburat cahaya menganggu rentinanya disusul dengan suara berat Jungkook yang mengintrupsikannya untuk segera bangun dan bersekolah.

Dengan mata yang dipaksakan terbuka, dapat Junghwan lihat kalau ayahnya sudah rapi dengan setelan jasnya. Hal yang cukup aneh, karena biasanya Junghwan yang akan lebih dulu rapi sebelum pria itu. Jungkook memilih tidak tertidur semalam, bagaimana bisa ia tertidur disaat Lisa juga berada ditempat yang sama dengannya--yang semakin membuatnya dihantui rasa bersalah.

Junghwan membalikan tubuhnya, melihat presensi Lisa masih tertidur ditempat yang sama saat merengkuhnya tadi malam. Disaat Jungkook tengah sibuk memasukan berkas-berkas dan laptopnya kedalam tas kerjanya, Junghwan meringsut mendekati Lisa.

Jungkook yang menangkap pergerakan sang anak dari sudut matanya mulai berbicara, "Jangan ganggu eomma, dia sepertinya sangat lelah." tapi Junghwan tak mengindahkan ucapannya, ia menempelkan telapak tangannya pada kening Lisa yang tertutup poni. Junghwan hanya ingin memastikan, karena bangun siang bukanlah kebiasaan ibunya. Terkecuali kalau ia sedang demam. Beberapa detik kemudian hantaran panas ditelapak tangannya membuktikan presepsinya.

    "Appa! Eomma demam! Badannya panas!" teriaknya panik. Jungkook yang mendengar sontak mendekat tak kalah panik. Pria itu juga mencoba mengecek suhu tubuh istrinya dengan telapak tangannya, bahkan keduanya kini mendengar lenguhan pelan dari bibir pucat Lisa yang mengatup meski matanya masih memejam.

   "Cepat ambil kompresan dan hubungin paman Seokjin."

Hanya demam, sederhana memang. Tapi tidak untuk keduanya yang pernah hampir kehilangan Lisa karena hal itu. Kita tidak dapat meremehkan apapun yang terlihat sederhana bukan?

Seokjin sudah mengobatinya, kali ini keduanya sedikit lega mendengar Lisa hanya terkena demam biasa efek perubahan cuaca karena tubuh wanita itu kelelahan, banyak fikiran dan makannya yang tak teratur. Setelah memakan bubur sederhana buatan Jungkook dan meminum obatnya. Lisa kembali tertidur. Jungkook bangkit melepas jasnya lalu menggelung kedua lengan kemeja putihnya yang tersisa sampai kesiku,

   "Hyung, bolehkan aku meminta tolong untuk mengantarkan Junghwan ke sekolah?"

Pemuda yang benar-benar menjemplak wajah tampan ayahnya itu dengan cepat menggeleng lalu menatap lembut ibunya yang tengah terlelap, "Junghwan ingin disini saja sama eomma, dia sedang sakit nanti tidak ada yang menemani." Jungkook tau betapa dekatnya Junghwan dan istrinya itu. Bahkan belakangan ini Jungkook sempat dihantui rasa takut. Bila setelah perceraian nanti Junghwan akan lebih memilih tinggal dengan Lisa. Lagi pula siapa juga yang ingin tinggal dengannya setelah tau kalau ialah yang salah disini?

Jungkook mendekat, menepuk-nepuk kepala putranya, "Appa akan menjaga eomma untukmu, pergilah ke sekolah bersama paman Seokjin. Bukankah hari ini kau mengambil nilai musik yang kamu banggakan di depan eomma mu itu? Nanti dia marah kalau kau melewatkannya." Junghwan nampak menimbang, pemuda itu menatap ibunya lalu beralih pada Seokjin yang langsung membalasnya dengan senyum dan anggukan dikepalanya,

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang