SIMILARITY
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Wonwoo suka banget sama Lisa. Gadis dikelas sebelah. Tapi yang jadi masalahnya adalah, Lisa bukan gadis yang mudah didekati. Galak dan sinis sudah menjadi pembawaannya dari lahir. Gadis itu bahkan tak pernah mengeluarkan sepatah kata pun untuk menanggapinya.
Banyak orang berkata, perasaan bermula dari rasa kenyang. Hari itu Wonwoo membawakan bekal makanan khusus untuk Lisa, namun gadis itu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun menerimanya dan malah memberikan bekal yang dibawanya pada tukang potong rumput disekolahnya. Perbuatan terpuji sih, tapi gak gitu juga. Lisa gak tau aja kalau Wonwoo rela dibudakin Somi adiknya buat beli pembalut di mini market agar tuh anak mau bantuin Wonwoo siapin bekal makanan buat Lisa.
Gagal direncana pertama tak membuat Wonwoo lantas menyerah. Kini waktunya melaksanakan kiat kedua. Dari hasil mewawancarai sepuluh teman perempuan sang adik. Wonwoo tau bahwa cowok badboy jauh lebih menarik dari pada cowok sok romantis. Apalagi kalau ceweknya macem Lisa yang galak-galak manja gitu. Kalau kata salah satu temannya Somi mah, cewek galak biasanya malah suka geli sendiri kalau diromantisin pakai puisi romantis atau gombalan-gombalan ala Dilan.
Dengan menjadikan Bobby sebagai role modenya. Wonwoo datang dengan seragam yang acak-acakan. Dua kancing teratas seragamnya terbuka. Satu tangannya dimasukan kedalam saku celananya dan satu tangan yang lain menahan tali Ransel yang disampirkan di satu bahunya. Tidak lupa mengunyah permen karet dan mengedipkan sebelah matanya bila berjumpa para gadis di sepanjang koridor. Udah badboy parah pokoknya mah.
Wonwoo yang tidak mau setengah-setengah pun ikut mencoba merokok meskipun pemuda itu belum pernah mencobanya sekalipun seumur hidupnya. Wonwoo terbatuk. Bagaimana bisa menghirup asap bisa semenyenangkan apa yang ia lihat kalau malah membuatnya sesak setengah meninggal seperti ini?
Ia mengira Lisa akan terkesan, namun saat gadis itu memergokinya merokok Lisa malah membawanya ke ruang Bimbingan Konseling yang lagi-lagi tanpa berkata apapun. Usahanya saat itu berakhir dengan Wonwoo yang habis-habisan diceramahi bu Maemunah dan ditambah pula dengan makian sang bunda dirumah.
"Ayah kamu cari uang, kamu malah bakar uang!" satu kata yang Wonwoo ingat dengan baik dari beribu kata yang keluar dari mulut bundanya malam itu.
Wonwoo sudah hampir kehilangan ide untuk membuat Lisa menoticenya. Bersyukurlah Wonwoo ikut nimbrung bersama Somi yang sedang melihat video similarity antara dua idolanya Jungkook Bts dan Lalisa Blackpink. Mulai dari cincin, pakaian, gaya, beberapa ucapan dan tingkah laku keduanya yang hampir selaras.
"Kalau kata bunda mah, kalau apa-apa mirip berarti jodoh." ucap Somi dengan mata berbinar. Kalau dalam film kartun, pasti sudah ada bolham lampu diatas kepalanya saat ini karena Wonwoo baru saja mendapatkan ide untuk perjuangannya. Akan Wonwoo pastikan kalau Lisa akan berbicara padanya nanti.
Saat istirahat di kantin, Wonwoo langsung memesan pesanan yang sama dengan milik Lisa. Bakmie pedas dengan es teh manis. Setelah mengambil pesanannya, pemuda itu langsung duduk tepat disamping Lisa. Wonwoo menjulur-julurkan tangannya kedepan dengan sengaja, mencoba mendapat perhatian.
"Cielah Wonwoo gelangnya couple sama Lisa." ucapan Rose seketika membuat atensi Lisa teralihkan. Gadis itu melihat pergelangan tangannya lalu beralih pada tangan sang pemuda disampingnya. Lisa mendengus pelan, "Gelang ini gak cuma ada satu di dunia ini. Gak cuma dibuat khusus buat gue sama nih orang!" sarkas Lisa yang malah membuat Wonwoo berbinar. Lisa beneran tadi ngomong sama dia kan? Wonwoo gak lagi ngelindur kan?
Merasa perjuangannya mendapat titik terang. Wonwoo kembali melanjutkan rencananya. Wonwoo memperhatikan dengan seksama. Lisa selalu meletakan sedotan disalah satu sudut bibirnya kalau sedang minum, lain halnya seperti orang kebanyakan yang biasanya akan mejempit sedotannya dibagian depan bibirnya. Wonwoo mulai mengikuti hal sederhana itu.
Lisa kini mengibaskan tangannya didepan mulutnya, sepertinya gadis itu kepedesan. Wonwoo tidak mau kehilangan kesempatan, pemuda itu juga mengikutinya sama persis.
"Ngibas-ngibas aja sampai barengan." goda Jisoo. Makinlah membuat Wonwoo makin melayang. Sedangkan Lisa cuma ngedelik dengan tatapan tajam.
"Lis, bagaimana soal yang kolaborasi sama ka Jimin pas nanti acara pensi?"
"Gue udah ngomong ke dia."
"Gue udah ngomong ke dia." Lisa langsung melirik kearah Wonwoo. Apa-apaan ngikutin apa yang dia omongin kaya gini? Lisa mencoba tak menggubrisnya dan kembali pada makanannya.
"Ka Taehyung juga keren loh ngedancenya Lis, gak mau beralih sama dia?" setelah Rose kini Jennie yang buka suara.
"Iyah sih, cuma lebih masuk ke ka Jimin aja untuk koreonya."
"Iyah sih, cuma lebih masuk ke ka Jimin aja untuk koreonya." setelah ucapan itu keluar dari mulut Wonwoo. Sontak Lisa dan ketiga temannya yang lain langsung memusatkan atensi pada sang pemuda.
"Jangan ikutin ucapan gue!" seru Lisa dengan tatapan tajam menusuk. Wonwoo malah tersenyum dan kembali mengikuti perkataan Lisa dengan santai.
"Gue udah bilang jangan ngikutin gue!"
"Gue udah bilang jangan ngikutin gue!"
Lisa bangkit berdiri begitupun dengan Wonwoo. Lisa menudingkan jarinya telunjuknya, pemuda itu lagi-lagi mengikutinya.
"Wonwoo sialan! Jangan ikutin gue!" teriak Lisa teramat frustasi.
"Wonwoo sialan! Jangan ikutin gue!"
Lisa mengacak surainya. Waktu makannya berubah menyebalkan karena pemuda satu ini. Ketiga temannya dan beberapa orang di kantin yang tertarik memperhatikan keduanya mulai tertawa melihat betapa lucunya Wonwoo dan tingkah gilanya yang membuat Lisa misuh-misuh.
Lisa menghentakan kakinya kesal begitupun dengan Wonwoo. Lisa berteriak frustasi. Rasanya ingin melempar mangkuk bekas bakminya tepat kearah muka sang pemuda saking kesalnya.
"Lis, nanti pulang bareng sama abang yah?" kemunculan Yoongi seketika mendatangkan ide cemerlang dikepala gadis berponi itu. Lisa mengangguk, lalu mengecup singkat bibir sang abang. Wonwoo menoleh dengan mata yang hampir keluar. Ikutin dah tuh kalau berani!
Lisa dengan santai melenggang keluar kantin. Wonwoo termangu, meneguk salivanya kasar menatap pemuda berkulit pucat dihadapannya. Wonwoo perlahan mendekatkan wajahnya sebelum tangan Yoongi berhasil menempelengnya,
"Berani cium gue, gue pisahin kepala sama tubuh lu sekarang juga!"
Jakarta, 03 Juni 2020
Pukul 22:35
-Nurafyani-*******
Request by lalala_ne
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!