KA MINHOO
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."UHUK! UHUK!" Somi langsung batuk-batuk pas Lisa lewat. Gila banget tuh orang, parfum dipakai buat mandi apa?! Bener-bener nusuk ke hidung sampai tenggorokan saking nyengatnya.
"TEH! LU GILA YAH! LU MANDI PARFUM?!" Lisa yang lagi taliin sepatunya langsung nyahut, "Gak bisa gak wangi de kalau mau kerumah si Rose mah."
Somi mengernyit, menyadari penampilan tetehnya rada aneh. Dia bukannya izin ke bunda mau nugas bareng temen-temennya yah? Ini mana pakai dress terus dandan, udah macem mau ke kondangan.
"Teh! Lu mau nugas apa mau kondangan?" Lisa memutar bola matanya jengah, punya ade banyak nanya banget kaya petugas sensus penduduk.
"Bacot banget lu Som! Mandi sono! Si Jackson udah nunggu lu di depan!"
"DEMI APA TEH?! LU KENAPA GAK BILANG DARI TADI!" Somi langsung ngibrit kekamar mandi. Lisa cuma ketawa. Orang tadi dia bohong kok. Tadi emang si Jakson kesini, tapi langsung Lisa usir. Siapa suruh gak bawa martabak. Jadi cowok tuh harus modal, yah gak? Restu tuh berbayar sekarang. Toh toilet geh bayar pan.
*******
Lisa sampai lebih dulu dirumah Rose dibandingkan teman-temannya yang lain. Rose nya juga masih mandi, yang bukain pintu tadi asisten rumah tangganya. Lisa disuruh nunggu di ruang tamu.
Lisa ngeliat penampakan malaikat tak bersayap lagi mau ambil minum dong. Itu loh, Minhoo Nazar kakaknya Rose, si tampan, calon imam masa depannya Lisa. Yang terakhir itu mutlak, gak boleh diganggu gugat.
Minhoo Nazar sama Lisa Ziudith, udah cocok banget emang tertulis di sampul depan undangan.
Minhoo terlihat mengernyit, perlahan jalan menghampiri Lisa yang mulai dugun-dugun. Setelah sampai didepan Lisa, Minhoo merundukan sedikit kepalanya, menyamakan tingginya dengan Lisa yang masih duduk diatas sofa dengan wajah cengonya. Minhoo memperhatikan wajah Lisa dengan seksama, berusaha mengingat sesuatu.
"Kamu Lisa, teman Rose waktu Sekolah Dasar kan?" Lisa mengangguk pelan. Ingatan Minhoo langsung berlabuh pada kejadian dimana gadis kecil itu dulu memberinya beberapa cokelat koin dan menyatakan cinta saat Minhoo baru akan masuk kuliah. Keliatan kan perbedaan umurnya?
Tapi Minhoo tuh awet muda banget. Setelah bertahun-tahun gak ketemu aja, Lisa masih bisa ngenalin Minhoo."Ayah, mana minumnya?" Suara menggemaskan itu seketika menyadarkan Lisa dari keterpukauan nya dan menyadarkan Minhoo dari ingatan lucunya. Minhoo mengacak pelan rambut Lisa, lalu pamit undur diri untuk menghampiri gadis kecil berambut sebahu berpipi gembil itu.
Lisa murung, tadi anak kecil itu manggil Minhoo ayah kan? Tapi kata Rose kan Minhoo belum punya istri, pasti Rose bohong ke dia nih.
"Lis maaf yah nunggu lama." Lisa langsung narik Rose untuk duduk, "Tadi ada anak kecil, anaknya ka Minhoo? Katanya ka Minhoo belum punya istri!" Lisa langsung nyerang Rose. Rose memutar bola matanya malas.
"Iyah anaknya ka Minhoo"
"TUH KAN! LU MAH IIH BOHONG!" Lisa udah mau ngejambak Rose tadinya, sebelum gadis blonde itu kembali berucap, "Heh! Gue bener yah soal ka Minhoo belum punya istri, orang dia baru aja pisah."
Mata Lisa langsung berbinar, masih ada secercah harapan buat dia, "Sama duda satu anak, gue mah juga gak masalah ko adik ipar."
Rose bergidik, menatap tak percaya. Dipertemukan lagi di sekolah yang sama setelah sekian lama tidak bertemu, sahabatnya yang satu ini bukannya makin waras malah makin sengklek otaknya.
Jakarta, 08 April 2020
Pukul 11:08
-nurafyani-******
Yah, kalau dudanya cem kangmas minhoo siapa yang nolak yee kan hehe
Request by JeniSriMulatsih
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!