(DUNIA TERBALIK)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kenapa nama kisahnya seperti itu? Karena memang kenyataannya begitu.
Lisa, gadis yang semestinya feminim justru terlihat seperti seorang laki-laki. Rambutnya selalu di kuncir kuda, semua keluarganya sendiri pun bahkan lupa kapan terakhir kali gadis itu menggerai surai kecoklatannya. Alih-alih hanya memakai rok saja, Lisa justru membuat peraturan sendiri dengan menggunakan celana panjang dibalik roknya. Untuk menghindari tindakan asusila, dalihnya. Jangan heran melihat seorang gadis nyelip diantara kerumunan pria yang sedang tawuran. Lisa tak pernah absen untuk itu. Merokok dan membolos, bukan hal tabu baginya.
Berbanding terbalik dengan Baekhyun. Terlahir sebagai darah biru dan anak satu-satunya dari keluarga Kencono. Baekhyun justru lebih terlihat feminim dibanding Lisa. Alih-alih terlihat seperti seorang pangeran dari kerajaan, Baekhyun justru lebih cocok menyandang gelar sebagi seorang Putri Solo. Bicaranya lembut, sopan dan teratur. Lisa sampai kerap kali dibuat mengantuk olehnya. Jangan tanya soal olahraga, bahkan Lisa lebih unggul darinya. Disaat temannya yang lain mengejar bola, ia justru memilih menghindar bahkan bila ada sekelompok anak kecil sedang bermain bola dilingkungan komplek perumahan nya. Takut kena bola, katanya. Nilai nyaris sempurna, masakannya tak kalah enak dengan chef ternama dan beruntunglah ia, di hadiahi wajah tampan nan cantik dalam waktu bersamaan. Baekhyun nyaris tak pernah melanggar peraturan. Tentunya minus tindakan nekatnya menjadikan Lisa, si gadis urakan sebagai kekasihnya.
"Lo jadi pacar gue, atau gue bakal nyerahin lu lagi keberandalan-berandalan itu?"
Ralat, bukan menjadikan Lisa sebagai kekasihnya. Tapi lebih ke menerima gadis itu agar terhindar dari ancamannya. Baekhyun hanya tak mau berurusan lagi dengan berandalan yang mencoba memukulinya dan memeras uang sakunya. Lisa membantunya saat itu dan menghajar habis para berandalan dengan kemampuan bela dirinya.
Mulanya seperti itu.
Namun seiring berjalannya waktu. Baekhyun mulai merasa Lisa memperlakukannya berbeda. Ia tak mesti harus menjadi seperti orang lain untuk disukainya. Lisa bahkan rela memboncenginya saat berangkat dan pulang sekolah serta saat berkencan tanpa mengeluh dan memperdulikan nyinyiran seisi sekolah yang membicarakan keduanya.
Begitupun dengan Lisa. Baekhyun nampak berbeda, memperlakukannya sebagaimana kenyamanan dirinya. Disaat para pemuda lain menyuruhnya untuk berdandan dan bertingkah seperti hal nya gadis pada umumnya. Baekhyun justru menerima ia apa adanya tanpa banyak menuntut.
"Kalau kita menikah, biar gue yang kerja dan lu ngurus rumah, bagaimana?"
"Gak bisa, aku kan tetap seorang laki-laki. Kata eyang, laki-laki harus bisa diandalkan"
"Gue gak bisa masak dan beberes, yang ada rumah bisa kayak kapal pecah Baek. Gue frustasi."
"Aku akan mengajarimu dan kau akan mengajariku. Kita sama-sama belajar." Baekhyun merogoh sesuatu dari kantung saku seragamnya. Mendekatkan diri pada sang kekasih dan menempelkan plester ditangannya dengan perlahan menutupi luka kecil didahi Lisa.
"Mau berjanji satu hal?" Lisa berkedip lucu. Ia mati-matian menahan degupannya. Bagaimana tidak? Ditatap manusia bak malaikat macam Baekhyun dalam jarak yang terlampau dekat. Jantung siapa yang akan baik-baik saja bila berada di posisinya? Setomboy-tomboynya Lisa, dia tetap seorang gadis.
"Jangan tawuran dan menyakiti dirimu sendiri."
Jakarta, 5 Januari 2020
06.03 di hari berawan mendung.
-nurafyani-*****
Vomentnya, waktu dan tempat dipersilahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!