Bonus nih beb!
JAE THE KILLER (Bagian sepuluh)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekarang Jaehyun sedang membopong Lisa berjalan kearah taman terdekat. Beberapa jam lalu Lisa menelponnya. Gadis itu berbicara ngalor ngidul dengan background dentuman musik yang memekakan telinga lalu memutuskan panggilannya begitu saja. Jaehyun yang tentunya merasa khawatir langsung menelponnya kembali, beruntung salah satu bartender mengangkatnya dan memberikan lokasi Lisa serta mau untuk menjaga Lisa saat Jaehyun dalam perjalanan.
Jaehyun langsung menghubungi Jungkook. Ia tak mungkin membawa Lisa yang mabuk kerumahnya dan fakta bahwa ia adalah penyebab traumanya kembali muncul membuat merasa ia akan membuat keadaan Lisa semakin buruk nantinya. Namun Jungkook tak bisa datang, titiknya terlalu jauh dan menunggunya mungkin akan membuat malam semakin larut, tapi pemuda bergigi kelinci itu bilang akan mengirim Taehyung--yang terdekat dengan lokasi untuk menjemput Lisa. Jungkook menyuruh Jaehyun untuk menunggu ditaman selama Taehyung dalam perjalanan.
Lisa meneguk air mineral yang Jaehyun belikan. Gadis itu masih kehilangan kesadarannya. Ia terus mengoceh banyak hal.
"Heh! Lu denger nih! Gak usah percaya sama orang, kalau kenyataannya yang tau bagaimana kita itu cuma diri kita sendiri hahaha! Peduli bangsat sama semua orang! Kalau gue polisi nih yah, gue tembak semuanya! Bam! Kembali ke tuhan hahaha." Jaehyun hanya diam, menatap nanar pada gadis yang nampak kacau dihadapannya. Dia tertawa tapi tatapannya penuh luka. Mungkin Jaehyun---salah satu penyebabnya.
Tidak lama Taehyung datang. Dari penampilannya, terlihat kalau pemuda tampan itu langsung pergi tanpa persiapan apapun. Hanya kaus putih kebesaran dan celana pendek rumahan yang membungkus tubuhnya. Jaehyun tau kalau Lisa memang punya posisi penting pada hidup keempat sahabatnya itu. Rasa senang dan rasa khawatir bercampur dalam benaknya.
Taehyung mengacak surainya, berjongkok didepan Lisa, "Kenapa ke club sendiri selama gue masih bisa lu ajak sih Lisa!" bibir sang gadis menyebik, tangannya terulur, menepuk-nepuk pipi Taehyung.
"Masih di skors! Jangan bandel! Hahaha!"
"Kaya mami gue lu lama-lama!" melihat interaksi keduanya, sudut bibir Jaehyun tertarik. Lisa masih mempunyai orang yang menyayanginya, setidaknya.
Lisa merunduk, menangkup wajah Taehyung. Hidung mancung, mata dan rahang tegasnya benar-benar menunjukan betapa tuhan sedang dalam mood yang baik ketika menciptakannya.
"Cium gue Tae! Cium! Semuanya berputar dikepala! Gue gak mau inget! Cium!" mata Taehyung membola. Selain Lisa dalam keadaan terpengaruh alkohol, ada Jaehyun juga disini kalau kalian lupa. Taehyung melirik Jaehyun sekilas, merasa tak enak. Padahal mah kemarin-kemarin dia biasa aja diliatin orang banyak sekalipun. Tapi setau Taehyung, Jaehyun ini anak baik dan pintar di sekolahnya. Nampaknya Taehyung lupa pernah melihat Jaehyun juga pernah mencium Lisa. Taehyung selalu tak ingin mengingat apa yang telah lalu seperti bagaimana pemuda itu sering membolos dipelajaran sejarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!