MOVE ON
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kali ini adalah kunjungan teraneh menurut Lisa. Didepan pintu, dimana biasa terjadi kehebohan. Kini Chanyeol dan Lisa hanya disambut oleh bundanya yang sekarang sudah asik menggendong Junghwan--putra pertamanya. Lisa menoleh kearah sang suami, sedikit mendongakan kepalanya karena kalian tau sendiri Chanyeol termasuk pemuda yang kelebihan tinggi badan.
"Sehun sama Jungkook kemana?" Chanyeol memicingkan matanya, "Kenapa nanyain mereka? Mau di godain?" Lisa langsung membungkam mulutnya, menggeleng dan memilih mengikuti langkah sang mertua masuk kedalam rumah. Malas meladeni Chanyeol kalau sedang cemburu seperti itu.
Diruang keluarga terlihat Sehun dan Jungkook sedang duduk di sofa dengan sebuah buku catatan dan alat tulis. Keduanya nampak fokus sampai tak sadar Lisa melewati mereka. Lisa menautkan alisnya, perasaan belum lama ketika Lisa melahirkan, dua bocah itu berebut tempat untuk mengadzankan Junghwan. Bahkan keduanya sampai belajar menjadi muadzin dengan baik dengan Eunwoo anaknya pak ustadz yang biasa menjadi muadzin di masjid komplek.
Apakah keduanya sudah menyerah sekarang? Lisa bukannya berharap mereka akan kembali menggodanya terlebih sudah ada Junghwan saat ini. Tapi seperti ada yang hilang saja, bukan? Lisa jadi merasa dimusuhi.
Lisa mengikuti sang mertua kearah dapur. Junghwan sudah diambil alih oleh ayahnya Chanyeol dan suaminya sendiri sedang kelantai dua untuk membereskan barang bawaan mereka kedalam kamar. Mereka berencana menginap.
Lisa membantu ibu mertuanya menyiapkan makanan ringan dan minuman. Sesekali Lisa juga melirik kearah Sehun dan Jungkook yang nampak sekali tak cocok dengan wajah seserius itu. Mulut Lisa gatal sekali untuk tidak menanyakan keadaan keduanya, "Bunda, anak bunda pada kenapa? Gak biasanya pada kalem begitu."
Bunda Chanyeol ikut mengalihkan atensi pada kedua anaknya lalu terkekeh pelan, "Kamu tau gak mereka lagi ngapain?" Lisa sontak menggeleng. Kalau dia tau, tak mungkin juga dia bertanya.
"Mereka lagi belajar bahasa Korea. Bunda juga gak tau kenapa mereka jadi antusias begitu belakangan ini." Lisa hampir memuntahkan tawanya. Belajar bahasa Korea katanya? Kalau Jungkook mungkin Lisa percaya, anak itu lumayan pintar. Tapi kalau Sehun? Bahasa Ibunya saja dia masih sering remedial. Lebih jago bahasa ngalus ke gebetan.
Lisa membawa nampan berisi cemilan dan minuman untuk dua adik iparnya itu. Lisa menempatkan diri ditengah keduanya. Keduanya yang merasakan pergerakan di sofa kini mengalihkan atensinya pada sang kakak ipar.
"Gue bawa cemilan dan minuman nih Hun." Sehun cuma ngangguk lalu kembali fokus pada aktifitasnya. Lisa melongok ke buku catatannya setelah menaruh nampan diatas meja. Benar saja, ada huruf-huruf Korea yang sedikit Lisa tau dari beberapa drakor yang ia tonton beserta terjemahan tercatat rapi dengan bolpoin warna-warni disana.
Lisa beralih pada Jungkook, "Kookie, ka Lisa bawa susu loh buat kamu. Diminum dulu baru lanjut belajarnya." Lisa berfikir bocah menggemaskan itu akan tersenyum dan menampilkan gigi kelincinya. Lisa benar-benar merindukannya. Namun, namanya hanya fikiran belum tentu menjadi kenyataan. Adik bungsu dari suaminya itu malah mendelik tajam dan mendengus pelan, "Kami lagi mencoba move on ka Lisa. Jangan mengganggu!"
Sedikit tertohok, tapi Lisa jauh lebih penasaran. Kira-kira siapa yang bisa membuat dua orang keras kepala ini akhirnya berhenti mengejarnya?
Dengan cepat Lisa merebut dua buku catatan kedua anak itu dan berlari sedikit menjauh, "Katakan dulu siapa orangnya baru akan aku kembalikan." ancamnya.
Jungkook dan Sehun bersitatap, mendengus pelan lalu mengangguk, "Baiklah Lisa, kemarilah. Kami akan menunjukannya." Lisa dengan senang langsung duduk kembali di sofa sambil memeluk erat dua buku catatan kedua adik iparnya. Jungkook menoleh sejenak bersamaan dengan Lisa yang menoleh dan juga tersenyum. Jungkook langsung mengalihkan pandangannya, meneguk salivanya kasar lalu mengelus dadanya sambil bergumam dalam hati agar ia tak boleh sedikitpun untuk kembali oleng kepada mahluk manis disebelahnya ini. Dibalik sikap tenangnya, Sehun juga tengah mati-matian untuk tidak memeluk sang mantan. Bagaimana bisa ibu anak satu masih saja sangat cantik seperti anak gadis seperti ini?
Sehun menggelengkan kepala, mengenyahkan fikirannya. Pemuda itu mengambil remote televisi, mengalihkannya pada chanel Youtube dan mulai mengetikan kata di kolom pencarian.
"Blackpink?" Lisa menoleh bergantian pada Sehun dan Jungkook setelah beberapa music video grup papan atas Korea Selatan itu terpampang setelah Sehun mengetikan kata di kolom pencarian tadi.
"As If It's Your Last bang!" titah Jungkook yang langsung dituruti Sehun. Lisa masih bingung, sumpah. Dia hanya bertanya siapa yang membuat mereka move on, bukannya ingin menonton hal semacam ini.
Music video mulai terputar. Sehun dan Jungkook nampak sumringah, bahkan keduanya sudah asik berkaraoke ria dan menarikan koreografinya. Lisa terduduk di sofa dengan wajah bingung. Apasih maksudnya?
"Ka Lisa lihatlah! Gadis berambut orange itu! Dia yang berhasil buat Kookie move on. Manis sekali bikin Kookie jantungan."
"Apa-apaan! Lu sama si Rose aja tuh! Yang itu mah punya abang!"
"Gak mau yah, pokoknya Kookie akan belajar dengan giat biar bisa duluan ke Korea buat ketemu Lalisa!!"
"Enggak! Lalisa punya abang yah!"
"Punya Kookie pokoknya. Titik!"
"Punya abang!"
"Punya Kookie!"
Dan konser dadakan tadi seketika berubah menjadi ajang gelut antara abang-adik itu. Saling memiting, menarik rambut dan guling-gulingan. Lisa masih ngeblang, berusaha menerima segala informasi yang baru saja ia terima. Lalisa blackpink? Jadi gadis satu itu yang membuat dua orang ini bisa move on? Oh astaga! Bukannya lebih baik, tapi keduanya malah ngehalu kejauhan kaya begini. Lisa aja gak tergapai apalagi Lalisa coba?
Jakarta, 29 Mei 2020
Pukul 17:50
-Nurafyani-********
Anjay gak tuh hahaha
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!