LALISA X JAEHYUN (Jae the killer)

4.4K 536 17
                                    



JAE THE KILLER
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Jae the killer: Hari ini gue kerumah lu
Read

Lisa langsung mematikan rokoknya saat membaca pesan singkat itu. Gadis itu dengan panik menyambar sweaternya dan sepasang sepatunya. Yang difikirannya kali ini adalah, bagaimana ia harus pergi sebelum pengirim pesan itu datang.

Gadis itu menguncir rambutnya asal, tak perduli bagaimana penampilannya begitu kacau saat ini. Gadis itu baru saja bangun tidur lalu merokok tadi. Dia segera menyambar kunci motor dan hendak keluar sebelum seseorang dibalik pintu rumahnya, berhasil menghentikannya.

   "Mau kemana? Gue kan udah bilang gue mau kesini?"

   "Bu-bukannya lu baru---Jae! Ini kan minggu yakali belajar lagi! Ngebul otak gue!" Lisa menghentakkan kakinya lalu mengacak surai cokelatnya frustasi. Pemuda yang dipanggil Jae itu menepikan sedikit bahu sang gadis, melongokan kepalanya kedalam rumah, "Orang tua lu mana?"

   "Gak pernah dirumah. Kita bukan mukhrim lu balik makannya! Nanti lu ngapa-ngapain gue lagi!" Lisa ngedorong-dorong bahu sang pemuda. Jae justru meraih tangan Lisa dan menggandengnya memasuki rumahnya, "Jaehyun! Lepasin!"

  "Justru lu yang bakal ngapa-ngapain kalau gue tinggal. Ciuman sama Jungkook dan Hanbin, pelukan sama Taehyung, pangku-pangkuan sama Taeyong. Pasti kalau gue gak kesini lu udah undang para partner mesum lu kan? Dasar cewek bar-bar!" Lisa rasanya ingin mencekik pemuda yang kini tengah berdiri dihadapannya. Percuma otaknya pinter kalau ngomong gak pernah di filter. So imut kalau cuma ada guru. Pencitraan!

   "Dimana kamar lu?"

    "Mau ngapain? Kan belajar bisa diruang tamu! Lu beneran ada niatan mesum kan? Bilang aja deh! Siapa coba yang gak nafsu sama gu--- ADUH! SAKIT BEGO!" Lisa mengelus-ngelus jidatnya yang baru saja Jaehyun sentil.

   "Gue mau nganter lu ngambil buku dan alat tulis buat belajar, gue tau lu bakal kabur kalau gue biarin ambil sendiri. Lagi pula--" Jaehyun berhenti sejenak, memperhatikan gadis dihadapannya dari atas sampai ujung kaki lalu kembali berkata,

  "Gue gak nafsu sama sapu lidi macem lu!" Manik bambi Lisa membesar, gadis itu menggulung lengan sweaternya, ingin benar-benar menghajarnya kali ini. Tapi ucapan Jaehyun selanjutnya membuatnya membeku seketika.

  "Lu mau gue aduin ke kepala sekolah. Terus kepala sekolah manggil orang tua lu yang bakal berimbas dengan dicabutnya seluruh fasilitas lu?!"

******

Ini sudah beberapa puluh kali Jaehyun menghela nafas berat. Otak pintarnya serta posisinya sebagai ketua OSIS dan ketua kelas membuatnya dipilih langsung untuk menjadi guru private gadis bar-bar macem Lisa. Kalau saja kepala sekolah tak mengimingi beasiswa besar padanya, Jaehyun takan mau menerima tawaran yang seakan menjerumuskannya ke neraka saat ini.

   "Masa masih belum ngerti juga sih Lis, gue udah jelasin sepuluh kali! Hampir setengah jam, satu soal pun lu belum paham? Otak lu bebel banget!" Lisa mendengus pelan, misuh-misuhnya dalam hati. Dia takut perihal ancaman Jaehyun soalnya. Lisa tuh gak bisa hidup tanpa segala fasilitas dari orang tuanya. Nanti dia gak bisa have fun ke club lagi dong.

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang