LALISA X JUNGKOOK X TAEHYUNG (Messagge : Bagian dua)

2.4K 369 42
                                    











MESSAGGE (Bagian dua)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.










Dia, Kim Taehyung. Tidak ada yang spesial selain terlahir dengan wajah yang tampan. Dirumah, hanya pertengkaran yang disuguhkan. Tak jarang ia melihat ayahnya melayangkan pukulan pada sang bunda. Taehyung tak memihak atau membela siapapun, toh dengan hobi diantar pulang lelaki berbeda tiap malam membuatnya memang pantas diperlakukan seperti itu. Pun dengan ayah yang selalu menyelesaikan segalanya dengan emosi. Ia kefikiran membalasnya. Mungkin nanti jika ia sudah mampu.

Dia, si kecil Kim Taehyung. Untuk anak seumurannya kala itu, malam menjadi waktu berdiam diri didalam kehangatan rumah. Ia justru lebih suka berada diluar rumah. Memikirkan bagaimana cara agar rumahnya hangat seperti rumah lainnya. Jika nanti ia sudah mampu.

Malam itu berbeda, seorang gadis kecil berkacamata sambil mengamit ujung baju ibunya datang menghampirinya, "Sudah malam dan hampir hujan kenapa kamu masih diluar?" Cicitnya namun masih dapat terdengar dengan jelas oleh Taehyung.

Taehyung hanya diam. Gadis itu menengadahkan kepala guna melihat sang ibu sejenak, setelah mendapat balasan senyum dan anggukan ia mulai meraih tangan mungil bocah lelaki dihadapannya itu, "Kau mau kerumahku? Hari ini aku ulang tahun dan ibuku memasak banyak makanan enak."

Taehyung tak mengiyakan namun gadis bermata bulat-setelah ia memperhatikannya- itu langsung menariknya untuk mengikuti langkahnya.

Mereka menjadi teman dekat setelah itu. Gadis ceria itu memayungi mendungnya. Setidaknya sampai si bocah kelinci hadir ditengah-tengah mereka.

Jeon Jungkook. Awalnya Taehyung mengira hanya hidupnya yang buruk. Dibenci dan tidak diinginkan secara terang-terangan tentu lebih baik dibandingkan dibiarkan hidup dengan penuh kasih sayang hanya demi bisa digunakan untuk mempertahankan kehidupan lainnya. Si kelinci yang malang. Dibanding menyesal, sepertinya Taehyung malah harus diberi penghargaan atas jasanya.

Kembali kepada si gadis berkacamata. Namanya Lisa, begitu Taehyung memanggilnya. Ia gadis sempurna, kecuali kegilaannya akan cinta pertamanya.

Merelakan dirinya basah hanya untuk memayungi Jungkook, menahan lapar dan memberikan bekal makanannya hanya untuknya, rela satu kakinya bertelanjang kaki dan memberikan satu sepatunya untuk Jungkook yang sepatunya dengan sengaja Taehyung buang dan banyak hal lainnya yang begitu memuakan.

Taehyung pergi untuk mengurus beberapa hal selama dua tahun dan mendapati gadis itu masih pada kegilaannya.

Hai Lisa, aku Jungkook. Kau masih mengingatku? Maaf tidak menegurmu

Taehyung berusaha menjadi Jungkook yang diharapkannya untuk mendapati Lisa begitu kecewa pada kenyataannya. Karena pada nyatanya Jungkooknya bukan lagi Jungkook yang ia kenal dahulu. Si kelinci yang penuh dengan segala hal baik. Jungkook yang sekarang hanya pemuda beruntung yang hidup berkat hidup saudaranya yang dikorbankan. Miris bukan?

Lisa masih pada kegilaannya meskipun Jungkook yang sekarang tak jua memenuhi ekspetasinya. Meski menolaknya mati-matian.

 "Apa kau sudah bisa menyadari kehadiranku?"

  "Kau siapa? Kenapa ponsel Jungkook ada padamu?"

Itu bukan kalimat yang ingin ia dengar.

Taehyung menatap potongan daging terakhir ditangannya sebelum melemparkannya pada beberapa anjing yang menunggu tak jauh didepannya.

Harusnya Lisa tau, ia sudah mampu.















*****

Akibat belakangan ini hobi nonton film thriller

Gimana? Ada yang tak kalian mengerti?

Jangan lupa tekan bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang