LALISA X HYUNGWON (Chairmate)

2.9K 352 8
                                    









CHAIRMATE


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





Kalau kalian cuma kenal Hyungwon sekilas, atau cuma pernah sekedar liat dia aja pasti kalian bakal ngira Hyungwon tuh anaknya keren, jarang ngomong, tipe-tipe ketua kelas atau cowok-cowok pinter idaman yang introvert kaya di wattpad-wattpad. Lisa juga berfikiran begitu, awalnya. Lisa sampai sikut-sikutan sama si Rose demi dapetin tempat disamping cogan satu itu.

Kalau kalian udah jadi chairmate nih anak, pasti pandangan kalian akan berubah seratus delapan puluh derajat. Gak perlu berbulan-bulan cukup beberapa hari, nanti juga ketauan tuh anak aslinya bagaimana.

Kaya sekarang nih, Lisa baru aja balik dari kantin. Masih pagi sih, bukan jam istirahat. Tapi Lisa tuh kudu nyetok batagor dikolong mejanya, biar badannya kecil Lisa tuh orangnya gampang banget laper. Apalagi kalau pelajaran sejarah yang selalu berhasil menina bobokannya. Setidaknya matanya akan segar kalau perutnya terisi. Padahal mah malah tambah ngantuk kan yah?

Hyungwon bangkit dari kursinya saat tau chairmatenya sudah datang kembali ketempatnya, Lisa sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

   "Aku harap kamu jangan pergi lagi ya? Karena, bila aku berpisah denganmu sedetik saja bagaikan seribu tahun rasanya." koor kompak dari seluruh penghuni kelas langsung menggema. Lisa dengan cuek langsung menghempaskan bokongnya keatas kursi.

Contoh lainnya, ketika seluruh penghuni kelas lagi asik nyalin tugas. Terkecuali Eunwoo dan Jaehyun tentunya. Ketua kelas dan sang wakil, yang kini buku tugasnya sudah di oper sana-sini. Emang dah selain tampan mereka memang idaman para rakyatnya. Tipe-tipe pemimpin yang perhatian dan berhati malaikat untuk para rakyat bertaraf penghuni neraka seperti mereka.

Lisa sama Hyungwon yang termasuk kedalam salah satu rakyat dari kedua pemimpin tampan itu, tentunya takan ketinggalan untuk menyalin. Apalagi ini pelajaran fisikanya Bu Sandara, yang kalau gak ngerjain mereka bisa disuruh bersihin kamar mandi atau ngeguntingin rumput ngegantiin mang Seungri di halaman sekolah. Mereka kan mau sekolah bukan mau nyari nafkah.

Lisa minjem bukunya Rose setelah gadis itu selesai nyalin. Gak mungkin juga cuma nungguin bukunya si Eunwoo sama Jaehyun aja. Untung aja Rose itu pacarnya Jaehyun, jadi yah mereka gak mesti ngantri dulu. Diutamakan gitu. Gak tau juga kenapa Jaehyun jadiin Rose yang begajulan itu pacarnya, coba kasih tau kalau ada yang tau alasannya? Biar Lisa juga mau coba ngegaet si Eunwoo. Udah ganteng, pinter lagi. Calon contekan idaman.

Lagi asik nyalin si Hyungwon tiba-tiba nyenggol sikunya lalu ngomong,

   "Sejak mengenalmu bawaannya aku pengen belajar terus, Belajar menjadi yang terbaik buat kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Sejak mengenalmu bawaannya aku pengen belajar terus, Belajar menjadi yang terbaik buat kamu." Lisa memutar bola matanya jengah. Belajar katanya? Emang nyalin tugas bisa dikategorikan belajar yah? Kalau Lisa gak lagi serius nyalin, dan kalau waktunya gak mepet udah Lisa ladenin tuh cowok diatas ranjang. Eh, ring tinju maksudnya. Maaf yah typo.

Contoh yang lainnya, lagi. Maaf yah kebanyakan. Tuh cowok memang makhluk halus yang demen ngalus.

Lisa gak ngerti kenapa si Hyungwon terus merhatiin dia. Dari datang sekolah sampai pulang sekolah, bahkan tuh cowok sampai kena lemparan kamus bahasa Inggrisnya Bu Jessica karena gak memperhatikan saat sang guru tengah menjelaskan materi, tapi karena dengan cepat mengelak, yang kena malah si Mingyu yang duduk tepat di belakangnya. Bu Jessica yang merasa bersalah, langsung menganak kandungkan Mingyu dengan mentraktirnya makan di kantin. Kepala yang sakit, perut yang diobati.

Mingyu, meski aku senang menistakanmu, percayalah kamu tetap manis.

Pas pulang sekolah, Hyungwon masih ngikutin Lisa. Masih sesekali ngelirik bikin si poni makin risih.
 
   "Apaan sih lo liat-liat!" hentak Lisa. Hyungwon mandangin dia dengan wajah serius.

   "Tanganmu keliatannya berat, sini aku pegangin."Lisa memejamkan matanya, menahan emosi yang semakin menjadi-jadi. Lisa memberikan tasnya dan paper bag berisi buku-buku tebalnya pada Hyungwon. Bayangkan saja, hari ini ada dua pelajaran bahasa asing, yang mengharuskan Lisa membawa dua kamus tebal. Belum lagi buku Sejarah yang tebalnya menyerupai kamus-kamusnya. Isi tasnya juga jangan ditanya, Lisa bahkan membawa speaker bluetooth untuk meramaikan kelas saat pelajaran kosong dan jangan lupa catokan yang dipakai Lisa dan gengnya untuk nampang sama Pak Sehun yang gantengnya gak nyantai.

  "Iyah berat sayang, bantuin aku bawain yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Iyah berat sayang, bantuin aku bawain yah." Lisa ngewink sambil monyong-monyong, buat Hyungwon mengawang diudara. Setelah sadar tuh cewek udah lenyap. Hyungwon udah cem babu jadinya.

Halusin akyu bwang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halusin akyu bwang!


















Jakarta, 21 April 2020
Pukul 22.00
-nurafyani-








**********

Maaf yah menunggu lama anggrarin_

Semoga menikmati..


Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang