LALISA X TAEYONG (Your boyfriend)

3.6K 512 24
                                    












YOUR BOYFRIEND

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lisa mendengus pelan saat membaca sebaris kalimat yang dikirimkan Jaewon bahwa ia meminta maaf karena tidak bisa menjemput. Selalu saja terlalu mendadak. Harusnya tadi Lisa menerima ajakan pulang bersama dengan Rose dan Jaehyun. Persetan bahwa ia akan menjadi nyamuk setelahnya, akan lebih baik dibandingkan masih terjebak ditempat latihan yang telah sepi ditengah hujan deras dan petir bersahutan yang mendominasi langit yang telah menghitam sepenuhnya saat ini.

   "Lisa, tau gak? sebelum tempat latihan ini dibangun, kata mama gue dulunya ini tuh bioskop yang pernah kebakaran yang lumayan banyak memakan korban."

Sialan! Disaat-saat seperti ini ia malah mengingat cerita seram Seulgi. Padahal ia bercerita sudah hampir seminggu yang lalu. Lisa terus mencoba mengalihkan fikirannya, mulai dari mengingat bagaimana cerita Mingyu yang ditolak Mina mentah-mentah sampai ingatan semasa liburan saat Jimin berteriak kencang memanggil ibunya saat menaiki salah satu wahana ditaman rekreasi. Muka kocak rekan grup dancenya itu sedikit membantu mengalihkan fikiran horornya.

Lisa mengeratkan sweternya. Berusaha menampik rasa dingin. Namun tak ada pengaruhnya, mungkin tubuhnya sedikit lebih hangat, tapi kaki jenjangnya yang hanya terbalut short pants diatas lutut itu tetap tidak bisa terlindungi dengan baik.

Seolah kesialannya hari ini tak ada habisnya, ponselnya habis baterai. Ia tidak bisa memesan kendaraan online atau menyuruh sang abang menjemputnya. Lisa memejam sejenak, berusaha mengirimkan telepati pada sang abang dirumah. Kemungkinannya teramat kecil, alasan pertama karena ia tak dekat dengan si sulung yang satu itu dan alasan kedua karena Yoongi mungkin sedang terlelap dalam tidurnya. Dalam situasi biasa saja ia sulit dibangunkan, apalagi dalam cuaca yang mendukung seperti saat ini. Lisa bahkan tak bisa membedakan apakah ia sedang tidur ataukah sudah mati.

   "Mba! Mba! Hallo!" Lisa terhentak dan membuka matanya, melihat seorang pemuda bersepeda sudah melambaikan tangannya didepan wajahnya. Hal yang pertama gadis itu lakukan adalah melihat kakinya, menapak atau justru melayang. Itu adalah hal penting yang harus kalian lakukan saat bertemu orang asing didepan gedung bercerita horor seperti tempat latihannya saat ini.

   "E-eng ada apa yah?" pemuda berbalut jas hujan berwarna merah muda itu terlihat menggaruk tengkuknya, "Jennie udah pulang yah mba?" Lisa memperhatikan wajah pemuda yang nampak basah karena guyuran hujan itu, seperti nampak tak asing. Tapi Lisa lupa pernah bertemu nih pemuda dimana.

  "Udah, cuma gue doang yang masih disini yang lain udah pada balik sekitar dua jam yang lalu." Pemuda itu cuma manggut-manggut lalu hendak mengendari kembali sepedanya. Seketika seolah mendapat wangsit Lisa mengingat sesuatu.

  "Hoi bang! Tunggu!" pemuda itu menghentikan laju sepedanya dan kembali mundur. Sepasang alisnya menaut, Lisa tersenyum sumringah mengingatnya.

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang