CUCI MUKA
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ini hari ketiga setelah lebaran. Lisa baru aja pulang dari makam mbahnya. Bundanya neriakin suruh cuci muka kalau abis dari makam, biar gak ada yang ngikut katanya mah. Namun, rasa kantuk Lisa jauh lebih dominan. Lisa habis tanding games sama Haechan dan Jaemin lagi malam sampai jam tiga pagi, habis shubuhan gak tidur lagi karena disuruh bantu bundanya nyuci, beberes dan nyiapin sarapan sebelum ziarah. Maklum, selain Lisa anak pertama, dia juga satu-satunya anak perempuan. Adeknya ada tujuh, lanang semua. Tiga pasangan terlahir kembar dan si bungsu terlahir jomblo kaya Lisa. Kebayangkan ramenya kaya apa kalau libur lebaran begini? Sumpah, Lisa cape banget bahkan hanya untuk sekedar ke kamar mandi dan cuci muka.
Kalau dilihat orang mah, Lisa udah kaya Putri salju dengan tujuh kurcacinya yang bisa Lisa suruh sesuka hati. Asliannya mah lebih kaya baby sitter yang ngerangkap jadi asisten rumah tangga.
Selama Lisa sedang hibernasi, ketujuh adiknya sedang berkumpul di ruang keluarga. Haechan, Mark dan Jeno duduk diatas sofa. Lagi tanding games, sesekali mereka sikut menyikut dan tendang menendang--yang tak jarang membuat
salah satu diantara keduanya jatuh dari atas sofa menghantam Renjun yang tengah rebahan. Akhirnya tanding gamesnya berubah jadi ajang gulat antara mereka bertiga ditambah Renjun yang ternistakan.Kaum rebahan lagi asik main ular tangga. Yang kalah di coret pakai liptint yang baru mereka curi dari tetehnya. Tinggal nunggu Lisa tau dan murka aja. Lagi pagi ada kurir dateng, liptint nya langsung disembunyiin Haechan. Padahal mau Lisa pakai buat kencan sama Jungkook anaknya pak lurah yang warisan tanahnya berhektar-hektar. Padahal kalau suami Lisa nanti kaya, kan mereka juga yang kecepretan.
"DE! BANGUNIN SI TETEH! ABIS DARI MAKAM BELUM CUCI MUKA!! NANTI ADA YANG NGIKUT!!" Yang lain langsung segera bangkit, sekarang bangunin Lisa jadi nampak lebih menarik dari pada aktifitas mereka saat ini. Jisung--si bungsu masih duduk bersila, dia bingung. Jisung narik-narik celananya Mark, "Bang! Emangnya apa hubungannya belum cuci muka sama diikutin? Terus siapa yang mau ngikutin teteh emangnya?" tanyanya dengan wajah polos.
Mark cuma memutar bola matanya, "Kalau kamu nanya ke abang, abang nanya ke siapa?" Jisung langsung nunjuk Haechan yang berdiri disamping Mark, "Bang Haechan pasti tau. Katanya pinter!"
"Maaf H-a-e-c-h-a-n sedang sibuk. Menjahili teteh Lisa lebih penting!" dan semuanya mengikuti langkah Haechan menunju lantai dua dimana kamar Lisa berada. Jisung pun ikut saja, kalau tetehnya nanti sudah bangun Jisung tanya saja langsung. Membujuk Lisa mah gampang, kasih saja ciuman. Langsung luluh lantah.
Haechan sebagai pemimpin segala bentuk kejahilan membuka pintu kamar Lisa perlahan. Yang lain ikut menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Terlihat Lisa sedang tidur, dengan gaya seperti biasa. Gadis satu itu biasa tidur tengkurap dengan menyelimuti seluruh tubuhnya dari kepala hingga kaki lalu mematikan lampu kamarnya.
Haechan menyuruh keenamnya masuk perlahan lalu mereka melingkar sambil berangkulan. Membicarakan misi yang akan mereka lakukan. Jaemin, Jisung dan Chenle bertugas untuk duduk diatas tubuh sang teteh. Haechan berdiri disudut kamar dengan kostum kebangsaannya. Mark kebagian mengatur audio. Renjun dan Jeno dubbing suara tambahan.
Kejahilan dimulai dengan suara audio dari Mark. Suara khas kuntilanak yang tertawa dan menangis. Tubuh Lisa nampak bergerak dibawah selimut-- sebagai tanda ia mulai terganggu. Setelahnya Jaemin, Jisung dan Chenle langsung mengambil posisi diatas punggung Lisa. Berbarengan dengan itu, Renjun dan Jeno mulai beraksi.
"Eneng, mbah boleh ikut tidur disini kan?" Renjun mengubah suaranya menyerupai seorang nenek-nenek. Tiga orang yang berada di atas punggung Lisa mulai merasa sang teteh telah bangun dari tidur dan sedikit memberontak, "Bun-bunda!" teriaknya dengan suara tertahan karena posisi tidurnya yang tengkurap dan tiga orang adiknya yang berada diatas punggungnya.
"Suketi juga boleh kan neng? di makam udah rame." sambung Jeno dengan suara khas almarhuma Suzana. Lisa makin menggeliat, mereka tau banget tetehnya itu paling gak bisa denger suaranya Suzana.
"Bunda! To-long Lisa ketindihan." Lisa udah mau nangis aja rasanya, dia baru ingat kalau tadi habis dari makam dia gak mampir dulu ke kamar mandi buat cuci muka. Lisa menyesal gak mendengarkan apa yang bundanya katakan.
Chenle dengan iseng ngusap-ngusap punggung Lisa dari balik selimut. Padahal tadi gak direncanain. Biar Lisanya tambah takut. Laknat emang mereka semua.
Bener aja, Lisa udah mulai sesegukan sambil terus bergerak dibawah selimut dan manggil-manggil bundanya.
Haechan udah siap-siap dengan mukenahnya disudut ruangan, rencananya nanti saat ketiganya turun dan sembunyi dibawah tempat tidur Haechan bakalan nakutin Lisa. Namun, rencana tinggalah rencana. Disaat Chenle dan Jaemin sudah bangkit dari tubuh sang teteh lalu bersembunyi dibawah tempat tidur. Jisung dengan polosnya malah ngelus-ngelus punggung Lisa dari balik selimut, lalu bantuin Lisa bangun dan langsung memberikan pelukan hangat,
"Teh, jangan nangis atuh. Kita mah cuma bercanda aja. Gak ada setannya teh, itu mah kerjaan abang-abang doang."
"JISUNG MAH IIH CEPU! GAK USAH MAIN LAGI SAMA JISUNG! MUSUHIN AJA MUSUHIN!!"
Haechan berteriak lalu menyebikan bibirnya. Dia kesel, orang udah pake mukenah ditambah nyemong-nyemongin mukanya pakai bedak--yang dia gak tau itu bedak apaan, biar makin mendalami karakter malah rencananya hancur lebur gara-gara kepolosan Jisung.
"BERANI-BERANINYA KALIAN! BELUM PERNAH NGERASAIN DISELEPET CAMBUKNYA MALAIKAT MALIK YAH?!"
"BUNDA!! SINGANYA UDAH BANGUN!!" keenamnya langsung lari tunggang langgang. Baru aja masalah ini, belum pula masalah liptint. Habis sudah mereka!
Jakarta, 27 Mei 2020
Pukul 21:40
-Nurafyani-*******
Fun fact, aku masih belum bisa bedain yang mana Renjun dan yang mana Jaemin masa huhu
Request by bebelac3
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!