DENDAM (MIN SIBLINGS)

553 96 11
                                    











(DENDAM)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Ketika masih kecil, Taehyung adalah orang yang paling membenci Lisa, adiknya. Bisa dibilang setelah kelahiran Lisa tempatnya sebagai bungsu paling disayangi sejagat raya sontak saja bergeser. Kebahagiaan kedua orang tuannya dan Yoongi-sang Abang akan hadirnya seorang putri ditengah keluarga mereka justru berbanding terbalik dengan Taehyung yang merasakan bahwa hari-hari kelamnya akan segera dimulai.

  "Lisa ikut."

Baru saja Taehyung mengangkat pantatnya dari sofa, gadis itu mengekorinya. Tak perduli tatapan sinis Taehyung, Lisa justu nyengir lebar. Taehyung mengulum bibirnya, menahan tawa melihat satu gigi depan Lisa yang tanggal kemarin malam. Masih ada satu yang goyang, kalau dua-duanya tanggal akan terlihat seperti jendela.

"Enggak yah, gue mau main bola. Anak cewe gak boleh ikut!" Taehyung buru-buru beranjak, mengambil bola yang diletakan di dalam keranjang disamping pintu utama. Ketika tangannya sudah memegang handle pintu--

"Bunda! Lisa gak boleh ikut Abang Tae main!" teriaknya.

Taehyung memutar bola matanya, matilah ia kalau gadis itu sudah menggunakan kartu AS nya.

"Tae ajak adikmu main, bunda lagi masak. Jangan bikin nangis adiknya!"

Kalau bundanya sudah bertuah apalah daya Taehyung tak bisa menolaknya.

Mereka kini sudah ada di lapangan komplek, Taehyung menghempas tangan Lisa yang sedari tadi memegangi belakang bajunya, "Lu duduk disana aja de gue mau main bola dulu."

"Lisa kan juga mau ikut main bola!"

"Bola bukan buat cewe, udah duduk sana!"

Kalau kalian kira Lisa akan duduk diam dengan manis seperti titahnya, tentu saja tidak akan pernah.Taehyung sedari tadi dibuat tidak fokus bermain karena teriakannya.

"Bang Tae semangat! oper kekanan bang! Bisa main gak sih! Kekanan bang jangan kekiri tuh kan gak masuk! Ah bloon banget!"

Sekarang kalian tau kan begitu tidak beradabnya adiknya itu. Taehyung hanya memaki dalam hati lalu kembali memfokuskan diri.

"Bang Tae ayo kejar rebut bola--"

Taehyung ternganga ketika bola yang ditendang Namjoon terbang dan menghantam wajah adiknya, menghentikan teriakannya barusan. Taehyung menabrak kasar bahu Namjoon lalu langsung menghampiri adiknya yang terjerembab sambil memegangi dahinya.

"Lu sih udah gue bilang jangan ikut-ikutan!" Taehyung menyingkirkan tangan sang adik, mengecek dahi lebarnya yang tertutup poni. Sedikit merah entah akan membengkak atau tidak, yang pasti Taehyung akan tamat setelah orang rumah tau.

"Huaaa sakit bundaa!"

Pluk!

Sebuah gigi jatuh ketanah ketika Lisa membuka mulutnya. Taehyung dan Lisa saling tatap.

"BUAHAHAHAHA OMPONG LAGI!" Taehyung tertawa sampai terbungkuk-bungkuk diikuti teman-temannya.

"HUAAA BUNDAAA!!"

Setelah pulang Taehyung diceramahi habis habisan dengan kedua orang tuanya dan juga abangnya karena mengantar pulang adik cantiknya dengan benjol didahi dan giginya yang tandas.

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang