LALISA X HUENING TXT (Si Hening)

2.8K 331 16
                                    







SI HENING

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Namanya Abdullah Huening Al-Baghdadi Kainingrat,  katanya sih salah satu keturunan raja yang ikut membantu menyebarkan agama Islam. Dari namanya aja udah menggambarkan keningratan dan keislamannya. Biasanya dipanggil Huening (dibaca: Hening) bukan cuma namanya, orangnya juga hening banget. Sudah hampir berbulan-bulan nih anak cuma kedengeran suaranya pas perkenalan diri waktu awal kelas doang. Selebihnya cuma ngedehem atau ngangguk dan geleng-geleng.

    "Mahal banget kayanya suaranya si Hening."

    "Iyah ka, biasa darah biru mah suka begitu. Pilih-pilih kalau bergaul." Gadis berponi itu mendelik tajam kearah gadis disampingnya, yang ditatap mengerutkan keningnya, "Kenapa ka? Ada yang salah dari ucapan Umji?"

   "Pake nanya lagi lo! Heh! Umi Jijaidah! Gue bilang jangan panggil gue pake embel-embel kaka juga! Kita kan sekelas!" si Umji mah suka begitu, udah tau dia paling sensitif nih sama masalah beginian.

   "Jidaidah ka bukan Jijaidah!" tuh kan, Umji mah gitu malah ngebahas namanya. Yaudah sih kan dia cuma salah dikit aja. Nanti dia biayain deh buat bikin bubur merah-putihnya dalam rangka mengganti nama.

   "Serah lu Jijai!" jadinya kan esmosi.

Dia, Analisa Cahya. Kerap dipanggil Lisa. Harusnya sih gadis berponi itu udah duduk dikelas tiga tapi karena tempatnya kepenuhan jadi yah dengan berbaik hati dia mengorbankan diri untuk teman-temannya yang lain dan mengulang lagi kekelas dua. Kasian abisnya kan kalau si Junet atau si Candika yang ngulang, bisa diusir sama emaknya dia. Lisa memang baik hati banget, waktu dan tempat dipersilahkan untuk memuji.

Sekarang ngerti kan kenapa Lisa gak mau dipanggil kaka? Berasa tetuah sendirian tau gak dikelasnya saat ini. Dengan Umji memanggilnya seperti itu membuat Lisa jadi sadar kalau harusnya tuh dia sekarang udah jadi kaka kelas yang bisa nyuruh adik kelas cuma pakai telunjuk seenak jidat lebarnya. Jangan ditiru!

   "Siapa yang mau bersedia membacakan Hadistnya?" seluruh penghuni kelas terdiam. Memang udah kodratnya, gurunya diem anak muridnya asik ngomong banyak hal giliran ditanya atau ditunjuk, semua dengan serempak membatu. Lalu kemudian saling menunjuk, gitu juga gak dikelas kalian?

   "Itu tuh bu si Yuno Junandar! Anaknya pak ustadz"

   "Yuno mah numpang kartu keluarga doangan, mana ada anak pak ustadz demennya dangdutan bareng bang Junet!" celetuk Tai, Taino Hundara panjangnya.

   "Si Tai bu kalau ngaji malah ngapelin mba Mawar. Padahal mba Mawarnya udah tunangan. Yuni versi lelaki tuh bu!" balas Yuno yang merasa tak terima.

   "Itu tuh bu mba Lisa, dia kan paling tua, haha" Subian Bintara, adiknya Hanan Bintara ketawa ngakak. Lemesnya emang udah mendarah daging kaya kakaknya, mantannya Lisa. Cuma Subian doang yang ngakak soalnya yang lain gak berani sama Lisa. Lisa ngedelik tajem berasa tuh mata kaya mau keluar. Punya nyawa banyak emang tuh mantan adik ipar.

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang