ENDING SCENE (Bagian enam)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Lisa terbangun dengan kepala yang masih pusing. Wanita itu menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Setelah ia rasa pusingnya mereda, Lisa mulai mengedarkan pandangannya. Hal yang tertangkap pertama kali oleh netranya adalah suasana ruang tidur yang nampak asing.
Lisa mencoba mengingat. Seingatnya, ia pergi ke Sungai Han malam kemarin karena menghindari kejaran awak media. Setelahnya, ia tak mengingat apapun. Lisa mencoba bangkit untuk keluar dari dalam kamar. Ia mendengar suara dari arah dapur di tempat yang sepertinya hotel atau semacam apartemen ini.
Seorang pria berdiri memunggunginya, ia nampak sedang sibuk dengan masakannya. Lisa berjalan merambat hendak mendekat. Kepalanya masih teramat pusing, hingga tangannya tak sengaja menjatuhkan salah satu pajangan diatas buffet.
"Lisa, astaga! Kau sudah bangun?" pria itu mendekat setelah mematikan kompornya. Ia memapah Lisa untuk duduk di meja makan. Setelahnya, pria itu beralih membersihkan pecahan pajangan yang terjatuh dan menyiapkan makanan serta segelas susu untuknya.
"Apakah pengaruh obat biusnya masih berasa? Makanlah, baru nanti minum obat untuk menetralisir pengaruh obat biusnya."
"Kenapa kau melakukan ini?"
"Makanlah dulu."
"Kenapa kau melakukan ini?!"
"Karena kau tidak akan mau bila aku mengajakmu secara baik-baik Lisa. Makanlah! Kita akan pergi setelah ini." pria itu bangkit, hendak meninggalkan Lisa.
"Jung! Junghwan diluar sana sendirian. Kau harusnya terus bersamanya." pria yang kerap disapa Jung itu menoleh, mengusap lembut pucuk kepala istrinya, kalau saja ia masih dibolehkan memanggilnya seperti itu setelah semua yang terjadi.
"Junghwan aman bersama Jimin dan Rose. Kau makanlah, aku akan ke kamar."
"Kau tidak makan Jung?" Jungkook hanya menggeleng pelan. Jungkook benar-benar kacau belakangan ini. Lisa tiba-tiba saja menjauh darinya dan Junghwan, menyerahkan dirinya sendiri sebagai tersangka didepan para awak media. Benar-benar memposisikan dirinya dimana harusnya Jungkook lah yang menanggung segalanya. Hingga tadi malam Jungkook nekat menculiknya. Lisa tak mendengarkan apapun, bahkan Junghwan sekalipun. Jungkook terpaksa melakukan itu karena Lisa tak mungkin mengiyakan bila ia memintanya.
"Jung, setidaknya harus ada bayaran atas obat biusmu bukan? Temani aku makan."
"Baiklah, aku akan membayarnya hingga lunas."
Keduanya tiba disebuah gedung sekolah. Nampak bertambah bagus setelah lama mereka tinggalkan.
Jungkook menolehkan kepalanya kedalam pos didekat pintu gerbang, "Pak Hyunsuk masih bekerja disini?" pria tua yang mengenakan seragam satpam itu sontak mengernyit sambil menelaah pria tampan dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!