CHAIRMATE (Bagian dua)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sumpah yah, ini Lisa lagi butuh konsentrasi buat menyalin tugas dengan baik. Waktu udah mepet tapi si Hyungwon sama Bambam malah asik kejar-kejaran ala film India, yang ngebedain cuma kalau di film India muterinnya pohon kalau sekarang tuh anak dua muterin mejanya Lisa. Dibelakang kursinya cuma ada sedikit celah, mau gak mau ketika tuh dua curut lewat pasti membuat guncangan di tempat Lisa yang berakhir pada tulisannya yang melenceng. Lisa tau emang tuh anak dua udah selesai nyalin, bebas dah mau ngapain aja sampai bel. Tapi bisa gak sih gangguin yang lain yang lagi gak ada kerjaan?
Lisa bangkit sambil ngegebrak meja, Bambam yang dihadiahi delikan tajam Lisa langsung kembali ketempatnya, menyerobot buku ditangan Mina dan pura-pura asik membaca.
"Eh Bambang! Cemen amet lu!" koar Hyungwon yang malah seneng Lisa-nya mulai kepancing. Lisa langsung narik tuh tangan cowok bengal secara paksa. Lisa tak menghadiahi delikan tajam, tapi gadis berponi itu malah tersenyum manis.
"Aku mohon jangan lari-larian terus di fikiranku, duduk yang manis di hatiku saja." ucap Lisa sambil naik turunin alisnya. Pupil Hyungwon sontak melebar. Dia langsung ngambil tasnya lalu mengungsi ditempatnya June. Lisa tersenyum miring dan malah menghampiri sang pria.
Satu tangannya mengintrupsikan June untuk pindah ketempatnya. June mah nurut aja, soalnya bakalan jadi tontonan seru. Hyungwon yang sadar Lisa datang langsung menelungkupkan wajahnya dilipatan tangannya. Lisa ngusap-ngusap kepala Hyungwon yang langsung disambut riuh sama semua penghuni kelas,"Tau nggak kenapa pipinya Jaehyun bolong? Karena yang utuh dan bulat hanya cintaku untukmu."
"Gas terus Lis! Jangan kira cuma dia doang yang bisa ngalus!"
"Won lah! Jangan mau kalah, aku padamu pokoknya!"
"Raden Ajeng Lalisa tunjukan emansipasimu!"
"Balas! Balas!" Semangat dari teman-temannya membuat Hyungwon memberanikan diri mengangkat kepalanya. Gila sih, dia mana pernah mikir dialusin bisa segeli ini. Pantesan Lisa bawaannya emosi mulu ke dia kalau dia lagi ngalus.
Hyungwon mendengus pelan, Lisa lagi nangkup wajahnya dengan tangan sambil terus natap kearahnya. Goda iman banget emang nih anak satu. Hyungwon jadi ngeblang kan.
"Eung---" Hyungwon baru mau ngomong, tapi langsung terhenti saat Lisa megang pipinya. Lisa ngalihin pandangan kearah temen-temennya.
"Besok hari senin yah?" tanya Lisa pada seisi kelas.
"Selasa lah Lis masa begitu--" Jaehyun langsung diem setelah mendapat delikan tajam sang kekasih. Timbang bilang iyah aja apa susahnya sih, orang sahabatnya lagi pengen ngalus. Rose gak bakal ngebiarin barisan cowok yang menang. Mana bisa perjuangan Ibu Kartini terhenti sampai disini dengan sia-sia?
Lisa balik lagi natap Hyungwon yang masih dalam mode diamnya, menatapnya dalam dengan bambi miliknya, "Aku gak sedih kok kalo besok hari Senin, aku sedihnya kalau besok hari minggu soalnya gak ketemu kamu."
"ANJIR! SI TAWON YANG DIALUSIN ABANG BOBBY YANG AMBYAR! HELP ME EVERYONE!"
"POOR JOMBLO!"
"APA KABAR JANTUNG WON?!"
"BALES WOY KENAPA DIEM AJE!"
Emang cuma Bambam suporter setia Hyungwon. Pas Bambam teriak baru dah tuh kesadarannya kembali. Dengan jantung yang dugun-dugun gila Hyungwon mulai ngeletakin tangannya diatas tangan Lisa yang lagi megang pipinya. Perubahan mimik sang gadis saja sudah membuat Hyungwon merasakan bau-bau kemenangan. Dia jadi kembali bersemangat.
"Kamu itu hampir sempurna Lisa, tetapi hanya satu kekuranganmu. Kurang aku di pelukanmu." Hyungwon natap balik Lisa gak kalah dalem. Seluruh penghuni kelas nahan nafas. Dikira sudah menang Hyungwon mulai bertingkah, tuh pemuda bangkit, berdiri dan dadah-dadah ala Presiden kepada para rakyatnya.
Para kaum adam mulai cecuitan, tepuk tangan dan mengharu biru. Para perempuan mulai memanas. Jaehyun aja udah diusir sama Rose dari tempatnya. Secara gak langsung ini mulai menjadi pertandingan antar perbedaaan gender bukan cuma dua orang yang lagi jadi perhatian seluruh kelas saat ini aja. Lisa yang merasa tersentil emansipasinya, ikut bangkit. Memegang rahang sang pemuda dan membuatnya menghadap kearahnya. Lisa berjinjit dan mengecup pipi Hyungwon. Semua membeku seketika. Berfikir kalau Lisa terlalu berani.
Lisa memiringkan kepalanya, "Jadi pacar aku bagaimana?" ucapnya sambil ngerjap-ngerjap lucu.
"LIS! BUKANNYA LU BELUM SELESAI NYALIN?!" Bambam berusaha mencoba menyelamatkan sang teman. Lisa langsung seketika panik,
"Gila! Lu sih! Bentar lagi pasti Bu Endang masuk. Bisa mati gue! Gak ada sejarahnya Lisa bersihin kamar mandi!" setelah ngedorong pelan bahu Hyungwon, Lisa hendak beranjak kembali ketempatnya sebelum tangan sang pemuda kembali menahannya."Gue mau jadi pacar lu. Sekarang kita pacaran, lu mesti tanggung jawab pokoknya. Gue udah terlanjur baper soalnya."
Dia yang tukang ngalus, dia yang kebawa perasaan. Hadeh!
"BUBAR! BUBAR! GAK USAH JADI TEMEN GUE LU TAWON! LEMBEK BANGET HATI LO! KAYA KERUPUK KENA AER!"
Jakarta, 25 April 2020
Pukul 19:12
-nurafyani-*******
Jangan suka ngalus, kalau dialusin situ ambyar
(Lalisa 2020)
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!