LALISA X ASAHI (Manusia patung)

2.4K 413 31
                                    





MANUSIA PATUNG

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Lisa sebagai salah satu perempuan yang dinas sebagai Satuan Polisi Pamung Praja dibuat geram belakangan ini dengan para manusia patung. Kalau kalian kerap bertandang ke kawasan Kota Tua kalian pasti tau bagaimana sosok manusia patung yang Lisa maksud. Kadang kulitnya emas, kadang perak, kadang putih atau dihitamkan seluruhnya. Gadis berponi itu kerap dibuat bingung membedakan mana yang seringkali membandel jika sudah diberi teguran.

Awalnya memang penyebarannya hanya terlihat di sekitaran Kota Tua, namun entah bagaimana bisa mereka mulai merambah keluar dari zona nyaman. Terkadang memang perlu, soalnya yang nyaman-nyaman aja belum tentu ngasih kepastian juga.

Gadis yang lengkap dengan seragam dinasnya itu membungkukan sedikit tubuhnya, kedua tangannya ditopangkan pada sepasang lututnya. Poninya lepek karena peluh, nafasnya narik turun karena aktifitas kejar-kejaran beberapa waktu lalu.

Beberapa menit kemudian, Lisa menegakan tubuhnya dan mengarahkan telunjuknya pada sosok manusia patung yang membuat seorang Polisi Pamung Praja sepertinya berlarian. Untung saja Lisa sempat bercita-cita menjadi atlit lari dan mengikuti berbagai latihan semasa remaja dulu.

   "Diam ditempat!" Lisa memberikan intruksi. Kalau semula beberapa manusia patung yang berurusan dengannya akan berlarian. Lain halnya dengan manusia patung berwarna perak dihadapannya kini, ia justru menghampiri Lisa dengan senyumnya yang merekah. Apakah ia semacam Joker? Sebelumnya ia hanya manusia yang berusaha untuk bertahan hidup dengan menjadi manusia patung, lalu setelah tersakiti ia berubah jahat dan akan membunuhnya?

Lisa menarik pentungan dari pinggangnya dan menggenggam erat dengan kedua tangannya didepan dada, guna membentengi diri. Sang manusia patung kini sudah tiga langkah didepannya.


   "Ya ampun ka Lisa, jadi gue harus jadi perak dulu baru lu mau ngejar gue balik? Kemarin gue udah coba jadi putih, emas, bahkan hitam tadinya kalau gak berhasil juga gue mau jadi kuning, kan warna favorit ka Lisa tuh."

Lisa terdiam sejenak, memperhatikan baik-baik wajah berwarna perak dihadapannya. Matanya seketika membola lalu menajam di sepersekian detik selanjutnya.

   "ASAHI!!"

   "Apa ka? Jadi ka Lisa nerima Asahi kan? Kan? Iyah dong? Udah perak begini aja gue masih ganteng loh!"

Selanjutnya pentungan Lisa benar-benar mendarat di kepalanya.





























































Jakarta, 11 september 2020
Pukul 08:35
-Nurafyani-
















********

Hello afya kembali, makasih doanya alhamdulillah acaraku lancar

Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang