LOVE TRIANGLE (Bagian tiga)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah kepergian Lisa, Jimin menoleh kearah Jungkook yang masih terdiam, "Jung! Cepat kejar Lisa!" bukannya menuruti perkataan sang sahabat, Jungkook malah kembali duduk, meneguk air putih dengan pandangan yang tak bisa Jimin jelaskan. Ia tau baik Lisa atau Jungkook tidak baik-baik saja dengan perpisahan yang terlalu mendadak ini.
"Gue bingung Jim." lirih Jungkook, ia kembali melanjutkan ucapannya, "Eunha---" dan sebelum Jungkook kembali melanjutkannya, Jimin sudah bangkit dari kursinya dan mendorong bahunya,
"BANGSAT! KALAU LU MEMANG MASIH CINTA SAMA EUNHA, KENAPA LU MALAH MACARIN LISA SELAMA INI HAH?!"
Jungkook hanya diam merunduk, selama ini memang benar, Eunha lah alasan dibalik semua sikap dinginnya pada Lisa. Tak ada alasan untuknya menyangkal semua pernyataan Jimin. Jimin menyambar sweaternya yang ditinggalkan Lisa,
"Urusan kita belum kelar Jung!" setelah mengatakannya, Jimin langsung bergegas menyusul Lisa.
Lisa tak benar-benar pergi. Ia bahkan masih menunggu di halte, merengkuh tubuh dinginnya dengan tangannya. Dia sadar mungkin hatinya tak lagi sepenuhnya milik Jungkook saat ini, tapi ia tak menyangkal kalau pemuda itu masih menempati sebagian besar tempat disana. Buktinya ia tak baik-baik saja saat ini, buktinya ia masih berharap kalau Jungkook akan mengejar dan mencarinya untuk memberikan penjelasa, dan berharap--bahwa ini semua takan berakhir.
"Pakai sweaternya Lis, kamu bisa sakit." Lisa tersenyum dan dengan cepat mendongak. Lalu senyumnya seketika memudar, ketika ia hanya mendapati Jimin dihadapannya. Tidak ada Jungkook, orang yang ia harapkan kedatangannya. Melihat perubahan ekspresi gadis dihadapannya, Jimin langsung membawanya kedalam pelukannya, seketika pertahanan Lisa runtuh seruntuh runtuhnya dan Jimin yang mendengar isakannya merasa hancur sehancur-hancurnya.
Dibalik pohon tak jauh dari sana, Jungkook menatap nanar jaket ditangannya . Mulai saat itu, ia merasa bukan hanya ada Eunha, tapi Lisa juga mulai mencuri tempat dihatinya. Ia merasakan sesak yang sama saat melihatnya menangis. Bodohnya, ia sadar disaat sudah ada orang lain yang lebih dulu mengulurkan tangan untuknya.
Cinta dengan tiga hati memang tidak akan membiarkan hati ketiganya akan baik-baik saja tanpa terkecuali.
Jakarta, 15 April 2020
Pukul 14:03
-nurafyani-******
Tiga bagian, dan afya mellow sendiri nulisnya huaaa..
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!