LALISA X JIMIN (Love triangle : bagian dua)

2.3K 403 13
                                    




LOVE TRIANGLE (Bagian dua)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Setelah hari itu, Lisa dan Jimin benar-benar berjarak. Semula Jimin tidak ingin berhenti, tetapi ternyata semua tidak berjalan baik karena setelah menyatakan perasaannya Lisa malah menjauhinya. Sampai di hari ini Jungkook kembali meminta Jimin untuk menggantikannya menemui Lisa karena Jungkook ada pertemuan dadakan bersama teman-teman grup paduan suaranya.

   "Jungkook yang menyuruhmu?" Jimin mengangguk lalu memberikan sweater yang dikenakannya pada gadis dihadapannya, "Pakailah, cuaca cukup dingin dan kau memakai pakaian yang cukup terbuka."

   "Aku sudah bilang untuk berhenti Jim."

   "Aku tidak bisa menolak Jungkook." Lisa mendecih, "Pria bodoh!" Lisa bangkit setelah mengenakan sweater Jimin ditubuhnya lalu berjalan mendahuluinya.

Hanya hening. Hanya hentakan sepatu dan deru angin yang mengisi perjalanan keduanya. Hingga keduanya sampai disalah satu kedai Ramen langganan Jungkook dengan Lisa. Hanya saat awal perkenalan, setelahnya Jungkook hanya berjanji tanpa mau lagi menemaninya kemari.

Tak perlu bertanya, Jimin bahkan lebih tau apa yang akan ia pesan. Tidak seperti kekasihnya yang bahkan mungkin tak perduli dia mati kedinginan atau tidak setelah menyuruhnya menunggu hampir setengah jam diluar dengan baju latihannya yang terbuka.

"Makanlah dengan perlahan Lis, kau bisa tersedak."

   "Aku ingin tersedak dan mati!" Jimin menggeleng dan terkekeh pelan, Lisa mendelik tajam, "APA ADA YANG LUCU?!" Jimin tau gadis itu tengah marah, ia bahkan sudah menghabiskan tiga mangkuk ramen.
Jimin mengacak surai cokelat gadis dihadapannya, Lisa tertegun sejenak, 

   "Jungkook akan datang menjemputmu, makanlah dengan baik. Kalau tidak dia akan membunuhku."

   "Dia hanya akan membual, lagi."

Dalam beberapa saat, mereka telah lupa persoalan yang membuat mereka saling diam beberapa hari belakangan ini. Jimin senang Lisa bahkan kembali tertawa lagi dengan guyonannya. Dan Lisa senang, Jimin bahkan masih mau menerima suapan dari tangannya, padahal ia yang mati-matian menyuruh Jimin berhenti tapi ia juga yang tak mau ini semua cepat berakhir. Apakah mereka jahat bila seperti ini dibelakang Jungkook?

  "Ehem! Sepertinya aku menganggu kalian?" sendok Lisa yang semula mengambang diudara kembali mendarat di mangkuknya, dan Jimin langsung dengan cepat mengatupkan bibirnya yang semula terbuka.

   "Sudah selesai? Aku antar kau pulang Lis."  Jungkook langsung menarik tangan gadisnya.

  "Lisa belum selesai makan Jung" Jimin memperhatikan, bagaimana Lisa masih ingin memakan makanannya. Jungkook menoleh bergantian, kearah Lisa lalu Jimin. Kemudian pandangannya terhenti pada Lisa,

  "Kau masih ingin makan? Aku harus segera kembali jadi harus cepat mengantarmu pulang." Lisa meneguk salivanya, menggeleng pelan meski pun ia ingin sekali mengangguk.

   "Jim, kami pulang duluan tidak apa-apa kan?" Jimin mengangguk pelan, "Tunggu sebentar tidak bisa Jung? biar aku meminta ini dibungkus untuk dibawa pulang Lisa."

   "Tidak usah, yah kan Lis? Aku benar-benar harus membantu Eunha menyusun program acara dan harus cepat kembali kesana."

Eunha? Bukankah perempuan itu salah satu mantan Jungkook yang cukup mempengaruhinya? Sekarang bolehkah Lisa mencurigainya?

   "Tidak apa Jim, aku juga sudah mengantuk dan ingin cepat sampai rumah. Ayo Jung! Kita pulang!" Lisa meraih lengan Jungkook, Jimin hanya merunduk, berusaha mengalihkan pandangannya.

Ponsel Jungkook berdering, ia meminta izin keluar sebentar untuk mengangkat panggilan pada ponselnya.

Lisa menatap Jimin yang masih merunduk sambil memainkan tangannya dibalik meja. Kalau dilihat, pemuda itulah yang banyak terluka, yang banyak mengorbankan segalanya. Jungkook harusnya tak memperlakukannya seperti ini, dan ia tak harusnya terus menyiksa perasaannya dengan bersikap seolah ia baik-baik saja.

Jungkook datang dengan sedikit tergesa, "Lis kayanya aku gak bisa antar kam--"

Jungkook datang dengan sedikit tergesa, "Lis kayanya aku gak bisa antar kam--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Mari kita sudahi semuanya Jung." bukan hanya Jungkook, tapi Jimin pun tertegun. Lisa mengatakannya dengan tenang, bahkan dengan senyuman samar di wajahnya. Jimin tau Lisa hanya berusaha tegar.

  "Diam, kuanggap kau menyetujuinya. Aku pulang, taksiku sudah menunggu didepan."
































******

Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang