LALISA X TAEHYUNG (Terlalu baik)

10K 725 20
                                    

(TERLALU BAIK)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Taehyung terlalu bosan. Sambil mendengarkan, ia malah asik memainkan sedotan plastik di gelas es teh manisnya. Sesekali berdeham dan sesekali mengangguk menanggapi gadis yang tengah bercerita dengan berapi-api dihadapannya.

  "Gimana yah Tae? gue rasa dia terlalu baik untuk cewek berandalan kayak gue. Gue gak ada pantes-pantesnya bahkan berdiri disamping ketua OSIS macem dia." lagi? Taehyung mendesah pelan.

  "Gue takut Tae, dia kan gadis yang terbuka. Mudah bergaul, gak kaya gue yang introvert. Gue rasa gue gak cukup baik buat dia. Gue rasa gue malah sering buat dia gak nyaman."

Bahkan curhatan sang pemuda yang dimaksud sahabatnya dihadapannya ini masih terngiang jelas di ingatannya. Harusnya kisah cinta mereka tak serumit ini kalau mereka mau menyingkirkan segala fikiran ter-la-lu ba-ik kepada masing-masing.

Kalau keduanya terus merasa sama-sama tidak pantas, mereka akan tetap terus seperti ini. Taehyung jadi kesal sendiri sebagai perantara dan tempat curhatan keduanya.

  "Udah, tembak aja Lis. Lo juga dulu yang nyatain perasaan duluan ke si Bambam kan?"

  "Gila lo? Bambam sama Jungkook jelas beda." Taehyung merotasikan bola matanya, "Jadi lo sekarang maunya apa?" Lisa menaruh kepalanya diatas lipatan tangannya diatas meja, mendengus pelan, "Dia terlalu baik, tak terjangkau." lirihnya, tapi masih dapat tertangkap telinga sang sahabat dengan teramat jelas.

SREK! BRAK!

Taehyung bangkit dan menggebrak meja kantin, membuat Lisa terlonjak dan mengangkat kepalanya. Bukan hanya Lisa, tapi seluruh penghuni kantin yang kini menjadikan keduanya sebagai tontonan.

  "Kalau begitu jadi cewek gue, kita sama-sama buruk, jadi gak ada alasan terlalu baik. Gue gak nerima penolakan." setelah mengatakannya, Taehyung berbalik dan berlari keluar kantin. Mengumpat mati-matian akan mulutnya yang tak terkontrol. Sialan memang!

Harry! Pinjamkan jubah menghilangmu!

Di salah satu sudut kantin tak jauh dari keduanya, Jungkook yang sedang bersandar di dinding nampak tersenyum penuh arti. Ia berdecak pelan, "Taehyung-taehyung, kenapa harus dipancing dulu sih?" Jungkook merogoh ponselnya, melakukan panggilan dan menempelkan benda pipih itu pada rungunya.

  "Berhasil kan Lis? Sekarang waktunya bantuin gue deketin si Chaeyoung. Lo udah janji loh? Awas aja kalau bohong."

  "DIEM LO! MASIH SEMPET-SEMPETNYA NAGIH JANJI DISAAT GUE LAGI KESULITAN NAFAS KAYA GINI!"











  "DIEM LO! MASIH SEMPET-SEMPETNYA NAGIH JANJI DISAAT GUE LAGI KESULITAN NAFAS KAYA GINI!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Jakarta, 5 Januari 2020
06.49 di detik rintik hujan mulai turun.
-nurfayani-



*****

Terlepas dari banjir, hujan memberiku banyak inspirasi.

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang