LOVE TRIANGLE
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yang pacaran Lisa sama Jungkook, tapi Jimin selalu jadi perantara keduanya. Lisa sama Jungkook berbeda jurusan juga kegiatan, sedangkan Lisa sama Jimin satu club dance, itu yang membuat Jungkook mempercayakan Jimin untuk menitipkan sang kekasih hati.
Lisa menatap Jimin, air mineral dan handuk kecil ditangannya bergantian, "Disuruh Jungkook?" Jimin mengangguk, meski tanpa Jungkook suruh pun ia akan tetap melakukannya. Ia terbiasa, hingga ia tak bisa jika tak lagi melakukannya.
Lisa tersenyum, meneguk air mineral dan mengelap keringatnya. Lisa menoleh, menangkap Jimin yang sedang menatapnya, keringatnya saja bahkan belum ia seka dan Lisa juga berani bertaruh kalau dia juga belum meminum apapun, "Jika kau lelah, maka berhentilah." Lisa hanya merasa tak enak, Jungkook sudah terlalu berlebihan membawa Jimin masuk kedalam hubungan keduanya. Jimin juga perlu melakukan apa yang ingin ia lakukan. Jimin sahabatnya, bukan pembantu yang bisa terus ia suruh-suruh.
"Aku tidak masalah, Jungkook sahabatku."
Lisa membuang nafasnya perlahan, ia bangkit dari duduknya, "Bilanglah kepada sahabatmu untuk memperjelas hubungan ini. Apakah aku kekasihnya? Apakah kau baby sitter ku? Aku benci dia melakukan ini padamu, jadi sebaiknya kau berhenti."
Mulai dari mengantar dan menjemputnya ke sekolah, menemaninya ke perpustakaan dan tempat lainnya, memberikan minuman dan handuk saat ia latihan dan masih banyak lagi hal-hal bodoh yang mau saja Jimin lakukan atas titah kekasihnya. Lisa mulai merasa ini sudah keterlaluan.
Jimin menahan lengan gadis berponi itu, merunduk lalu berucap lirih,
"Aku tidak bisa berhenti" Lisa memutar tubuhnya, menatap Jimin yang masih merunduk, "Dia sahabatmu tapi dia tidak memperlakukanmu sebagaimana seorang sahabat Jim. Lanjutkan hidupmu, biar aku yang akan mengurusnya."
"Aku tidak melakukan ini semua karenanya." Lisa mulai mengernyit heran. Jimin perlahan mengangkat kepalanya, "Belakangan ini alasan ku berubah, aku melakukannya karena aku tidak bisa menghentikan apa yang aku rasakan." Lisa baru saja ingin membuka mulutnya, namun Jimin bangkit dan melepaskan genggamannya. Setelah menyeka peluh dengan lengannya, Jimin menepuk pelan bahu Lisa yang masih tertegun. Jimin tersenyum simpul,
"Aku hanya ingin mengatakannya saja, Jungkook bilang dia akan menunggumu dan mengajakmu nonton malam ini. Kau jangan menyerah dan beranggapan hal aneh padanya yah? Dia adalah pria baik. Percayalah!"
Lisa menatap nanar kepergian Jimin. Tak sadar hatinya juga ikut bersamaan dengan pemuda yang mulai menghilang dari pandangannya itu.
Lisa menyuruhnya berhenti, karena Lisa sendiri tak bisa menghentikan perasaannya. Sebelum semakin dalam. Sebelum bertambah rumit.
Terinspirasi dari nih editan
Jakarta, 13 April 2020
Pukul 14:29
-nurafyani-*****
Request by Min_chim4762
Jangan lupa tekan Bintang dan tinggalkan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-KISAH
Teen FictionNote: Kumpulan one-shoot fanfiction Lalisa dengan para pria-nya mari berlayar!