LALISA X 97 BOYS (Para pejuang 97)

3.9K 531 58
                                    





PARA PEJUANG 97

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Bambam yang ditugaskan memantau keadaan segera memberikan kode pada para pejuang Sembilan-Tujuh untuk mengambil ancang-ancang ketika Lisa sudah hampir tiba dikelasnya.

Sedikit hal tentang pejuang Sembilan-Tujuh. Mereka yang termasuk didalamnya adalah para pejuang Lisa. Semua yang berjuang untuk mengambil alih hati sang gadis berponi itu. Sebelumnya, mereka berjuang secara pribadi dan saling menumbangkan, namun belakangan ini Bambam memberikan saran untuk menguatkan sekutu. Saling membantu dalam menarik hati Lisa dan menyerahkan segala keputusan akhir ditangan sang gadis . Itu akan lebih fair dibanding mereka saling gencatan senjata tanpa hasil.

Pejuang Sembilan-Tujuh itu terdiri dari Bambam sang pelopor, Jaehyun, Jungkook, Mingyu, Junhoe, Minghao, Yugyeom, Taeyong, Dukyeom dan Eunwoo sebagai anggotanya.

  "Siapkan diri pada posisi masing-masing." titah Bambam. Setelah itu ia juga menempatkan dirinya seperti yang lainnya.

Junhoe lebih dulu menyambut sang gadis dengan tarian ala Michael jackson lalu memberikan secarik kertas berisi puisi yang ditulisnya semalaman. Lisa cuma membaca sekilas, memandangi sang pemuda tinggi yang tak henti-hentinya mengembangkan senyumnya,

  "Nanti ajarin gue dancenya yah Jun, untuk puisinya, gue bedah dulu dirumah. Kali aja ada ejaan dan tata bahasa yang berantakan." Lisa melipat kertasnya dan memasukannya kedalam saku lalu melengos pergi menuju tempat duduknya. Lisa bukan perempuan yang gampang tergoda dengan hal klasik semacam puisi. Itu menggelikan. Tapi ia tetap menghargai apapun perjuangan seseorang.

Bambam menghempaskan bokongnya tepat disamping Lisa, "Kapan Thailand lagi girls?" Lisa menoleh, Bambam cukup punya keuntungan karena satu kampung dengan sang gadis. Lisa tersenyum singkat, "Eung--mungkin liburan musim panas nanti Bam."

  "Bareng sama gue yah Lis, kabarin oke?" poni Lisa bergerak seiring dengan anggukannya. Lampu hijau bagi Bambam. Setelah itu Bambam melipir ke kursi belakang. Giliran Jungkook yang maju dengan dua susu pisang ditangannya,

  "Susu pisang nih, gue beli kelebihan." Lisa menoleh dengan mata berbinar, tidak ada yang bisa menolak pesona susu pisang termasuk dirinya, "Makasih Kookie, tau aja mood booster gue, hehe." Lisa mencubit pelan pipi gembil sang pemuda dan menikmati susunya dengan hikmat. Jungkook membeku dan para pemuda lainnya meradang. Langkah pemula yang baik untuk si pemuda bergigi kelinci.

Eunwoo yang duduk tepat didepan Lisa menoleh kebelakang, "Hoi! Udah ngerjain tugas Matematikanya Bu Sandara belum?" pupil Bambi yang kerap kali buat dugun-dugun itu membola, "Gila! Gue belum nih! Mampus dah gue!"

Eunwoo tersenyum, menyerahkan buku dengan tugasnya yang telah rampung pada Lisa, "Buruan salin punya gue." Lisa menangkup pipi Eunwoo dengan kedua tangannya, gadis itu memajukan bibirnya,

AL-KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang