Recensio Book

Scifer • Repository Arsitek: Visualisasi Mitos

Kesan dan Pesan Menulis Novel di Wattpad.
Oleh: Molly08.

Kesan: Sebenarnya Repositori ini premisnya udah berganti-ganti yang pada awalnya Frank sebagai karakter utama dengan konsep masih menduduki bangku SMA. Berganti lagi dengan Hara  sebagai karakter utama. Repositori ini sebenarnya prekuel yang mudah-mudahan kesampaian saya tamatkan sesuai imajinasi saya kalo tidak ada halangan entah internal atau eksternal huhu. Doakan saya bisa menyelesaikan sesuai rencana.

Sejujurnya ketika saya menulis empat chapter awal, mental saya terganggu karena terlalu menjiwai perspektif Hara, haha. Seiring saya menjalankan aktivitas dan baca-baca artikel, ide saya makin terkerucut untuk memberikan efek domino dari awal.

Perihal ide, saya dapat ide ketika saya sedang di kondisi terpuruk. Semacam rekaan dari "What If" yang berulang di otak saya. Belum lagi saya agak gemas dengan cara masyarakat mendeskripsikan isu kesehatan mental sebagai sesuatu yang dianggap sederhana padahal nyatanya begitu kompleks. Itu pula yang mendasarkan saya menggambarkan karakter Hara dengan pikiran semrawut dan kondisi denial terhadap afeksi yang mungkin saja dia dapat. Oh iya, saya juga terinspirasi ini ketika mendengar lagu YOASOBI. Pasti tahulah yang mana, xixi. Beberapa pula terinspirasi dari buku-buku non-fiksi yang saya baca seperti karyanya Yoah, Marvin, dll.

Pesan: Saya benar-benar berharap pembaca tetap mengambil positifnya saja walau saya mengemasnya dengan kelam. Itu sebabnya saya cantumkan age restricted. Bukan semata-mata karena hanya ada kekerasan tapi saya rasa orang-orang yang berumur cukup dewasa lebih paham dalam memindai dan memilah sejenis karya saya, itu pula yang membuat saya sedikit memberikan diksi yang rumit. Meminimalisir pembaca yang sangat belia untuk membaca. Kalau bisa baca? Bagus, berarti mentalitas dia, saya anggap sudah cukup untuk menerima semua konsekuensi dari risiko membaca karya saya, xixi.

Saya juga ingin mengirimkan pesan tersirat bahwa saya sangat concern dengan kesehatan mental walaupun otak saya agak geser sehingga kurang approachable jadi manusia. Jadi, tangkap saja hal positif sebanyak mungkin dari karya saya. Selain poin-poin di atas, saya juga menyisipkan pesan-pesan pada detail kecil yang coba aja dicari ketika dibaca.

Review Repository Arsitek: Visualisasi Mitos.
Oleh: Gilang Gazi.

Prolog.
Pembukaan cerita yang elegan dengan paduan narasi cerdas yang berbobot. Olin, selaku penulis berhasil menarik minat saya melalui konsepsi mitos sang iblis yang berkontrak dengan para penyintas bunuh diri termasuk sang tokoh utama nantinya.  Penjabaran vonis yang terlalu dini terkait nasib Hara pun berhasil memicu trigger rasa penasaran akan kelanjutan cerita. Apakah ini akan menjadi sepenggal kisah misteri psikologis dengan unsur fantasi? Atau sungguh ada penjelasan sains di baliknya? Hal tersebut patut dinanti pada bab-bab berikutnya.

Bab 1: Anhedonia.
Memasuki Bab pertama, saya langsung jatuh cinta pada karakter Hara dan cara penulis yang detail menggambarkan kerumitan konflik internalnya. Pengkarakteran Hara dihadirkan begitu dekat, membumi dan related dengan kalangan seusianya. Mudah sekali bagi para pembaca untuk bersimpati terhadapnya. Plot masih berjalan lambat, tapi tidak membosankan dengan cara Olin bertutur melalui diksi-diksi yang begitu unik dan terkadang rumit. Deskripsi cerita cukup mendetail dan rangkaian dialog begitu hidup.

Bab 2: Adaptasi.
Sajian dinamika dunia medis berhasil dibawakan dengan baik dalam tiap paragraf. Isi bab ini terasa berat, tapi tetap dihadirkan seramah mungkin pada kalangan pembaca awam. Walau tak dapat dipungkiri bahwa tidak semua orang akan mudah beradaptasi dalam mengikuti dialog cerdas para karakter di dalamnya. Well, setidaknya Olin sudah berbaik hati menambahkan catatan kaki untuk beberapa istilah asing. Beberapa poin dan clue konflik beberapa kali terlihat bertebaran. Kita tinggal menantikan bagaimana benang merah cerita akan menautkan takdir Frank dengan Hara ke depannya.