Scifer • Postulate

66 3 54
                                    

Bedah Buku
"Postulate"
Oleh
rizkywahyufir

●●●

• [ Sinopsis ] •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Sinopsis ] •

Sang utusan Tuhan menyebut dirinya sebagai 'Postulat', Messal, ia akan menggulingkan istana Sang Mata Satu yang melayang di atas bumi meski harus menentang yang-tak-terbinasakan.***Masa depan bukan tentang gedung tinggi dan robot mengilap yang mengantarkan makanan. Kau akan melihat pesawat-pesawat tempur menembakkan desing rudal dan sebuah bola yang meledak menyiksa. Messal hidup di masa itu. Dia bisa melihat semuanya, termasuk kau yang sedang membaca. Namun, ia tak bisa memanggilmu. Ada dia.Sang Mata Satu benar-benar sudah menguasai bumi, tidak, sekarang dia menamainya sebagai Aradh. Mengaku Tuhan, lalu merangkul seluruh penyembah setia, ia menerbangkan utopia yang melayang di atas Aradh. Dia memanggilnya Axama.Tak mau mati konyol saat kiamat benar-benar segera datang, Messal akan menggulingkan Axama. Meski sendirian, Postulat, hatinya tak pernah gemetar. Postulat memang tak punya hati. Tidak, hingga Dou, seorang pria yang ingin menghidupkan kembali kelima putranya, mengulurkan tangan kepada Messal.***"Ulurkan genggaman kepada yang di bawah, Yang-Tertinggi akan bertarung bersamamu."Post-u-late"Apa yang terjadi setelah kau terlambat?"

1. Sea

Prolog

Pas pertamakali tau konsep dari cerita ini aku agak kaget. Karena memadukan unsur kepercayaan dan fiksi ilmiah tuh susah-susah gampang, kalo ada yang ga masuk kacau nanti. Tapi dari yang aku baca di sini justru sebaliknya. Author bisa banget memadukan antara dua unsur ini menjadi satu karya yang pas, ga berlebihan dan ga kekurangan juga. Suasana emosional juga sampe ke aku, sih.

Walau gitu, tadi bagian Mesaye dan istrinya yang ada di luar, aku kurang bisa membayangkan latar setelah bagian bom dari tank. Apakah mereka sedang berada di dalam suatu ruangan? Rumah? Atau di luar?

1.1 Mata Satu

Aku kira di awal chapter ini menceritakan kisah Messal yang sudah dewasa lalu hidup di kota yang damai, tapi ternyata bukan! Malah sebaliknya! Untuk pendeskripsiannya di chapter ini menurutku sangat detail, jadi mudah dibayangkan!

1.2

GATAU SUKA BGT SAMA CHAPTER INII. Interaksi Ibu sama Messal tuh adem banget hikss. Awalnya aku sgt kesal ya ges ya sama si keriting dan ibunya itu. Tapi terus malah disuguhi sama adegan heart warming(emot nangis terharu) APALAGI MESSAL LUCU BGT WKWKK.

Oke, untuk tokoh-penokohan sih udah punya karakter nya masing-masing, bagi aku karakter si Messal ini udah langsung keluar, karakter ibunya juga. Jadi udah oke. Paling nanti bisa ditambahi kayak ngasih keterangan terkait fisik agak detail lg tentang para tokoh di tengah-tengah narasi. (Ini saran ajaa, aslinya mah udh oke!

OH YA, MAU PROTES. Kenapa abis dikasih adegan heart warming, adegan lucu, adegan mengharukan, tb tb langsung jadi konflik yh? Rada ga terima si Ummi udah tewas, padahal beberapa paragraf di atas tuh dia masih bercanda sama Messal. Ini definisi "Kita gatau apa yang akan terjadi beberapa saat ke depan."

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang