Historicus • Dusk of Dinasty

9 2 2
                                    

Bedah Buku
"Dusk of Dinasty"
Oleh 3_SanQua

Bedah Buku"Dusk of Dinasty"Oleh 3_SanQua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

[ Sinopsis ] •


Aku Ami, bukan Serena. Kenapa aku bisa ada didalam tubuh lemah dan ringkih ini? Satu-satunya hal yang aku ingat adalah kebakaran yang terjadi waktu itu. Sewaktu aku sedang mengikuti perlombaan bela diri tingkat nasional Jepang.

Aku menatap cerminan perempuan berusia sepuluh tahun dengan pirang dan mata ungu. Serena Lu Eva Arlayn, putri Marques yang menjadi penjahat wanita dalam sebuah cerita light novel yang kubaca tepat seminggu sebelum kematianku.

[Persik dan Duri] itulah judul light novel nya. Aku yang menjadi Serena seketika merinding mengingat akhir yang akan didapati oleh Serena dimasa depan sebagai penjahat wanita. Keluarganya diturunkan menjadi rakyat biasa dengan syarat Serena dibakar hidup-hidup. Selalu, seorang penjahat berakhir mengenaskan.

"Aku... Tidak mau mati terbakar lagi. Setidaknya biarkan aku memilih cara matiku, asal jangan dibakar saja!"

•[Kelebihan]•

1. Deskripsi latarnya tidak berlebihan dan bisa ditempatkan dengan sesuai untuk membangun suasana.

2. Temanya menarik, yaitu transmigrasi dari kehidupan nyata ke dalam tokoh di dalam novel yang pernah dibacanya (bukan spoiler, karena diterangkan di bab awal).

3. Jalan ceritanya seru dan bikin penasaran. Bahasa yang digunakan juga semi-formal, tetapi bagus dan nyaman dibaca. Penggunaan POV 1-nya juga sudah cukup memperkenalkan pembaca dengan pemikiran tokoh utama.

[Kekurangan]•

1. Bagian Ami menyadari kalau dia berada dalam dunia novel kesannya terburu-buru, karena cuma dari mengingat nama Thifanya dan Allan.

2. Untuk sejauh ini, kami belum menemukan unsur sejarah di dalam ceritanya. Semuanya cenderung fantasi.

3. Secara penulisan, masih banyak yang keliru, misalnya dialog tag yang mengikuti tanda titik (.), di mana seharusnya mengikuti tanda koma (,). Narasi yang mengikuti isi dialog juga seharusnya diawali dengan kapital. Penggunaan tanda koma juga masih sangat minim, padahal bisa dioptimalkan di berbagai kalimat yang panjang atau yang membutuhkan pemotongan di inti kalimatnya.

4. Masih secara penulisan, beberapa kata tidak sesuai dengan KBBI dan itu terjadi berulang. Contohnya adalah penulisan "nafas". Selain itu, penggunaan kata depan "ke" dan "di" masih keliru. Penulisannya harus dipisah, seperti "di mana" dan "ke arah".

5. Beberapa pemilihan kata kurang tepat, salah satunya seperti dalam kalimat "Mata duitanku tidak bisa berhenti mengalokasikan berapa dana yang bisa terkumpul untuk menjual segenggam mirah besar yang tertanam di kening patung macan di ujung tangga." Rasa-rasanya menggunakan kata "mengkalkulasi" lebih tepat.

6. Untuk latar waktu kurang dijelaskan hingga membuat pembaca cukup bingung dengan alurnya.

7. Ada hal kontradiktif yang dituliskan, contohnya ketika Serena dengan jiwa Ami untuk berjalan keliling saja sudah memaksakan kakinya, tapi tidak lama dijelaskan kalau dia berputar-putar seperti penari di tangga.

8. Sudah cukup lama tidak diperbarui. Menurut kami, cerita yang terlalu lama ditinggalkan oleh penulisnya akan cenderung jadi tidak konsisten ketika dilanjutkan.

[Saran]•

1. Bagaimana Ami menyadari bahwa dia berada dalam dunia novel bisa dibuat lebih meyakinkan, yaitu dengan secara bertahap menjelaskan kehidupan dia sebagai Serena dan kesamaan-kesamaan yang dia alami dengan peristiwa dalam novel.

2. Penulis silakan menyandingkan proses penulisan cerita dengan penggunaan KBBI dan PUEBI yang sekarang tersedia secara daring. Jika menemukan kosakata atau struktur kalimat yang meragukan, bisa dicocokkan dengan dua sarana tersebut.

3. Garis besar cerita dalam novel yang dibaca Ami bisa dijelaskan dulu begitu Ami sadar kalau dia masuk ke dalam novel yang pernah dia baca. Kisah singkat keseluruhan cerita novel untuk karya-karya isekai jenis ini bisa menjadi gambaran dasar jalan cerita, pembanding alur novel dengan alur baru, juga dasar terciptanya twist.

4. Ke depannya bisa lebih banyak memasukkan unsur-unsur sejarah, seperti benda-benda yang ada di zaman itu, atau peristiwa-peristiwa di sekitar zaman itu. 

Salam Manis,
Tim Historicus

●●●

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang