Actioner • The Youth Crime

11 3 1
                                    

Bedah Buku
"The Youth Crime"
Karya DwiBudiase

Bedah Buku"The Youth Crime"Karya DwiBudiase

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

• [ Blurb ] •

Tiap tahun angka pertumbuhan remaja di Indonesia, fase peralihan dari anak-anak menuju dewasa, meningkat pesat dan mendapat bonus demografi yang tidak sedikit.

Sayangnya, remaja kerap mendapat cap negatif oleh masyarakat sebab kelakuan bobrok dan egoisme yang katanya sudah dibawa semenjak mereka lahir ke dunia ini.

Bekerja sebagai guru honorer, Reyhan mencoba mematahkan anggapan negatif dari remaja dengan mendalami dunia mereka yang sangat dinamis dan aktif. Perlahan-lahan, dia mulai menyelidiki kejahatan dan kriminalitas remaja yang marak terjadi dan berakhir pada satu pertanyaan, mengapa mereka rela berperilaku sekejam itu?

Mungkin, pertanyaan itu sangat mudah. Tetapi bagiReyhan, ada musuh utama yang mengincar remaja dan memaksakan mereka untukbertindak di luar nalar. Dan, teka-teki itu membangkitkan naluri aksinyasebagai polisi.

• [ Resensi ] •

1. Vay

• Oke, aku review dikit yak. Dari bagian Cover, sudah mencerminkan genrenya sekali. Hanya saja pada penempatan judul agak berantakan.

• Penulisan blurb sudah baik dan mengundang pembaca. Hanya saja dari blurb saya agak dibingungkan dengan apa sebenarnya isi dari novel ini. Deskripsinya cukup menggambarkan tapi cukup ambigu sehingga saya kurang menangkap premisnya. Lalu, agak dibuat heran juga sama pekerjaan dari si Reyhan atau tokoh utama, karena di blurb dikatakan dia guru honorer, tapi di akhir blurb penulis mencantumkan dia adalah seorang polisi. Jadi, mana yang benar?

• Berbicara soal diksi, saya orang yang cukup strict tentang ini dan menurut saya, diksi yang dipakai penulis dalam novel ini sebenarnya mudah dipahami, hanya saja terkesan terlalu kaku pada bagian prolog. Hal ini kontras sekali pada gaya penulisan di bab 1 dengan diksi yang indah namun sederhana, dan mengalir saat dibaca. Saya menemukan beberapa pemborosan kata, namun narasi masih bisa dinikmati. Hanya saja pada penulisan dialog masih agak terlalu kaku saat dibaca disarankan untuk menggunakan bahasa yang lebih luwes dalam dialog.

• Sejauh yang saya baca, penggunaan puebi terbilang cukup rapi.

2. Anis.

Pada prolog saya sangat heran di bagian 'orang tua membayar mahal bimbel anaknya, si anak tidak mau, hingga harus mengorbankan jari kelingkingnya.' Ya well, mungkin karena prolog, itu hanya cuplikan. Namun, setelah membaca bab satu dan dua, mulailah penulis fokus pada apa yg akan diceritakannya.

Secara keseluruhan ini cerita bagus. Narasinya bisa dibayangkan dengan mudah. Sangat apresiasi juga karena sudah mendapat stiker WIA Indonesia padahal masih 5 bab. So proud. Lanjutkan.

3. May

* Review dari saya, cerita yang diangkat oleh penulis memiliki tema yang cukup unik, dimana biasanya para remaja merasakan hal yang sama seperti tokoh utama. Pembawaan cerita yang bagus serta tulisan yang cukup rapi membuat para pembaca dengan mudah merasakan dan membayangkan kejadian yang di gambarkan sang penulis.

*Saya pribadi suka dengan cerita yang mengandung teka teki di dalamnya, dan di cerita ini alur yang di bawakan cukup ringan sehingga kita sulit untuk menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

4. Zaskia Putri.

Dari segi blurb sudah bagus dan bikin penasaran. Blurb-nya tidak panjang, isinya padat dan jelas. Pertanyaan-pertanyaan yang disisipkan juga menambah nilai tambah untuk blurb-nya.

Dari segi kepenulisan, cerita ini sudah sangat rapih. Setiap tokoh yang telah dimunculkan memiliki keunikan tersendiri, yang bikin mereka mudah dibedakan. Sudut pandang dari seorang guru honorer juga menarik sekali. Pembangunan latar sekolahnya bagus, narasi penjelasan tentang SMANJA tidak mengganggu jalannya alur cerita.

Narasinya tidak berbelit-belit, diksi yang digunakan beragam jadi tidak bikin bosan. Aku cuma merasa, bahasa/dialog yang digunakan dalam ceritanya agak kaku (?) rasanya kurang luwes. Tapi, interaksi antartokohnya sudah bagus.

Cliffhanger tiap babnya oke. Apalagi di bab pertama, karena tiba-tiba diputus ketika tokoh polisnya pada kebingungan. Welldone.

5. Mez

Cerita ini memiliki konsep yang sangatlah menarik, aku juga cukup menggemari genre aksi yang berlatarkan di sekolah, aku jadi keinget ceritaku yang ku abaikan beberapa waktu ini setelah membaca satu dua bab disini.

Blurb dan prolognya benar-benar menarik namun agak terlalu misterius, meski cukup mengundang.

Segi diksi dan eyd, sudah lumayan rapi dan mudah dipahami. Biasanya penulis aksi mempunyai diksi yang agak berbeda ketimbang tulisan genre lain karena mengutamakan misteri dan ketegangan, namun diksi disini masih bisa dipahami oleh orang yang gapaham diksi pun, seperti aku, canda.

Untuk karakterisasi, aku masih belum mendalami, cuman yang kutangkap Reyhan ini double agent, ya? Soalnya pekerjaan dia abu-abu aja menurut narasi yang keliatan berbeda, atau plot hole, atau memang authornya sengaja? We'll never know, makanya keknya aku harus baca lebih lanjut!

Cerita yang mengusung tema sekolah itu kegemaran ku, aku juga banyak nulis begini hwehehe, so, i guess this will be a fresh out the oven, buat kita-kita yang menggemari cerita aksi, yang pengen kisah yang sedikit seger ketimbang biasanya. Polisi x sekolah x misteri, gila troops favoritku banget aowkwkwkw.

Untuk misterinya, karena aku baru baca sedikit, masih gabisa ngomentarin dan pas baca tadi, otakku keknya ketinggalan, lupa dibawa, jadi yah... gitudeh.

Aku cukup menyarankan buat baca cerita ini kok, dan aku bakal balik baca kalau ada mood ntar, ini lagi males mikir hehehe.

6. Oce

Jujur, aku dikejar waktu antara ngurus surat2 penting sama balik ke tempat rantau. Makanya work ini aku selesainya dempet banget. Sori.

Judulnya The Youth Crime. Judulnya keren. Menceritakan tentang pesatnya pertumbuhan remaja yang berdampak pada fenomena kriminal yang didalangi oleh remaja tersebut. Awal prolog aku masih bertanya-tanya, kayak 'why?' tapi lanjut ke part berikutnya suasana yang diambil author fresh banget. Jujur aku lebih tertarik yang ini dibandingkan cerita satunya lagi hehehe. Mungkin ini masuk genre aku.

Ada beberapa narasi yang menggunakan kalimat kurang efektif. Yang aku dapat sih contohnya: "—suara bariton pria" setau aku, 'pria'-nya ilangin aja. Sebab bariton itu udah pasti pria (koreksi aku kalo salah).

Sisanya well, udah keren. Walau aku belom baca semuanya 😢, maap banget, ini lagi banyak kerjaan 🙏.

Untuk Dwi, semangat ya, ceritanya udah unik. Keren, kayak mengangkat fenomena anak-anak muda jaman sekarang. Sekali lagi semangat!!

Salam Manis,
Tim Actioner

●●●

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang